Nama Irwandi Yusuf sempat masuk ke peringkat 3 trending di Google Trends pada Senin (11/12).
Hal ini karena bekas gubernur Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) ini, dikabarkan tengah digugat cerai oleh istrinya yang merupakan mantan model Fenny Steffy Burase melansir dari Liputan6.com.
Selain trending di Google, terdapat 3 fakta lainnya dari politikus kelahiran Bireun ini.
Irwandi Yusuf Pernah Terlibat Kelompok Separatis
Melansir dari wikipedia, Irwandi Yusuf disebutkan pernah menjadi anggota dari Gerakan Aceh Merdeka atau GAM, sebuah kelompok separatis yang pernah beropersi di Aceh pada 1976-2005.
Sepak terjang dimulai setelah menyelesaikan studi S2-nya di Oregon University Amerika Serikat, tepatnya sekitar tahun 1998.
Mulai dari bagian pemantau, hingga diberikan jabatan sebagai Staf Khusus Komando Pusat Tentara GAM yang mana membuatnya ditangkap aparat dan divonis 9 tahun dengan tuduhan makar.
Kepada wartawan Tempo, dirinya mengaku bahwa keterlibatannya dalam kelompok tersebut, setelah membaca sebuah buku berjudul Singa Aceh.
Menjadi Gubernur Aceh Yang Serba Pertama
Setahun pasca perundingan damai antara Pemerintah Indonesia dengan GAM di Helsinki, Finlandia pada 2005, diadakanlah pemilu untuk memilih gubernur NAD secara langsung dari rakyat.
Pemilu Kepala dan Wakil Kepala Daerah atau Pilkada tersebut, mana diikuti oleh 3 pasangan calon (Paslon) salah satunya Irwandi Yusuf bersama pasangannya yaitu Muhammad Nazar.
Menariknya paslon ini maju tanpa diusung partai politik manapun, atau secara independen lalu menang sehingga bisa menjabat hingga 2012.
Padahal saingannya ialah paslon yang diusung oleh partai besar nasional seperti Partai Pesatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Golongan Karya (Golkar).
Tersandung Kasus Korupsi
Irwandi Yusuf sempat menjabat untuk kedua kalinya, setelah memenangkan Pilkada Aceh pada 2017 dengan diusung partai lokal yaitu Partai Nanggroe Aceh (PNA).
Namun baru setahun menjabat, dirinya terpaksa lengser dari jabatan setelah ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Karena bersama 3 tersangka yaitu Ahmadi selaku Bupati Bener Meriah, dan 2 orang unsur swasta telah terlibat dalam tindakan suap terkait alokasi Dana Otonomi Khusus Tahun Anggaran 2018.
Penahanan tersebut kemudian berujung vonis penjara 7 tahun di Lapas Sukamiskin Bandung, tetapi baru memasuki 2 tahun langsung dinyatakan bebas secara bersyarat.
