Review Webseries Avatar: The Last Airbender, Sang Avatar Kembali!

Masih ingat dengan Aang, sang Avatar yang berpetualangan untuk menguasai empat elemen? Yuk kita simak review-nya!

Review Webseries Avatar: The Last Airbender, Sang Avatar Kembali!

Ketika mendengar Avatar: The Last Airbender atau Avatar: The Legend of Aang, pastinya sudah tidak asing dengan judul tersebut.

Salah satu animasi terbaik keluaran Nickelodeon yang mengisahkan tentang perjalanan Aang untuk menguasai empat elemen demi mengembalikan keseimbangan dunia sejak Negara Api menyerang.

Namun, pada Kamis (22/2), Netflix merilis live action dari serial tersebut yang berjumlah delapan episode.

Bukan kali pertama Avatar: The Last Airbender dibuat versi live action. Sebelumnya pada tahun 2010, serial animasi tersebut pernah dibuat versi film live action dengan judul yang sama, hanya saja tanpa menggunakan kata “Avatar” pada judulnya.

Namun, film yang dirilis pada tahun 2010 tersebut—The Last Airbender—mendapatkan tanggapan negatif, karena kisahnya terlalu suram dan penokohannya tidak akurat dengan versi animasinya.

Lalu, bagaimana dengan versi yang dibuat web series netflix ini? Yuk kita simak review Avatar: The Last Airbender!

Live Action Paling Akurat, Walau Sedikit Berbeda

Avatar: The Last Airbender Live Action (kiri), Animasi (kanan) | FOTO: Netflix & Nickelodeon | EDIT: Nawalakarsa

Ketika pertama kali mendengar Avatar: The Last Airbender akan diadaptasi menjadi live action oleh Netflix, penulis sedikit pesimis dengan cerita yang dibawakan.

Namun, ketika menontonnya ternyata live action yang satu ini paling akurat dengan versi animasinya.

Hal yang paling akurat terletak pada tokoh Aang. Dalam versi live action, tokoh Aang diperankan oleh Gordon Cormier sangat sesuai dengan animasinya.

Perawakan Gordon Cormier yang masih muda, bisa dikatakan sangat cocok memerankan Aang.

Mengingat dalam versi animasi, Aang diceritakan masih sangat muda ketika diberitahu bahwa dirinya adalah Avatar.

Selain Aang, terdapat pula penokohan Paman Iroh dan Zuko yang sangat akurat bahkan lebih baik.

Chemistry yang dibangun antara Zuko dan Paman Iroh begitu baik, bahkan cukup menyentuh penulis ketika menonton mereka.

Meski akurat, tetapi live action tersebut tidak luput dari perbedaan dengan animasinya.

Review Webseries Avatar: The Last Airbender, Sang Avatar Kembali!
Zuko dan Paman Iroh yang tengah memburu Aang | FOTO: Netflix | EDIT: Nawalakarsa

Hal tersebut terjadi lantaran untuk merangkum Book One: Water yang berjumlah 20 episode harus dikompres menjadi 8 episode. Sehingga dapat menimbulkan banyak pemotongan jalan cerita.

Di sisi lain, selain mengalami pemotongan cerita, adapula penambahan cerita yang cukup detail. Salah satunya adalah negara api yang menyerang Pengembara Udara.

Lalu, terdapat prolog awal mula penyerangan Negara Api ke berbagai wilayah.

Selain itu, terdapat pula perbedaan penokohan dalam live action dan animasi, seperti Sokka yang diperankan oleh Ian Ousley.

Dalam versi animasi, tokoh Sokka menjadi salah satu tokoh penghibur yang kocak. Bahkan tingkahnya sering kali membuat penonton terbahak-bahak melihatnya.

Namun, dalam versi live action Sokka digambarkan menjadi tokoh yang cukup serius dan cekatan.

Walau peran Sokka dalam live action lebih serius dan cekatan, tetapi sisi humornya masih tetap ditampilkan.

