Sambut Gelombang ke-17, Begini Harapan dari Program NIHONGO Partners 2022

Program NIHONGO Partners kembali digelar setelah ditunda selama setahun imbas dari pandemi Covid-19, mendatangkan penutur asli bahasa Jepang ke sekolah-sekolah.

nihongo partners kerja sama budaya
Sejumlah partisipan masyarakat Jepang sebagai mitra NIHONGO Partners beserta jajaran delegasi. | FOTO: Seno Triadi/Nawala Karsa

Pada Kamis (25/8) lalu, Japan Foundation menyelenggarakan sebuah upacara penerimaan para tenaga pengajar dari Jepang dalam rangka program NIHONGO Partners di Indonesia.

Kembalinya program NIHONGO Partners di Indonesia mulai tahun ini merupakan kembalinya kegiatan tersebut setelah diterpa pandemi global Covid-19.

Hadir dalam acara ini, perwakilan-perwakilan dari Jepang dan Indonesia, yaitu Director General Japan Foundation, Takahashi Yuichi.

Selain itu ada pula perwakilan Kedutaan Besar Jepang, Wakabayashi Takahiro, serta perwakilan dari sekolah mitra program.

Turut hadir perwakilan Sekretariat Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbudristek RI, Susilo, dan kepala sekolah penerima program NIHONGO Partners, Raidil Fitran, selaku Kepala Sekolah SMA Labschool Cirendeu.

Apa Itu NIHONGO Partners?

nihongo partners deskripsi
Foto sekumpulan siswa-siswi SMA dan tenaga pengajar dari Jepang berfoto bersama dalam program NIHONGO Partners 2020. | FOTO: dok. Japan Foundation

Program NIHONGO Partners merupakan kegiatan yang memberikan kesempatan bagi pelajar sekolah jenjang SMA, untuk belajar bahasa dan budaya secara langsung dari masyarakat Jepang.

Kegiatan NIHONGO Partners merupakan bentuk kerja sama budaya lanjutan antara Indonesia dan Jepang.

Misi program yang dicanangkan Japan Foundation sejak September 2014 ini tak lain adalah mengirim warga Jepang sebagai tenaga Native Speaker bahasa Jepang ke sekolah di negara-negara ASEAN untuk menjadi mitra (partners) Guru Bahasa Jepang dan Siswa selama kurang dari satu tahun.

Untuk gelombang ke-17 kali ini, para guru ditempatkan di sejumlah mitra SMA dan SMK di Indonesia dalam kurikulum bahasa Jepang sekolah tersebut.

Info lanjut mengenai program tersebut dapat NawaReaders kunjungi lewat situs resminya, melalui pranala ini.

Langkah Lanjut Kerja Sama Pertukaran Budaya Indonesia – Jepang

yuichi takahashi Japan Foundation
Director General untuk Japan Foundation Jakarta, Takahashi Yuichi, mengharapkan kerja sama berkesinambungan antara Indonesia dengan Jepang dalam beragam hal. | FOTO: Seno Triadi/Nawala Karsa

Takahashi Yuichi, Director General untuk Japan Foundation Jakarta, mengatakan bahwa program ini telah berjalan selama lebih dari sembilan tahun, dan sudah mendatangkan lebih dari 700 masyarakat Jepang ke Indonesia.

“Masyarakat kami di Jepang sejatinya memiliki minat untuk belajar budaya di Indonesia, ketika sebaliknya penduduk di Indonesia juga punya rasa yang sama,” kata Takahashi.

Takahashi juga menyatakan bahwa ada 21 partners di gelombang ke-17 dari beberapa prefektur di Jepang, yang akan ditempatkan di sejumlah SMA dan SMK di wilayah Jabodetabek.

Ia juga mengharapkan bahwa program ini merupakan pengalaman berharga bagi para partners dalam mempelajari budaya dan bahasa Indonesia selama penugasannya, dan dapat perkenalkan pesona Indonesia ketika telah pulang ke Jepang.

Di kesempatan yang sama, perwakilan untuk Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia, Wakabayashi Takahiro.

Wakabayashi mengajak partners untuk pergunakan kesempatan emas ini agar mendapat pengalaman bermakna dan bermanfaat selama di Indonesia.

“Pada suatu saat nanti, akan ada program serupa, yang dimana sukarelawan dari Indonesia akan perkenalkan bahasa, budaya, kesenian dan sisi baik Indonesia kepada masyarakat Jepang,” ujar Wakabayashi.

Peran Pemerintah dalam Kerja Sama Pertukaran Budaya

Perwakilan Sekretariat Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbudristek RI, Susilo, mengungkapkan bahwa pemerintah menyambut program ini dengan baik.

Ia ungkapkan bahwa program NIHONGO Partners ini telah berjalan selama delapan tahun untuk peningkatan kerja sama pemahaman seni dan budaya antara Indonesia dan Jepang.

“Jepang merupakan salah satu negara maju yang paling menonjol dalam hal teknologi, umum dan ragam budaya. Negara ini memiliki banyak hal, baik dari karakter bangsa, pendidikan dan sebagainya, sehingga kerja sama dengan Jepang terus kami tingkatkan di masa depan,” jelas Susilo.

Soal bentuk kerja sama yang dimaksud perwakilan Susilo tersebut meliputi pemahaman lintas budaya antara Indonesia dan Jepang, melalui kegiatan seni budaya.

“Kami berharap kerja sama seperti ini tidak hanya terbatas kepada SMA dan SMK saja, tetapi juga baik untuk guru, TK, SD dan SMP, sehingga mendapatkan kesempatan yang sama, bagi yang ingin belajar bahasa Jepang,” jelasnya.

Harapan Sukarelawan Jepang dalam Program NIHONGO Partners

hiraoka takashi
Hiraoka Takashi, salah satu sukarelawan pengajar bahasa Jepang, mengaku senang dengan budaya dan masyarakat Indonesia. | FOTO: Seno Triadi/Nawala Karsa

Perwakilan dari NIHONGO Partners gelombang 17A dari Japan Foundation, Hiraoka Takashi, berharap bahwa ia dan teman semitranya dapat berbagi ilmu kepada masyarakat Indonesia.

Partners yang berasal dari prefektur Shizuoka tersebut akan bertugas sebagai asisten guru di sekolah SMK Mandiri dan SMAN 10 Bekasi.

“Ketika masih muda, saya pernah menetap di Indonesia. Waktu itu saya mengajar bahasa Jepang di Bandung. Sewaktu saya tinggal di Indonesia, saya sangat menikmatinya dan orang-orang Indonesia sering membicarakan saya,” tutur Hiraoka.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.