Selalu penuh humor, kali ini VTuber Hololive English Mori Calliope ‘mengaku’ bahwa ia sebenarnya adalah orang Nganjuk, Jawa Timur. Hal tersebut tentunya mengejutkan banyak fans.
Cuitan itu ia unggah pada Minggu (14/8) malam lalu di akun Twitter miliknya. Fans Hololive di seluruh dunia terkejut atas cuitan tersebut, terutama fans Mori di Indonesia.
“Kenalin Gue Mori, Wong Nganjuk…”
Cuitan yang di unggah Mori Calliope sebenarnya terbilang cukup sederhana. Ia hanya memperkenalkan dirinya secara ringkas, serta menggunakan bahasa gaul dicampur bahasa Jawa.
“Hi gengs, kenalin gue Mori wong Nganjuk dari Hololive cabang bahasa Inggris,” dalam cuitan tersebut.
Tak hanya itu, cuitan tersebut juga tersisip peribahasa khas Jawa. “Di tweet Calli ini aku arep ngaturake paribasan (Arti: aku mau menyampaikan/memberi peribahasa).”
“Dandhang diunekake kuntul,” tulis Mori Calliope, “kuntul diunekake dandhang, matur nuwun. Turip ip ip ip.”
Bagi NawaReaders yang tidak tahu, peribahasa tersebut kurang lebih menyampaikan bahwa “yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar”. Hal tersebut juga berlaku untuk jahat dan baik.
Dhandhang sendiri, dalam peribahasa ini dapat digambarkan sebagai hewan buas, yang kerap menjadi simbol dalam kekuatan negatif. Umumnya Dhandhang dikenal sebagai Burung Gagak.
Kuntul, bukan sebutan untuk kemaluan, sebenarnya merupakan Burung Bangau. Dengan warna bulunya yang putih, Bangau dianggap sebagai simbol dalam kekuatan positif atau kebajikan.
Namun, konteks cuitan VTuber Mori Calliope tersebut sebenarnya bukan sekadar iseng. Ada kisah menarik dalam hal tersebut. Terutama, karena ada Kobo Kanaeru dibalik kisah ini.
Dimana Ada Kobo Kanaeru, Disitu Ada Hal yang Menggegerkan
Benar. VTuber Hololive Indonesia, yakni Kobo Kanaeru, adalah alasan mengapa Mori Calliope mengirim tweet tersebut di akun Twitter-nya.
Sebelumnya, kedua Virtual Youtuber dari agensi Hololive tersebut pernah mengadakan collab stream dengan konten bermain game Golf.
Dalam permainan tersebut, Mori Calliope kalah atas Kobo Kanaeru. Kemudian Kobo berencana untuk mengirimkan sebuah ‘hukuman’ kepada Mori sebagai akibat kekalahannya.
“Uncle Dad, Cek DM-ku!” ujar Kobo Kanaeru dalam livestream bersama Kureiji Ollie pada hari Minggu (14/8) lalu.
Dalam direct message tersebut, Kobo mengirimkan pesan yang merupakan cikal bakal dari cuitan Mori Calliope yang menyinggung perihal Nganjuk tersebut.
Nganjuk, dari Julukan Kota Angin hingga Sangkut Pautnya dengan Billie Eilish
Kabupaten Nganjuk merupakan sebuah kabupaten (atau regency) yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Nganjuk berbatasan dengan Bojonegoro, Jombang, Kediri, Ponorogo, dan Madiun.
Eksistensi dari Nganjuk sendiri dapat di tarik ulur ke abad 18 hingga 19 silam. Daerah ini pertama kali dipimpin di tahun 1760 masehi oleh KRT Sosrokoesoemo I, alias Kanjeng Jimat.
Pada tanggal 4 Juli tahun 1830, melalui Perjanjian Sepreh 1830, kawasan Nganjuk yang terdiri dari daerah Berbek, Kertosono, dan Nganjuk, dikendalikan serta diawasi oleh Hindia Belanda.
Pengalihan kekuasaan atas daerah mancanegara Surakarta dan Yogyakarta kepada Hindia Belanda mengakibatkan perubahan ukuran wilayah hingga penempatan pejabat naungan Belanda.
Nganjuk kerap disebut sebagai Kota Angin. Pasalnya, kabupaten tersebut berada di kawasan yang dihimpit oleh dua gunung. Yakni Gunung Wilis, dan Gunung Arjuno.
Frekuensi serta kekuatan angin di kawasan tersebut, mengutip Times Indonesia, dapat sangat tinggi dan besar. Angin kencang akan lebih banyak terjadi saat musim panas tiba di Nganjuk.
Daerah yang disinggung oleh VTuber Mori Calliope tersebut nyatanya juga merupakan penghasil bawang merah terbesar di Provinsi Jawa Timur.
Dengan struktur tanah yang baik serta produktif, sektor pertanian di Nganjuk sangat aktif dan terus digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan rezeki.
Lucunya, selain Mori Calliope, penyanyi asal Amerika Serikat Billie Eilish pernah dikait-kaitkan dengan kawasan Nganjuk.
Isu tersebut awalnya berasal dari meme dimana Eilish merespon sebuah QNA di Instagram miliknya yang diisi pertanyaan dengan bahasa Thailand.
Warganet Indonesia kemudian menyunting gambar tersebut, dengan mengubah pertanyaan menjadi “Wong nganjuk mba? (Orang Nganjuk, mbak?)”.
Sontak, meme tersebut langsung viral di media sosial Indonesia dan tak lama ditepis sebagai hoaks oleh media arus besar di Indonesia.
