Festival film Jepang dari The Japan Foundation, Japanese Film Festival 2023 (JFF 2023), akan kembali digelar mulai November mendatang.
Mendekati waktu penyelenggaraannya, sejumlah film beragam genre serta munculnya film-film klasik menambah semarak jajaran film yang dibawa pada tahun ini.
Belasan judul film akan disuguhkan meliputi genre-genre seperti drama, aksi, komedi, romansa, misteri, horor, dan tentunya animasi.
Jadwal Resmi Japanese Film Festival 2023
Japanese Film Festival 2023 akan diselenggarakan di 6 kota dengan lokasi dan tanggal jadwal sebagai berikut:
Periode | Jakarta, 2-5 November (CGV Grand Indonesia) |
Makassar, 17-19 November (CGV Panakkukang Square) | |
Bandung, 8-10 Desember (CGV 23 Paskal Shopping Center) | |
Special Screening | Surabaya, 20-21 Januari (CGV BG Junction) |
Palembang, 20-21 Januari (CGV Social Market) | |
Yogyakarta 27-28 Januari (CGV Pakuwon Mall Jogja) |
JFF 2023 diselenggarakan oleh yayasan budaya Jepang, The Japan Foundation, Jakarta, dengan mitra resmi CGV Cinemas Indonesia, dan didukung oleh Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia.
Japanese Film Festival 2023 menjadi bagian dari 65 Tahun Perayaan Hubungan Diplomatik Indonesia – Jepang serta 50 Tahun Perayaan Persahabatan dan Kerja Sama ASEAN – Jepang.
Beberapa Judul Pilihan akan Tayang di Japanese Film Festival 2023

Japanese Film Festival 2023 hadirkan setidaknya 19 judul yang tayang di enam kota di Indonesia mulai November ini.
Berikut ini empat film pilihan yang menjadi sorotan paling direkomendasikan JFF tahun ini:
A MAN, Peraih Nominasi Venice Film Festival

Salah satu film unggulan yang wajib ditonton penggemar film adalah A MAN, sebuah drama misteri yang di sutradarai oleh ISHIKAWA Kei.
Film ini mengisahkan seorang ibu dan anak yang mengalami kebingungan setelah ayah dari keluarga tersebut mati secara mendadak.
Diawali dengan lukisan surealis Not to be Reproduced karya René Magritte, film ini menggugah pikiran dan menjadi penting bagi genre sinema Jepang yang berkembang dengan menginterogasi moral rapuh yang merasuk ke masyarakat kontemporer.
Berkat itu, film ini suskes meraih banyak penghargaan, salah satunya menjadi film terbaik di Japan Academy Prize serta menjadi nominasi di Venice Film Festival dan festival luar negeri lainnya.
Gold Kingdom and Water Kingdom, Ketika Pendekatan Romeo & Juliet Dianimekan

Film lainnya datang dari genre anime garapan WATANABE Kotono berjudul Gold Kingdom and Water Kingdom.
Produksi dari studio MADHOUSE, film anime ini diangkat dari sebuah manga karya IWAMOTO Nao dengan judul bahasa Jepang, Kin no Kuni Mizu no Kuni yang dirilis pertama kali pada tahun 2014.
Mengangkat isu geopolitik dengan romansa klasik seperti Romeo dan Juliet, film ini berlatar belakang dua kerajaan, yaitu Alhamit dan Baikari, yang memiliki kondisi geografis bertolak belakang.
Meski mengangkat isu dan konflik yang cukup menegangkan, film ini juga menampilkan keindahan lanskap dua kerajaan serta adegan yang menunjukan interaksi manis dan hangat dari dua karakter utama.
Aksi Mackenyu Terdampar di Masa Sengoku dalam BRAVE: GUNJO SENKI

Ingin melihat aksi lainnya dari ARATA Mackenyu? Japanese Film Festival 2023 juga menayangkan salah satu film laga yang dibintanginya berjudul BRAVE: GUNJO SENKI.
Dalam film ini, ARATA Mackenyu hadir sebagai sosok anggota klub Judo dari sekolah elit dengan klub-klub olahraga berprestasi.
Film ini mengisahkan murid-murid SMA yang mengalami time slip dan harus berada di tengah-tengah ketegangan di zaman Sengoku.
Para murid harus menjalani misi penyelamatan dan memecahkan masalah agar bisa kembali ke masa kini.
Film ini juga dibintangi oleh MASUYAMA Kenichi dan almarhum MIURA Haruma.
The Forbidden Play, Film Horor Terkini NAKATA Hideo

Untuk kali pertama, JFF menghadirkan genre horor dalam jajaran filmnya. NAKATA Hideo (Ring, 1988) kembali mengeluarkan karya horor terbarunya dengan polemik utama mengenai keluarga dan kutukan.
Kisah diawali dengan sebuah keluarga kecil yang harmonis kemudian menjadi kacau setelah kematian sang ibu.
Rasa tidak terima membuat sang anak menghalalkan segala cara untuk membangkitkan kembali ibunya dari kematian.
Film-film tersebut akan ditayangkan selama JFF 2023, dengan teks terjemahan bahasa Inggris dan atau bahasa Indonesia.
Informasi terkait film-film lainnya dapat dilihat pada situs resmi JFF 2023 berikut ini, atau laman media sosial @indonesiajff.
Tentang Japanese Film Festival

Sejak tahun 2016, Japan Foundation menyelenggarakan JFF di 10 negara Asia Tenggara dan Australia yang tergabung dalam JFF Asia Pacific Gateway.
Di tahun 2017, India bergabung dan disusul Rusia pada tahun 2018. Tahun 2019, JFF diselenggarakan di 56 kota di 12 negara dengan jumlah penonton mencapai 170,000 orang.
Tahun 2020, untuk pertama kalinya, JFF diselenggarakan secara daring dan situs JFF+ dirilis sebagai media utama yang menghadirkan film-film Jepang dalam bentuk penayangan film daring, artikel, dan komunitas.