Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman RI Rizal Ramli, menghembuskan nafas terakhirnya akibat kanker pankreas yang dideritanya.
Melansir dari Alodokter, kanker pankreas adalah penyakit ketika sel-sel di pankreas tumbuh tidak normal dan terkendali.
Kondisi yang sebabkan sakit kuning dan sakit perut bagian atas yang menjalar ke punggung ini, bisa berisiko dialami siapapun karena 5 faktor berikut.
Merokok
Faktor pertama yang membuat seseorang berisiko mengidap kanker pankreas, ialah memiliki kebiasaan merokok.
Bahkan menurut American Cancer Society, orang yang merokok lebih berisiko 2 kali lebih tinggi mengidapnya dibanding dari yang tak merokok.
Sebanyak 25 persen para pengidap kanker pankreas, mengaku memiliki kebiasaan merokok sebelumnya baik cerutu maupun produk tembakau tanpa asap.
Obesitas
Faktor berikutnya yang dapat membuat seseorang berisiko mengidap kanker pankreas, ialah mengalami berat badan berlebih atau obesitas.
Melansir dari American Cancer Society, mereka yang dimaksud obesitas di sini ialah memiliki indeks masa tubuh (IMT) sama atau lebih dari angka 30.
Mereka disebut memiliki kemungkinan sebesar 20 persen terkena, apalagi yang berat badan berlebih di sekitar pinggang.
Diabetes
Obesitas juga menjadi sebab muncul beragam penyakit lain, seperti diabetes tipe 2 yang mana ternyata adalah salah satu faktor berisiko mengidap kanker pankreas.
Gejala yang menandakan seseorang mengidap diabetes tipe 2 ini mulai dari luka sulit sembuh, penglihatan kabur, dan mati rasa pada bagian tangan atau kaki.
Menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes RSCM, Dyah Purnamasari Sulistianingsih, sebanyak 19,5 juta orang Indonesia mengidap diabetes tipe 2.
Paparan Bahan Kimia
Selain merokok, obesitas, lalu diabetes, faktor berisiko terkena kanker pankreas lainnya ialah jika seseorang sering terkenan paparan bahan kimia seperti benzena dan petrokimia.
Benzena biasanya digunakan untuk membuat produk jenis karet, pelumas, pewarna, detergen, obat, bahan peledak, hingga pestisida.
Sedangkan untuk petrokimia biasanya digunakan untuk membuat produk jenis pestisida, herbisida, dan pupuk, serta bahan-bahan seperti plastik, aspal, dan serat buatan.
Mereka yang lebih berisiko terkena paparan ini, ialah para pekerja di pabrik pembuatan serta penggunaan produk turunannya.
