Review Arcane: League of Legends, Animasi Terbaik Tahun 2021!

arcane league of legends review header
©Riot Games / Netflix

Animasi Arcane adalah salah satu waralaba dari League of Legends (LoL), namun bukan berbentuk seperti gim, melainkan animasi. League of Legends sendiri merupakan gim MOBA karya tangan dingin Riot Games, pertama rilis pada (29/10/2009).

Saat ini LoL sudah mengembangkan sayapnya dengan merambah pasar yang lebih luas di kalangan para gamer mancanegara.

Hal ini sangat nampak dengan hadir gim spin-off-nya, Wild Rift yang rilis untuk ponsel, lalu gim Legends of Runeterra, dan sekarang adalah serial animasi Arcane.

Bagi NawaReaders yang belum menonton dan ingin menikmati secara penuh animasi ini, kami sarankan untuk tidak melanjutkan membaca artikel ini.

Pada titik ini kami akan mengulas animasi Arcane secara mendalam, jadi kami akan memberikan peringatan SPOILER ALERT!

Sarat Akan Unsur Politik dan Drama

Animasi Arcane politik drama
©Riot Games / Netflix

Arcane ini sendiri memiliki 2 jalan cerita utama, yang terbagi menjadi perspektif kota atas dan kota bawah.

Untuk kota atas akan berfokus pada perkembangan Hextech yang tercipta dari sebuah sihir, di sini penonton akan mengenal sosok Jayce dan Caitlyn.

Perspektif kota bawah akan berfokus pada relasi hubungan kedua saudari, Violet (Vi) dan Powder (kemudian jadi Jinx).

Sebagai informasi, terjadi kesenjangan strata sosial di kota atas dan bawah. Kota atas, Piltover, berisi segala macam teknologi dan kemajuan pengetahuan yang telah diraih oleh nenek moyangnya, terdapat dewan yang memimpin kota tersebut. Tugas para dewan untuk membawa kejayaan bagi kota Piltover.

Sementara itu, Kota bawah, Zaun, adalah kota yang berisi orang-orang terbuang, terjadi kemiskinan dan kesenjangan sosial di sana.

Seperti layaknya nama kota bawah, tempat itu begitu kumuh dan banyak daerah yang tidak terjamah oleh matahari sekalipun. Kota Zaun hanya memiliki satu pemimpin yang dihormati yaitu Vander, bartender kota tersebut.

Bagaimana cara animasi ini menghubungkan kedua tempat yang sangat kontras tersebut juga sangatlah menarik.

Premis awal dari animasi ini adalah Vander menyelamatkan Vi dan Powder yang menjadi korban perperangan antara kota Piltover dan Zaum.

Kemudian setelah selang beberapa tahun, Vi dan kelompoknya mencuri barang di kota Piltover yang ternyata itu adalah kamar Jayce. Dari situlah cerita animasi Arcane akan berawal.

Penonton akan mengetahui konsep ‘kekuasaan cenderung korup dan kekuasaan mutlak korup secara mutlak,’ kata Lord Acton.

Hal ini terlihat dari bagaimana Jayce yang masih muda harus memimpin kota Piltover sangat mudah terhasut karena dia hanya terfokus pada Hextech yang dia kembangkan.

Di sisi lain kota Zaun menjadi semakin buruk dengan menghilangnya sang pemimpin, Vander yang berganti kekuasaan oleh Silco, si mafia.

Semenjak Slico menggantikan Vander, malah terjadi korup yang luar biasa, tentang bagaimana dia memperdagangkan serum yang begitu berbahaya.

Pengembangan Karakter Para Champions

Animasi Arcane scene episode jinx league of legends
©Riot Games / Netflix

Dalam animasi Arcane ini, penonton akan mengenal beberapa tokoh penting seperti, Vi, Jinx/Powder, Caitlyn, Jayce, dan Ekko yang di mana mereka semua adalah Champions dalam gim League of Legends.

Vi merupakan kakak dari Powder, dia adalah seorang kakak yang sangat sayang kepada adiknya, Powder. Tidak peduli halang rintangan di hadapan Vi, dia akan selalu menemukan jalan untuk kembali bersama adiknya.

Sepanjang cerita Vi akan memperlihatkan betapa tangguhnya dirinya di luar namun dia tetaplah lemah lembut.

