Jelang Pilpres 2024, Konstelasi Perebutan Kursi Presiden

Pilpres 2024 Ganjar Anies Prabowo
FOTO: Bisnis.com

Pilpres 2024 semakin dekat, tentu juga momentum kontestasi politik tersebut semakin memanas. Tiga calon presiden telah diumumkan di antaranya Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Satu per satu calon presiden tersebut telah mengumumkan siapa calon wakil presiden yang akan mendampinginya Anies bersama Muhaimin Iskandar, serta Ganjar bersama Mahfud MD. Namun, saat ini tinggal menunggu waktu siapa yang akan mendampingi Prabowo Subianto.

Sejauh ini, Gibran Rakabuming digadang-gadang akan menjadi calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo. Bagaimana tidak? Sebelum-sebelumnya Mahkama Konstitusi telah mengeluarkan peraturan baru tentang usia minimal dari calon presiden dan calon wakil presiden. Hal tersebut tentu menjadikan kesempatan Gibran untuk naik menjadi pendamping dari Prabowo.

Mungkinkah ada dua putaran di Pemilu 2024?

Dalam sejarah pemilihan umum di Indonesia, terdapat tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden sudah menjadi hal yang lumrah. Bahkan di tahun-tahun sebelumnya, lebih tepatnya pada tahun 2009 terdapat tiga pasangan calon di antaranya Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto, dan Jusuf Kala-Wiranto.

Namun, pada pemilu 2009 diberlakukan satu kali putaran dalam pemilu yang mana dimenangkan oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono.

Pada pemilu 2024 nanti, kemungkinan dua putaran pemilu bisa saja terjadi. Syarat dari pemilihan presiden yang memberlakukan dua kali putaran apabila dari tiga pasangan calon tersebut tidak ada yang melebihi lima puluh pesen. Dan syarat berikutnya adalah apabila terdapat lebih dari dua calon pasangan presiden dan wakil presiden.

Pada tahun 2009 meski terdapat tiga pasangan calon, tetapi hanya diberlakukan satu putaran karena pasangan SBY dan Boediono mendapatkan jumlah suara di atas lima puluh persen.

Ada apa dengan Gibran?

Mendengar kabar Gibran Rakabuming maju dalam Pilpres 2024 sontak membuat Partai Demokrat Indonesia-Perjuangan (PDIP) heboh, mengingat Gibran merupakan salah satu kader dari partai tersebut.

Hal tersebut tentu menjadi sebuah masalah dalam partai. Sebelumnya Gibran memang diwacanakan maju sebagai calon wakil presiden yang dipasangkan bersama Prabowo Subianto. Wacana tersebut pun diwujudkan oleh Partai Golkar yang mana partai tersebut sepakat untuk mengusung Gibran sebagai calon wakil presiden.

Kedua partai tersebut berada di koalisi yang berbeda, sehingga menimbulkan permasalahan. Lalu bagaimana tanggapan Jokowi?

Tanggapan Jokowi hanya menjawab sebagai orangtua hanya bisa merestui keputusan serta mendoakan anaknya tersebut yang akan maju dalam pemilu 2024 nanti.

Sebelumnya Jokowi enggan memberikan suara mengenai keputusan Gibran yang akan maju dalam pemilihan presiden 2024, Jokowi hanya meminta awak media untuk menanyakan secara langsung pada partai yang mengusung Prabowo sebagai calon presiden.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.