Review And Yet, You Are So Sweet: Bertepuk Sebelah Tangan dan Berpura-Pura

And Yet You Are So Sweet Review JFF Jakarta Japanese Film Festival 2023
FOTO: ©2023 AND YET, YOU ARE SO SWEET Film Partners ©AK/K

Setelah sebelumnya menjajal film drama banjir air mata pada JFF 2022, kali ini penulis akan menulis review And Yet You Are So Sweet si film romansa kawaii.

Film yang diangkat dari serial manga shoujo ini adalah satu film yang diputar dalam gelaran Japanese Film Festival 2023 di Jakarta, Makassar, serta Bandung.

Mengangkat topik perjuangan move on dari cinta bertepuk sebelah tangan, tanpa berlama-lama lagi, yuk, kita simak ulasan penulis mengenai film ini!

Tentang Menjadi Remaja dan Jatuh Cinta

And Yet, You Are So Sweet mengisahkan Maaya Kisaragi (Mei Hata), seorang murid SMA kelas 2 yang sedang dimabuk cinta pada Yamada.

Setelah lama menjadi stalker pengagum rahasia Yamada (Ryousuke Sota), akhirnya Maaya memberanikan diri untuk menyatakan cintanya.

Akan tetapi, harapan pupus hingga hati cedera serius. Yamada menolak Maaya, membuat gadis itu patah hati hingga kehilangan semangat hidup.

Lalu bagai takdir, Maaya dipertemukan dengan Sui Chigira (Kyohei Takahashi) yang menawarkannya untuk memainkan sebuah permainan.

Idola sekolah, cogan incaran, sekaligus atlet top tersebut mengajukan solusi agar Maaya pura-pura jatuh cinta kepadanya demi menyembuhkan luka patah hati.

Maka dimulailah permainan pura-pura mencintai yang tak berbalas.

And Yet, You Are So Sweet, Chigira!

Pada awalnya, Maaya yakin dia tidak akan jatuh cinta pada Chigira, salah satunya karena mereka berada di “kasta” yang berbeda.

Maaya tahu betul Chigi-Chigi adalah cowok most wanted di sekolah sementara dirinya cewek biasa.

Ibaratnyaaa NPC yang (seharusnya) cuma numpang lewat di kehidupan karakter utama hehe.

Akan tetapi, sesuai judulnya, Chigira menunjukkan tabiat-tabiat UwU yang membuat–bukan, bukan Maaya–penonton JFF jejeritan.

Antara lain minum dari gelas Maaya tanpa bilang-bilang (“Ci-ciuman tidak langsung!”), mencubit pipinya (“Jangan biarkan siapa pun menyentuh pipi ini selain aku.”), hingga memberikan outer seragamnya sebagai pengganti milik Maaya yang terkena tumpahan cat (“Sebelum aku memakaikannya secara paksa padamu.”).

Namun, benarkah Chigira memiliki perasaan pada Maaya? Tidakkah lelaki itu hanya bersimpati padanya yang masih belum sembuh dari patah hati?

Lelaki tamvvan itu tidak mungkin menaruh rasa pada cewek biasa seperti Maaya yang dijuluki “jelek” ini, kan?

Alur yang Sudah Tertebak

Akan tetapi, sayangnya, film dengan bentuk seperti ini sudah bisa ditebak bagaimana jalan ceritanya.

Pemeran utama perempuan memainkan sebuah permainan dengan pemeran laki-laki –> kedua pihak melakukan banyak interaksi –> pemeran perempuan akhirnya luluh –> tinggal menghitung waktu hingga keduanya resmi.

Meski demikian, beruntungnya, And Yet, You Are So Sweet memiliki beberapa variasi dibandingkan permainan pura-pura cinta yang biasanya.

Pertama, bahwa terdapat perbedaan status antara Chigira yang merupakan cowok populer dengan Maaya yang merupakan cewek biasa.

Kedua, bahwa karakter Maaya digambarkan sebagai gadis energik imut sehingga menuangkan bumbu komedi dalam film ini.

Unyu dengan Atmosfer Shoujo yang Kental

Sebagai gadis energik imut, sosok Maaya Kisaragi banyak menjadi pendorong bagi alur cerita.

Sifat Maaya yang agak polos, kikuk, tak pelak membuat penulis tersenyum bahkan tertawa.

