Review Attack on Titan The Final Season Part 2: Permulaan Petaka

Titan
Studio MAPPA

Akhirnya, waralaba ternama karya Hajime Isayama, Shingeki no Kyojin (Attack on Titan) memasuki babak klimaks, alias final season untuk seri animenya! Setelah melewati konspirasi politik serta meningkatnya tensi militer Paradis yang cukup panjang, seluruh konflik yang terpendam berakhir dalam gemuruh para Titan.

Sang adik berkumpul dengan kakaknya, tiba-tiba bumi berguncang ketika ratusan raksasa bangun dan menghancurkan tembok pulau. Tidak lama lagi dunia akan rata dengan langkah kaki para raksasa. Akan tetapi sekelompok kecil orang tetap bangkit.

Walau mengetahui bahwa mustahil menghentikan skenario kiamat itu, mereka tetap berpegang teguh, dan yakin kalau dunia bisa selamat dengan jalan damai.

Studio MAPPA

Bagian kedua dari season terakhir Attack on Titan, berjudul resmi: Attack on Titan Final Season (Shingeki no Kyojin Final Season), akhirnya tayang sebagai salah satu jajaran anime musim dingin tahun 2022. Tidak salah lagi, judul ini menjadi salah satu cerita yang paling ditunggu kelanjutannya.

Seluruh build-up dari part pertama, seperti kelompok Warrior dari Marley, hingga perlawanan fraksi Yeagerist sampai pada puncaknya. Attack on Titan seakan sudah resmi menanggalkan mantel ‘shonen’ untuk kisah epik tentang bangsa, kemanusiaan, dan kebebasan.

Terungkapnya Rahasia Gelap Sang Adik

Salah satu momen yang para fans tunggu, adalah reveal dari berbagai plot cerita penting dari masa lalu Eren. Sosok Grisha Yeager misalnya, yang memegang kunci penting dalam perebutan Titan perintis.

Apa benar Grisha adalah sosok pencuci otak yang selama ini Zeke utarakan? Selain itu, kenapa Eren Krueger yang mewariskan Attack Titan padanya mengetahui nama Mikasa dan Armin, bahkan sebelum mereka berdua lahir?

Melalui Path, Zeke menunjukan pada Eren kebenaran dari masa lalu sebelum serangan para Titan ke Tembok Maria. Khususnya, pada momen ketika Grisha merebut Titan Pendiri dari keluarga Reiss.

Titan
Studio MAPPA

Saat inilah Zeke baru mengetahui sebuah kenyataan mengerikan. Ia yang selama ini berpikir kalau ayahnya adalah dalang dari semua penderitaan, ternyata hanyalah boneka untuk mewujudkan keinginan orang lain: Eren, adiknya sendiri.

Jujur, Mappa sukses menghadirkan seluruh emosi dalam scene tersebut. Momen ketika Grisha memutar bola mata, dan melihat Eren tenggelam dalam amarah, hingga ketika Eren memanipulasi ayahnya sendiri.

Titan
Studio Mappa

Potongan shot serta ekspresi yang Eren dan Grisha tampilkan benar-benar dramatis. Menurut saya ini bisa dibilang puncak dari bagian kedua dari Final Season ini.

Nasib Mereka Setelah Rumbling Titan Terjadi

Dengan berhasilnya Eren mengaktifkan rumbling, tinggal menunggu waktu hingga Titan-Titan menginjak-injak dunia. Namun dalam skala yang lebih kecil, hal ini menandakan kemenangan bagi fraksi Yeagerist.

Karena petinggi-petinggi militer sebelumnya berubah menjadi Titan, pendukung Eren dapat merebut instalasi militer dengan mudah. Hal ini pada akhirnya menyulitkan Mikasa dan Armin yang tidak sependapat dengan rencana genosida Eren.

Annie akhirnya kembali setelah sekian lama mengkristal dalam ruang bawah tanah. Dirinya berkumpul dengan teman-teman masa lalunya, sebelum bergabung dengan pasukan Marley yang menyerang Paradis.

Titan
Sisa-sisa keceriaan terakhir Conny dalam waktu krisis (Studio MAPPA)

Baik para anggota Korps Survey serta Warriors dari Marley akhirnya berkumpul di hadapan api unggun yang sama. Mereka saling bertukar pikiran, tentang mengapa mereka berperang, serta alasan kedua pihak tersebut harus saling membenci.

Walau awalnya ada banyak tembok yang menghalangi pembicaraan, kedua kubu setuju untuk mengesampingkan perbedaan untuk tujuan yang sama: Menghentikan Eren.

Titan
Ketika waktunya tiba, dapatkah Armin dan Mikasa membunuh Eren? (Studio MAPPA)

Jika penulis boleh jujur, episode-episode selepas terjadinya rumbling adalah momen yang tidak terlalu seru. Cerita lebih berfokus pada situasi politik paradis, serta upaya kelompok Mikasa dan Armin untuk menghentikan rumbling.

Mulai dari Conny yang ingin menumbalkan Falco, hingga rekonsiliasi grup Paradis dengan grup Marley. Terdapat tiga episode untuk mengambangkan hubungan antara dua kelompok ini.

Namun untuk Gabi dan Falco, momen ini berhasil mendewasakan kedua anak tersebut. Gabi menyadari bagaimana orang paradis bukan iblis seperti yang ia percaya, sementara Falco harus mewarisi Titan rahang dari Porco yang tidak tertolong.

Cerita Masih Belum Selesai!

Terlepas dari pacing cerita yang melambat pada tengah-tengah season. Bagian kedua dari musim final ini berhenti di posisi yang tepat menurut saya.

Pertarungan melawan para Yeagerist akhirnya kembali menghadirkan aksi seru dan menegangkan dari drama politik tiga episode terakhir.

Belum lagi Armin, Mikasa, dan Conny yang harus memutuskan untuk membunuh mantan rekan mereka untuk mencapai tujuan.

Bagian flashback pada episode terakhir juga menjadi bumbu penyedap yang menampilkan sosok Eren bersama teman-temannya sebelum ia memutuskan untuk menghancurkan dunia.

Momen ketika kamu salah pilih rute (Studio MAPPA)

Overall, kerja bagus untuk Mappa yang masih menjunjung tinggi kualitas produksi Attack on Titan, terlepas dari proyek-proyek besar yang ikut mereka ciptakan tahun ini.

Semoga jeda hingga penayangan bagian ketiga dari Attack on Titan Final Season bisa jadi waktu istirahat yang cukup bagi para staff!

Kamu yang belum nonton, bisa mengakses seluruh episode Shingeki no Kyojin, termasuk Final Season ini, di Netflix, dan Bilibili.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.