Review Film IN THE WAKE, Misteri dan Air Mata Buah dari Gempa Jepang Timur

Sebagai salah satu film bergenre drama yang diputar dalam Japanese Film Festival 2022, IN THE WAKE menyuguhkan banyak hal-hal menarik untuk penonton sekalian.

IN THE WAKE JAPANESE FILM FESTIVAL 2022 INDONESIA
Foto: Japan Foundation | Hak Cipta: Tertera di foto

Sebagai pembuka dalam review film IN THE WAKE, izinkan penulis menyampaikan garis besar film tersebut sebelum melangkah lebih jauh.

Tiga orang bertolak belakang yang disatukan oleh luka hati. Misteri yang berakar pada masa lalu. Rahasia yang tidak terkatakan. Kasih sayang tanpa tanding.

Yup, benar, itulah IN THE WAKE yang menjadi film pembuka dalam rangkaian Japanese Film Festival 2022 hari ketiga pada Sabtu (5/11) lalu.

Film bergenre drama ini juga menjadi salah satu film yang sold out dalam waktu cepat, lho.

Disutradarai oleh Zeze Takahisa, seperti apa sebenarnya film berbumbu misteri kriminalitas yang bisa mengancam NawaReaders sampai menangis ini?

Tentang IN THE WAKE

IN THE WAKE atau judul aslinya Mamorarenakatta Monotachi-e (Kepada Mereka yang Tidak Dilindungi) adalah film yang diadaptasi dari novel Shichiri Nakayama.

Rilis pada 2021, film ini disutradarai oleh Zeze Takahisa, sutradara film The 8-Year Engagement yang sebelumnya tayang juga di Japanese Film Festival 2018.

Japanese Film Festival mengategorikan IN THE WAKE sendiri sebagai genre drama dengan rating 13 tahun ke atas.

Film yang berdurasi total 135 menit ini dibintangi oleh antara lain Abe Hiroshi, Satoh Takeru, Baisho Mitsuko, dan Kiyohara Kaya.

Japanese Film Festival mendeskripsikan filmnya sebagai berikut,

Setelah Gempa Besar Jepang Timur di tahun 2011, seorang pemuda, gadis kecil dan wanita tua berteman di pusat evakuasi dan membentuk sebuah keluarga kecil.

Beberapa tahun kemudian, seorang detektif yang selamat dari bencana gempa sedang menangani sebuah kasus pembunuhan.

Takdir mempertemukan mereka semua dalam sebuah kisah yang kelam…

Bencana yang Memulai Segalanya

Cerita dalam film IN THE WAKE dibuka dengan keadaan para penyintas di tempat evakuasi. Orang-orang bergumul dalam selimut. Semuanya putus asa, mengharapkan keajaiban.

Adegan kemudian dikhususkan kepada tokoh-tokoh sentral yang akan berperan dalam alur ke depannya.

Seorang anak kecil berjaket kuning, seorang lelaki yang terlihat berandalan, seorang wanita tua yang murah senyum, dan seorang pria berwajah lelah.

Adegan kemudian melompat 9 tahun kemudian. Si pria berwajah lelah yang bekerja sebagai polisi detektif tengah menangani kasus pembunuhan penuh teka-teki.

Korban dikenal sebagai orang baik, tetapi dia dibunuh dengan cara dibiarkan mati kelaparan. Lebih anehnya lagi, barang berharga korban tidak dicuri.

Sembari memecahkan kasus, penonton dipertemukan kembali dengan para tokoh sentral. Perlahan-lahan, misteri pun terbongkar.

Bukan Sekadar Fiksi

Bencana gempa besar dan tsunami tersebut bukan karangan, melainkan berdasarkan kisah nyata.

Namanya gempa bumi dan tsunami Tohoku 2011. Merupakan salah satu gempa terkuat dengan kekuatan sebesar 9.0 skala Richter.

Bencana tersebut terjadi pada 11 Maret 2011 lalu dengan episentrum terletak sekitar 130 km sebelah timur kota Sendai, prefektur Miyagi.

Begitu kuatnya gempa ini hingga dapat dirasakan di Petropavlovsk-Kamchatsky, Rusia. Pembangkit listrik Fukushima Dai-ichi pun turut lumpuh sebagai akibatnya.

Jumlah korban mencapai hampir 20.000 korban. Selain itu, 160.000 penduduk terpaksa mengungsi saat bencana tersebut memicu kebocoran nuklir di Fukushima.

Alur Maju Mundur yang Mengarahkan Film IN THE WAKE

IN THE WAKE menggunakan alur maju mundur yang—jujur—awalnya membuat penulis kebingungan karena tidak dijelaskan.

Tidak ada seperti tulisan “9 tahun yang lalu” atau tanggal dan tahun kapan kejadian tersebut terjadi.

Namun, makin lama, masa lalu dan masa depan dapat dibedakan. Misalnya, potongan rambut para tokoh sentral, latar tempat filmnya berlangsung, dll.

Selain itu, alur nampaknya adalah hal utama yang mengarahkan cerita. Penulis hingga kini belum mendapatkan masalah pokok yang harus diselesaikan tokoh.