Seperti saat Maaya menyusun daftar aneh untuk permainan pura-pura cinta mereka, mulai dari “Menghitung berapa kali tatapan kita bertemu.” hingga “Menyukai apa yang doi suka” (yang berakhir jadi bumerang baginya T_T).

Selain itu, pencahayaan dan warna-warni cerah yang ditampilkan di sepanjang film membuat aura shoujo makin kental dalam film And Yet, You Are So Sweet ini.

Tak ketinggalan, film ini pun kerap memperbesar wajah pemeran yang sedang berlakon sehingga mau tak mau penulis sekaligus cuci mata (aku tetap padamu, Tezuka alias Rihito Itagaki).

Tak kalah menarik adalah lagu tema film ini yang berjudul Special Kiss dari Naniwa Danshi.

Begitu mendengarkannya, penulis langsung jatuh hati hingga dalam proses menulis artikel ini, penulis mengulang-ulang lagu tersebut (haha!).

And Yet, You Are So Sweet: Dari Kekurangan hingga Latar Cerita

And Yet You Are So Sweet Review JFF Jakarta Japanese Film Festival 2023
FOTO: ©2023 AND YET, YOU ARE SO SWEET Film Partners ©AK/K

Meski demikian, And Yet, You Are So Sweet bukannya 100% sempurna. Beberapa momen terasa cukup cringe. Selain itu, walaupun Maaya disebut jelek dia bukannya sejelek itu. Dia manis, terutama saat tersenyum. Coba kalian bandingkan dengan Nam sebelum glow up di Crazy Little Thing Called Love.

Walaupun, tentu saja, Maaya tidak ada apa-apanya dibandingkan Hanasaki (Runa Nakashima), salah satu garda terdepan penggemar Chigira. Namun, hal tersebut membuat bentuk cerita “cewek biasa vs cowok populer” kurang mengena.

Selain itu, konflik antara Chigira dan Tezuka terasa singkat. Selama menonton, penulis pribadi masih belum dapat memahami bagaimana benci selama ini sebenarnya adalah suka dalam masalah kedua lelaki tersebut.

Namun, pada akhirnya mereka berbaikan dan cerita kembali fokus pada Chigira-Maaya. Akan tetapi, bagi NawaReaders yang ingin menikmati kehidupan SMA Jepang, menonton And Yet, You Are So Sweet bukan pilihan keliru.

Terdapat detail-detail menarik seperti barang yang digantung di sekitar tangga, suporter SMA Jepang ketika pertandingan olahraga, dan lain-lain.

Selain itu, penonton juga akan dimanjakan panorama indah mulai dari kuil di gunung hingga wilayah pesisir dengan pantai indah.

Menonton di JFF: Tertawa dan Jejeritan Bersama

And Yet, You Are So Sweet tayang di Jepang sejak 3 Maret 2023 lalu dan sampai sekarang, sayangnya, belum pernah ditayangkan secara resmi di Indonesia.

Hingga akhirnya, Japanese Film Festival menghadirkan film ini dalam lini gelaran mereka pada 2023.

Setelah pada JFF 2022 menonton film drama yang penuh permainan emosi dan air mata, kali ini penulis merasakan baper bersama pengunjung JFF.

Tidak sedikit penonton yang berseru-seru tiap kali ada interaksi manis antarkarakter. Penulis juga berkesempatan tertawa bersama penonton lainnya dalam menikmati komedi film satu ini.

Walaupun demikian, secara keseluruhan, And Yet, You Are So Sweet adalah film romansa yang cukup sederhana.

Tidak ada sesuatu yang benar-benar baru atau wah. Oleh karena itu, film ini utamanya cocok untuk NawaReaders yang ingin bucin mencari hiburan sesaat dari kejomloan penatnya hidup.

Film And Yet, You Are So Sweet sendiri digadang-gadang sebagai live-action serial manga shoujo buatan Kujira Anan, Nanoni, Chigira-kun ga Amasugi.

Akan tetapi, film ini berbeda jauh dari alur cerita manga tersebut seperti yang diulas dalam akun bernama mikimika101 ini.

Jika NawaReaders penasaran mengenai manga Nanoni, Chigira-kun ga Amasugi, dapat membaca edisi bahasa Indonesianya yang telah diterbitkan oleh m&c!

Itulah review And Yet, You Are So Sweet dari penulis. Apakah NawaReaders dari Makassar dan Bandung tertarik untuk menonton film kawaii ini?


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.