Viral, Mahasiswa Gender Netral Diusir dari Acara Kampus

Seorang mahasiswa baru di Univeritas Hasanuddin (UNHAS) Makassar dikeluarkan dari acara kampusnya akibat menyebut dirinya gender netral.

Mahasiswa dengan gender netral di Universitas Hasanuddin, Makassar

Indonesia tidak pernah kehabisan hal baru untuk menjadi viral. Kali ini, seorang mahasiswa baru Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar viral karena mengaku gender netral dan diusir setelah mengakui hal tersebut.

Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan bahwa mahasiswa baru ini dikeluarkan dari ruangan saat acara pengenalan kampus sedang berlangsung.

Peristiwa tersebut akhirnya mendapat tanggapan dari banyak orang. Respon yang diberikan pun beragam.

Sebenarnya, apa sih penyebab mahasiswa tersebut akhirnya dikeluarkan dari acara tersebut? Artikel ini akan membahas mengenai hal itu.

Mahasiswa Mengaku Miliki Gender Netral

Pada Jumat (19/8), sebuah video muncul di Twitter dan menunjukkan berlangsungnya acara pengenalan kampus Universitas Hasanuddin, Makassar.

Video tersebut menunjukkan percakapan antara dua orang dosen dengan satu mahasiswa baru yang berhasil membuat heboh orang-orang yang menontonnya.

Hal ini disebabkan topik yang dibicarakan tiga orang tersebut. Dalam video tersebut, terlihat seorang dosen menanyakan kepada mahasiswa tersebut jenis kelamin mahasiswa tersebut.

Mungkin tidak akan menjadi masalah apabila mahasiswa tersebut menyebutkan jenis kelaminnya, antara laki-laki atau perempuan.

Namun, yang terjadi di video tersebut, mahasiswa tersebut justru mengungkapkan bahwa dirinya bukanlah laki-laki atau pun perempuan, melainkan netral.

Pengakuan gender netral mahasiswa baru UNHAS tersebut membuatnya dicecar oleh para dosen, sebelum kemudian diusir dari acara.

Dua orang dosen dalam video itu bahkan menanyakan jenis kelamin si mahasiswa yang tertulis di KTP dan Kartu Mahasiswa, yang jawabannya adalah laki-laki.

Namun, mahasiswa tersebut tetap bersikukuh bahwa dirinya adalah netral, bukan laki-laki dan perempuan.

Bahkan, mahasiswa ini juga mengungkapkan bahwa dirinya mengidentifikasi dirinya sebagai gender netral.

Jawaban tersebut membuat kesal dua orang dosen yang mendengarnya, sehingga mereka akhirnya meminta mahasiswa tersebut untuk dibawa keluar.

Bahkan, seorang dosen sempat mengungkapkan mereka hanya menerima mahasiswa laki-laki atau perempuan saja, bukan yang netral, seperti jawaban dari mahasiswa tersebut.

Video itu akhirnya memancing pelbagai komentar dari masyarakat. Ada yang mempertanyakan aturan kampus terkait preferensi seksual. Ada juga yang tidak suka dengan jawaban mahasiswa tersebut.

Tanggapan Wakil Dekan III Fakultas Hukum Unhas

Kejadian ini tidak berakhir sampai di situ. Yang terbaru, diketahui bahwa mahasiswa ini sempat menuliskan beberapa hal negatif di media sosial, terkait peristiwa yang dia alami tersebut.

Menanggapi hal itu, Wakil Dekan III Fakultas Hukum, Unhas, Muhammad Hasrul menolak untuk berkomentar lebih lanjut.

Dia hanya mengungkapkan mahasiswa tersebut akan meminta maaf pekan depan.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.