Jinx/Powder merupakan sosok adik yang lemah. Sayangnya untuk penokohannya sendiri sedikit menyebalkan dengan bagaimana dia memandang dunia hanyalah sebuah mainan dan dia membuang semua kenangan yang ada di masa lalu.

Jinx penuh dengan trauma dan kesedihan, dia sosok yang kehilangan arah dan tak tahu harus bagaiamana.

Caitlyn adalah salah satu putri dari orang penting di kota Piltover, biarpun dari keluarga orang besar, dia justru memilih masuk kepolisian.

Dedikasi dan integritasnya sangatlah kuat, biarpun terkesan kaku tapi Caitlyn memiliki sifat manis dan waifuable.

Jayce sesosok ilmuan bersama dengan rekannya Viktor, mereka berdua adalah sosok yang sangat ambisius dengan menciptakan Hextech yang kata dewan di Piltover sangatlah mustahil untuk diciptakan.

Namun, Jayce sendiri adalah pemuda yang sangat naif dan polos sehingga mudah untuk terhasut dan kadang melupakan apa yang harus ia lakukan.

Ekko adalah teman masa kecil Vi dan Powder, dia sendiri merupakan bagian dari toko barang antik.

Setelah beranjak dewasa, Ekko menjadi salah satu pasukan revolusi yang guna akan membongkar kebusukan sang mafia, Silco.

Sebenarnya masih ada dua tokoh penting lainnya yaitu Silco dan Vander. Mereka layaknya Yin dan Yang.

Vander yang rela melakukan apapun demi keluarganya biarpun dengan masa lalu yang begitu mengerikan. Sedangkan Silco merupakan antagonis utama yang mampu menunjukkan sikap perhatian layaknya orang tua bagi Jinx

Animasi Arcane Indah dan Memukau

Animasi Arcane klimaks
©Riot Games / Netflix

Setelah membahas dari segi cerita, waktunya berlanjut ke animasi dan desain suara. Animasi Arcane ini menggunakan animasi 3D dengan shader yang seperti sebuah kanvas.

Kalau saya menyebut animasi ini, yaitu sangat bagus dan cantik untuk animasi dengan 9 episode saja. Bagaimana scene di setiap episodenya bisa sangatlah cantik secara komposisi ataupun koreografi?

Banyak sekali adegan aksi yang sangat bagus untuk menjadi ‘sakuga‘ (animasi yang menunjukkan seberapa detail dan memorable), dan bagus untuk ditelaah satu persatu gerakannya.

Contoh paling sederhana adalah bagaimana saat Vi bertarung dengan salah satu antagonis di sana dengan sarung tangannya yang begitu apik.

Selain dengan pendekatan 3D, animasi Arcane juga tentu menggunakan gambar 2D untuk latar dan efek visual seperti asap dan detail kecil lainnya.

Kemudian desain suara, animasi tanpa lagu adalah mati, akan sangat percuma jika animasi tanpa lagu dan desain suara yang bagus.

Banyak sekali lagu orisinal dari animasi Arcane ini yang sangat baik seperti. Ambil contoh, lagu “Enemy” dari Imagine Dragons dan J.I.D yang memiliki video musik yang indah.

Enemy sempat pernah band ini bawakan di perhelatan The Game Awards 2021 di kala menyambut nominasi Game Of The Year.

Lalu lagu lainnya yang sangat enak seperti “Goodbye” dan “Playground” juga mewarnai serial Arcane ini.

ARCANE: League of Legends, Rekomen Banget!

close up
©Riot Games / Netflix

Animasi Arcane ini sangat kami rekomendasikan untuk ditonton terutama di akhir tahun dan masa liburan, sebab animasi ini sangatlah menghibur.

Apalagi dengan kompleksitas cerita yang bisa membuat penonton begitu tertarik dengan cerita Arcane ini.

Belum lagi Musim kedua dari animasi Arcane ini kabarnya sudah dalam tahap pengerjaan.

Apa, NawaReaders bukan pemain League of Legends? Tidak perlu khawatir! Baik penggemar atau bukan animasi ini tetap bisa NawaReaders nikmati.

Namun ada catatan khusus animasi Arcane ini cocok untuk khalayak dewasa saja, karena terdapat adegan kekerasan, narkoba dan lainnya.

Selain itu NawaReaders bisa menikmati animasi Arcane ini secara legal di Netflix atau bisa klik tautan berikut.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.