IN THE WAKE bagaikan memiliki inti utama, “Tiga orang berbeda yang disatukan karena suatu bencana, tetapi kemudian hancur karena sifat manusia’’.

Meski demikian, ada hal-hal lain yang membuat film ini menarik untuk ditonton

Permainan Emosi yang Berlipat-lipat

Baiklah, sebelum melanjutkan ulasan IN THE WAKE, penulis ingin mengaku telah menangis lebih dari satu kali selama menonton filmnya.

Bukan hanya akibat kesedihan dari masalah yang dialami para tokohnya, melainkan juga karena kasih sayang yang ditampilkan di sepanjang film.

Ada dua adegan yang membuat air mata penulis menderas. Pertama, saat si lelaki berandalan menangis dan menyampaikan isi hati terdalamnya.

Saat itu penulis merasa terenyuh bahwa seseorang dengan wajah menakutkan dan tampan seperti dia sebenarnya adalah sosok yang rapuh dan baik.

Orang-orang hanya perlu mengulurkan tangan sedikit lebih kukuh dan sabar untuk melihat isi hatinya yang sesungguhnya.

Kedua, adegan saat salah satu tokoh membaca pesan. Itu adalah momen yang benar-benar membalikkan semuanya.

Musik yang Memperkuat Suasana

Penulis pribadi bukan pakar musik maupun seni. Namun, penulis menikmati musik yang disajikan dalam film ini.

Ada juga saat-saat ketika sama sekali tidak ada suara maupun musik. Bioskop CGV Grand Indonesia tempat film ini diputar dalam Japanese Film Festival 2022 senyap.

Tidak heran jika IN THE WAKE menjadi nominasi Best Music Score dalam Japanese Academy 2022.

Lagu Mr. Moonlight dari penyanyi-penulis lagu Keisuke Kuwata terpilih sebagai lagu tema untuk film ini.

Zeze Takahisa mengatakan, ”Bagian dari lagu tersebut (Mr. Moonlight) secara kasarnya dapat diterjemahkan menjadi,

‘Waktu berubah, Jepang juga telah berubah, … tetapi tidak peduli seburuk apa keadaannya sekarang, hari esok lebih menakjubkan daripada hari ini’.”

Nilai-Nilai Lokal, Wadah Pengetahuan

Banyak pengetahuan baru yang diberikan dalam IN THE WAKE. Pertama adalah keadaan penyintas bencana.

Apa yang terjadi setelah bencana menyerang? Bagaimana cara mereka menghubungi kerabat bahwa mereka baik-baik saja?

Kemudian, kita juga dikenalkan dengan penyidikan forensik dan interogasi. Jika NawaReaders menyukai anime Detective Conan, tentu cukup familier.

Namun, perbedaannya, semua ini dilakukan secara live-action. Ketegangan dan realisitas pun makin terasa.

Selain itu, IN THE WAKE juga menampilkan bagaimana orang Jepang ‘dikubur’, yakni dengan memasukkan peti mati ke sebuah ruangan sebelum kemudian dibakar.

Misteri adalah Magnet Utama dalam IN THE WAKE

Dengan alur maju mundurnya, misteri nampaknya merupakan magnet utama penonton untuk tetap ketagihan menyaksikan IN THE WAKE hingga akhir.

Apa sebenarnya hubungan tokoh A dengan tokoh B ? Siapa sebenarnya orang ini? Termasuk nama juga merupakan salah satu rahasia yang menguatkan misteri.

Misteri dalam film ini pun kemudian ditutup dengan sebuah plot-twist yang tidak terduga. Namun, kendati tak terduga, penulis merasa plot-twist ini kurang mengena.

Proses bagaimana plot-twist sampai terjadi tidak dijelaskan secara rinci. Penonton hanya dilemparkan oleh kenyataan bahwa sebenarnya seperti ini, lho.

Memang, plot-twist akan terasa plot-twist jika tidak tertebak.

Namun, akan lebih terasa jika petunjuk plot-twist disisipkan sebelumnya di film tanpa perlu membocorkan plot-twist itu sendiri.

Quotes yang Membuat Tersenyuh

Mengakhiri review IN THE WAKE, terdapat beberapa quotes keren yang bertebaran di sepanjang film, lho. Ada dua yang penulis ingat.

Pertama, bahwa kamu perlu meminta tolong jika membutuhkan sesuatu. Jika kamu tidak menyampaikannya, orang-orang tidak akan tahu.

Kedua, kamu tidak sendirian di dunia ini. Bahkan jika kamu merasa sendirian, itu tidak benar. Pasti akan ada orang-orang yang peduli denganmu.

Asalkan—ini masih berkaitan dengan quotes pertama—kamu meminta tolong. Kamu harus berani meminta tolong.

Secara keseluruhan, menurut ulasan IN THE WAKE versi penulis, film ini cocok bagi NawaReaders yang menyukai misteri dan siap mengeluarkan air mata.

Dengan catatan bahwa NawaReaders tipe penonton yang menikmati saja bagaimana ceritanya berjalan.

Bagi NawaReaders yang juga telah menonton filmnya, bagaimana review dari film IN THE WAKE menurut kalian pribadi?


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.