Elon Musk Batal Mengakuisisi Twitter Secara Mendadak, Mengapa?

Pada Sabtu (9/7), Elon Musk secara sepihak membatalkan proses akuisisi media sosial populer, Twitter, karena mengklaim pihak platformnya tidak menanggapi permintaan mencukupi.

musk batal akuisisi twitter
Menurut Twitter, tindakan Elon Musk batal secara sepihak beli perusahaan tersebut adalah melanggar hukum. | EDIT: Nawala Karsa

Sabtu (9/7)  pendiri Tesla dan Space X, Elon Musk, memutuskan untuk batal akuisisi salah satu raksasa media sosial, Twitter.

Keputusan tersebut terwakilkan pada kuasa hukum Musk yang baru saja mendaftarkan pengajuan pembatalan akuisisi kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS.

Akibatnya, melansir informasi saham dari CNBC, saham Twitter turun sekitar 6% setelah jam kerja pada hari Jumat(8/7/2022) waktu New York, imbas dari pembatalan tersebut.

Batal Akuisisi atas Kegagalan Permintaan

Melansir dari Associated Press, Elon Musk melakukan aksi batal akusisi karena ia mengaku keberatan untuk melanjutkan proses akuisisi Twitter tersebut.

Hal ini tersampaikan oleh tim kuasa hukum Musk yang terwakili pengacaranya, Mike Ringler.

Musk beranggapan melalui pengacaranya, pengajuan pembatalan itu disebabkan media sosial tersebut gagal merespon sejumlah permintaan informasi kepadanya.

Termasuk dalam hal tersebut, penanganan akun palsu atau spam, yang semestinya merupakan dasar kinerja bisnis perusahaan.

“Selama hampir dua bulan, Bapak (Elon) Musk telah mencari data dan informasi yang ia perlukan untuk ‘membuat penilaian independen tentang prevalensi akun palsu atau spam di platform Twitter,’” tulis kuasa hukum Musk. “Twitter telah gagal atau menolak untuk memberikan informasi ini.”

Pihak kuasa hukum Musk mengklaim bahwa ia mengakhiri kesepakatan karena Twitter melakukan “pelanggaran material” terhadap perjanjian mereka.

“Twitter telah membuat pernyataan ‘palsu dan menyesatkan’ selama negosiasi,” lanjut pengacara Ringler.

Ancam Gugatan Hukum kepada Elon Musk

Bret Taylor, salah satu dewan pengawas Twitter, bertekad membawa Musk ke meja hijau. | FOTO: Yahoo Finance

Sementara per laporan The Verge, pihak Twitter menanggapi tindakan tersebut melalui pernyataan dari Bret Taylor, salah satu dewan pengurus media sosial tersebut.

“Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang telah tersepakati dengan (Elon) Musk. Kami berencana untuk melakukan tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger,” cuit Taylor.

Pria yang juga merupakan CEO dari Salesforce tersebut, meyakini bahwa pihaknya akan menangkan gugatan hukum tersebut di Pengadilan Negeri Delaware.

Lanjut The Verge, Twitter menginstruksikan kepada karyawannya untuk tidak berkomentar soal tindakan Musk batal akuisisi perusahaan media sosial tersebut.

Akuisisi Fantastis jadi Kandas?

Gambar: Het Parool | Edit: Nawalakarsa

Sebelumnya, pada Selasa (26/4/2022), Elon Musk mengaku tengah dalam proses membeli Twitter melalui media sosialnya.

Akuisisi ini Musk beli dengan harga per saham tunai dalam transaksi senilai sekitar USD 44 miliar atau kurang lebihnya Rp.635 Triliun.

Rencana yang semestinya, setelah menyelesaikan transaksi Twitter akan menjadi perusahaan swasta.

Padahal, CEO dari Twitter, Parag Agarwal mengharapkan dengan akuisisi tersebut, Twitter akan lebih bebas bagi masyarakat untuk berpendapat.

“Twitter memiliki tujuan dan relevansi yang berdampak pada seluruh dunia. Sangat bangga dengan tim kami dan terinspirasi oleh pekerjaan yang tidak pernah lebih penting (dari sebelumnya),” tutur Agarwal.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.