Lomba makan kerupuk, merupakan salah satu acara yang digelar setiap memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.
Konsep permainannya, yaitu para peserta hanya harus menghabiskan kerupuk yang digantung dengan tali rafia, dan yang paling cepat jadi pemenangnya
Selain konsep permainnanya yang terbilang konsisten, benda yang digunakan juga konsisten dalam hal ini kerupuknya, selalu memilih yang jenis Uyel.
Nah, mungkin NawaReaders penasaran dengan apa dan bagaimana asal muasal dari kerupuk Uyel ini? Mari kita simak disini!
Nama dan Eksistensi Kerupuk Uyel
Nama Uyel sendiri, seperti yang dilansir dari KlikDokter, diberikan karena bentuknya yang keriting seperti mie.
Jenis kerupuk ini juga kadang disebut sebagai kerupuk putih, kerupuk mawar, hingga kerupuk kampung.
Kerupuk ini seringkali dijumpai di beberapa tempat makan seperti warteg maupun Warmindo yang disimpan dalam kaleng besar atau plastik, dan dijual sekitar Rp2.000,00 per kerupuk
Bahan dan Proses Pembuatan
Bahan yang digunakan untuk membuat kerupuk uyel ialah tepung singkong atau tapioka, tepung terigu, bawang putih, garam, gula, air, dan penyedap rasa.
Proses pembuatannya, seperti yang dilansir dari Detik, mulai dari mengaduk seluruh bahan dalam adonan selama 30 menit lamanya, hingga tercampur rata menggunakan mesin.
Lalu, adonan tersebut dimasukkan ke dalam sebuah tabung press dengan ujungnya yang bolong-bolong untuk membuatnya menjadi lingkaran dengan motif keriting.
Setelah terbentuk, adonan lalu dikukus dalam wadah sekitar 10- 20 menit, lalu kemudian dijemur di bawah terik matahari selama 2 hari.
Kemudian langkah terakhir, adonan yang kering lalu digoreng dengan catatan minyak harus dipanaskan terlebih dahulu sekitar 3-5 menit.
Hal ini dilakukan agar adonan yang kering tersebut dapat cepat mengembang, sehingga dalam penggorengannya hanya memerlukan waktu kurang dari 1 menit saja.
Konsumsinya dari Segi Kesehatan
Kerupuk Uyel bisa disebut sebagai pelengkap makanan bagi orang Indonesia, yang mana rata-rata dipadukan dengan nasi serta lauk pauk.
Meski demikian, konsumsi Kerupuk Uyel yang dalam hal ini dijual di pasaran atau berada di tempat makan, sebaiknya jangan terlalu berlebihan.
Hal ini karena pengemasannya dalam plastik, atau kaleng saat didistribusikan, sehingga bisa berpotensi masuknya zat lain di dalam kerupuk tersebut yang dapat menimbulkan penyakit.
Selain itu, minyak untuk menggoreng digunakan secara terus menerus sampai adonan habis, hingga berwarna kehitaman.
Hal tersebut membuat kerupuk tersebut mengandung kalori dan lemak trans yang dapat menyebabkan resiko diabetes, obesitas, hingga penyakit jantung.