Parasosial di Dunia VTuber: Antara Relasi, Realita, Idola, dan Penggemar

Parasosial Vtuber
Vestia Zeta | Gambar: Yu_Hydra0319

Kali ini kami akan membahas sebuah topik yang cukup menarik bagi NawaReaders yang tertarik tentang isu parasosial dalam industri Virtual YouTuber, atau VTuber.

Jujur saja mengangkat topik ini, gampang-gampang susah. Selain karena, topiknya sendiri cukup ‘kabur’ sekaligus cukup sensitif terutama karena berkaitan dengan Virtual Youtuber.

Apalagi sejak satu hingga dua bulan lalu, banyak kejadian yang terjadi di industri satu ini. Mulai dari doxxing-men-doxxing, panggil om-om, hingga yang paling panas ‘jadi aib perusahaan’ hingga sudah lenyap.

Agar intermezzo dan curhatnya tidak kepanjangan langsung saja ke topik pembahasan utamanya.

Mengenal Istilah Parasosial, Apa Sih Itu?

Elira Pendora & Shun Yamino | Gambar: @CGranada316

Jika mengacu pada sebuah jurnal karya Donald Horton dan Richard Wohl, yang berjudul “Mass Communication and Para-Social Interaction: Observations on Intimacy at a Distance“. Di sini ada bahasan mengenai parasosial itu sendiri.

Gambaran paling mudah dan sederhananya adalah Keadaan di mana ada dua individu, satu individu bisa mengenal baik individu lainnya, tetapi tidak sebaliknya. Sangat familiar, bukan? Hal ini juga sama dengan Vtuber, biarpun tidak sebatas itu saja idola, aktor, dan penyanyi juga bisa.

Karena konteks dari bahasan kali ini adalah virtual YouTuber jelas kalau sosok vtuber ini kita begitu kenal bahkan rasanya begitu dekat. Namun, pada realitanya yang terjadi adalah hubungan parasosial dengan Virtual Youtuber tersebut. Mungkin jika talenta virtual itu adalah teman kalian di kehidupan nyata akan beda cerita. 

Berbeda jika hubungannya adalah Penonton dengan “Sang Idola”, yakni Vtuber dalam industri Virtual Youtuber itu sendiri.

Tenang saja, hubungan parasosial ini bukanlah suatu penyakit kok, jika bersifat positif. Contoh yang negatif adalah karena saking cintanya pada sosok idola, sampai harus jadi penguntit di kehidupan nyatanya. Serius jangan sampai kalian ada di tahap itu… Karena selain mengerikan dan berbahaya, siap-siap saja untuk menghadap ke meja hijau nantinya.

Jangan salah sangka, Hubungan parasosial dengan idola vtuber favorit kalian juga bukan berarti adalah hal yang buruk apabila memberikan tanggapan secara positif.

Hal yang paling sederhana adalah memberikan chat atau komentar saat mereka live, seharusnya penonton sadar kalau mau bagaimanapun virtual Youtuber punya hak tidak membacakan komentar kalian.

Serupa dengan memberikan donasi dan/atau superchat, karena memberikan hal tersebut artinya kalian lakukan secara SUKARELA dan SADAR.

Kita sebagai penontonpun nyatanya juga punya hak yang serupa kok, kita juga punya hak untuk tidak menonton vtuber tersebut, termasuk juga memberikan komentar, suka dan subscribe.

Sebisa mungkin penggemar seperti kita perlu berperilaku sewajarnya saja dan tidak egois.

Parasosial Vtuber: Memahami Batas Privasi

Parasosial Vtuber
Hololive Society X | Gambar: @RykYsd

Titik ini adalah yang paling penting dari mengenali batasan dari privasi setiap individu. Yang paling tampak adalah di bulan Februari lalu, penggemar dari tiap individu saling resah karena idola mereka ternyata memiliki hubungan di dunia nyata.

Memang kejadian tersebut menyedihkan karena sampai pada tahap saling serang idola sebelah.

Bahkan yang paling mengkhawatirkan di salah satu idola mengunggah video sampai ada komentar yang meresahkan. Komentar yang mereka lontarkan sama sekali tidak bisa menjadi toleransi.