Akting Para Pemeran Avatar: The Last Airbender yang Lemah

Pemeran Live Action Avatar: The Last Airbender | FOTO: Netflix | EDIT: Nawalakarsa

Versi live action dari Avatar: The Last Airbender ternyata masih memiliki kekurangan yakni terletak pada akting yang dibawakan.

Akting yang dibawakan oleh aktor dalam memerankan tokoh dalam film menjadi salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan.

Oleh karena itu, dalam live action tersebut, akting yang dibawakan masih kurang memuaskan. Bahkan di beberapa adegan yang seharusnya membuat terharu penonton, malah tidak tersampaikan dengan baik.

Bukan hanya soal akting, tetapi terdapat beberapa aktor dalam live action tersebut kurang cocok dalam memerankan beberapa tokoh.

Seperti Elizabeth Yu yang memerankan Azula. Dilansir dari beberapa artikel, banyak yang mengatakan bahwa Elizabeth dianggap kurang cocok memerankan Azula.

Soundtrack Ikonik Avatar: The Last Airbender Kembali Diperdengarkan

Salah satu hal yang paling ikonik dalam Netflix Avatar: The Last Airbender adalah soundtrack.

Dalam live action tersebut, Netflix menghadirkan kembali soundtrack ikonik dari animasi Avatar: The Last Airbender yang dibawakan oleh Takeshi Furukawa.

Bagi penulis, hal tersebut sangat menggugah kenangan di masa kecil, ketika menonton Aang dan teman-temannya di televisi.

Walau dimodifikasi lebih epik, tetapi soundtrack tersebut tetap meninggalkan kesan pagi penggemar Avatar.

Tokoh Suki Menjadi Sorotan

Review Webseries Avatar: The Last Airbender, Sang Avatar Kembali!
Penggemar mulai tersuki-suki nih | FOTO: Netflix | EDIT: Nawalakarsa

Pada animasi Avatar: The Last Airbender, tentu tidak asing dengan tokoh yang bernama Suki.

Salah satu tokoh yang menjadi pasukan Kiyoshi sekaligus sosok kekasihnya Sokka ini menjadi sorotan di media sosial.

Dalam live action, Suki diperankan oleh Maria Zhang, aktris yang memiliki keturunan Polandia-Tiongkok.

Aktris tersebut dinilai cocok memerankan tokoh Suki dalam versi live action, sehingga banyak penonton yang “Tersuki-Suki”.

Kesimpulan Penulis

Review Webseries Avatar: The Last Airbender, Sang Avatar Kembali!
Aang, Katara, dan Sokka tiba di Kutub Selatan | FOTO: Netflix | EDIT: Nawalakarsa

Hasil review mengenai live action Avatar: The Last Airbender, bahwa webseries ini menjadi salah satu yang terbaik dari live action pendahulunya.

Walau dalam segi cerita banyak yang berbeda, tetapi pihak Netflix tetap mempertahankan cerita dengan menambahkan serta menghubungkan menjadi satu kesatuan yang utuh, tanpa menimbulkan plot hole.

Bukan hanya jalan cerita, tetapi dari sisi pemeran juga masih kurang maksimal dalam memerankan setiap tokoh, sehingga emosi tokoh tersebut tidak sampai ke penonton.

Pemilihan pemeran pun termasuk dalam pertimbangan, bahwa ada beberapa pemeran yang pada dasarnya tidak layak memerankan tokoh-tokoh dalam Avatar: The Last Airbender.

Meski banyak kekurangan, tetapi sejauh ini live action yang dibuat oleh Netflix tersebut masih akurat dengan versi animasinya.

Kenangan masa kecil ketika menonton live action tersebut kembali tergugah dengan kembalinya soundtrack ikonik.

Bagaimana, tertarik buat menonton dan mengenang kembali kisah petualangan Aang dan teman-temannya? Avatar: The Last Airbender dapat kalian saksikan di Netflix berikut ini!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.