Komentar yang kami maksud adalah mengutuk kalau, “lebih baik kau (sang idola) segera mati” atau “Lihat apa yang telah kau lakukan, lebih baik kau potong kelaminmu“.

Itu hanyalah sebagaian dari komentar yang kami kutip yang setidaknya masih cukup bisa jadi toleransi, sebab masih banyak komentar yang lebih kasar dan tidak masuk akal.

Berdasarkan masalah di atas, kita bisa menyimpulkan kalau “OKNUM” dari salah satu penggemar, sama sekali tidak mengindahkan batasan privasi dari masing-masing idola.

Privasi dari virtual Youtuber sendiri kami rasa memiliki dua sampai tiga lapis bentuk privasi, sebagai berikut.

  • Area pribadi: titik di mana identitas asli dari vtuber, mencakup data diri, alamat, dan kontak pribadi.
  • Identitas vtuber sebelumnya: yang satu ini jarang ada terutama untuk vtuber indie, tapi jika vtuber agensi kemungkinan punya.
  • Persona vtuber: Di sini adalah titik yang biasa penonton jumpai di kala idola kalian sedang live atau dalam konten buatan mereka.

Tentunya dari ketiga lapisan ini yang paling krusial adalah lapisan pertama. Tahukah NawaReaders, kalau selama ini ada undang-undang yang melindungi privasi seseorang seperti di Pasal 28 G ayat (1) UUD 1945.

Dalam pasal tersebut menjelaskan tentang perlindungan hukum diri pribadi termasuk dengan identitas privasinya. Jadi kalau kalian sampai main doxxing suatu vtuber, ada konsekuensi yang harus kalian terima.

Tidak Semua Sama di Belakang Layar

Vox Akuma | Gambar: @Pomokat

Bagian ini memiliki keterkaitan dengan parasosial, tetapi fokus kali ini adalah apa yang perlu kita pahami tentang vtuber dan idola kita. Semua yang kita lihat dalam live atau konten dari idola kita tidak selalu sama dengan di luar konten tersebut.

Maksudnya bagaimana? Kami akan jelaskan secara singkat.

Idola kita, tidak muluk-muluk selalu vtuber, setiap kali mengunggah video atau memulai live selalu nampak begitu semangat dan penuh keseruan.

Namun, pas kita bertemu secara langsung atau mungkin berbicara di Discord, ternyata sangatlah tenang bahkan tidak banyak bicara. Jadi sebisa mungkin jangan kaget dengan hal ini.

Terkadang ekspetasi yang terlalu tinggi tentang idola kita justru akan menjadi hal yang tidak menyenangkan bagi sang idola. Bayangkan saja kalau sang idola, dituntut oleh penggemarnya untuk senantiasa bersikap selalu semangat kalau bertemu langsung.

Justru hal inilah yang malah semakin membuat sang idola merasa tidak nyaman. Apalagi kalau seandainya si idola itu orang yang introvert, di mana untuk menjadi ekspresif saja bisa jadi begitu menguras tenaga.

Sejak tadi mungkin artikel ini terkesan menyudutkan sang penonton atau penggemar vtuber tersebut, tapi tidak. Kami juga tidak bisa mentoleransi apabila seorang vtuber atau figur besar, di depan kamera begitu ramah dan ceria.

Namun, justru saat di belakang kamera malah ‘cukup destruktif’, seperti bersikap judes bahkan kasar bahkan mungkin memandang mereka sebagai alat semata.

Alih-alih membuat kesan yang baik untuk orang yang baru terjun ke dunia sang vtuber / idola, malah adanya menjelekkan dunia tersebut. 

Maka dari itu, di sinilah yang membuat hubungan parasosial itu dengan idola kalian, vtuber favorit kalian jadi positif. Baik si vtuber maupun penggemarnya sendiri, saling menghargai satu sama lain, bersikap sewajarnya toh juga sama-sama manusia juga.

Bagaimana pembahasan kali ini, NawaReaders? Harapannya pembahasan kali ini bisa informatif bagi NawaReaders mengenai hubungan parasosial dalam industri Virtual Youtuber ini.

Nah, jika ada pendapat atau yang mau di diskusikan bersama dengan yang lain, boleh banget kok ungkapkan pikiran kalian di sosial media kami!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.