Akan Geluti Fintech? Begini Rebranding Air Asia Menjadi Capital A!

Air Asia
Gambar: BEETIFY

Air Asia, maskapai penerbangan berbasis dari Malaysia, mengumumkan pergantian branding mereka menyusul ekspansi model bisnis. Dengan nama baru Capital A, Air Asia akan turut menjangkau bisnis kargo, serta teknologi finansial (fintech).

Komisi Perusahaan Malaysia telah mengabulkan permintaan tersebut, dan tanggal peluncuran resmi Capital A tinggal menunggu waktu.

Sebelumnya, selama dua tahun terakhir, maskapai Air Asia beserta maskapai-maskapai penerbangan lainnya mengalami masa sulit karena efek pandemi.

Dengan banyaknya pembatasan berpergian dari berbagai negara, Air Asia tidak dapat mencegah pengurangan pendapatan mereka.

Bergerak cepat untuk beradaptasi dalam situasi ini, Air Asia mulai bergeser pada industri yang lebih manjangkau banyak orang, seperti Asean Super App.

Asean Super App Milik Air Asia, Strategi Adaptasi Kala Pandemi

Air Asia app before capital A
©2021 AirAsia Group Berhad.

Menghadapi industri pariwisata dan travelling yang nampaknya masih belum sepenuhnya pulih. Capital A menggeser strategi mereka pada sebuah aplikasi mobile serba bisa seperti Wechat dari China, atau Gojek di Asia Tenggara.

Berdasarkan eMarketersuperapp ini akan menyesuaikan platform travelling Air Asia yang sudah ada, dengan menambahkan fitur-fitur baru.

Fitur-fitur khusus yang akan ada dalam Asean Super App antara lain adalah:

  • Delivery makanan
  • Ecommerce
  • Pengiriman logistik
  • Layanan pemesanan kendaraan (ride-hailing), dan
  • Teknologi finansial

Masih mengikuti asal-usul brand sebagai maskapai penerbangan, berbagai fungsi yang ada dalam superapp ini akan fokus pada aspek travelling atau wisata.

Untuk mewujudkan ambisi tersebut, Capital A telah mengakusisi unit yang sebelumnya ada dalam payung Gojek Thailand. Dengan mahar 40 juta dollar Amerika, Capital A memperoleh Velox Technology untuk mengembangkan Asean Super App.

Sukses Bertahan Menghadapi Ancaman Kebangkrutan

Sesuai perkiraan berbagai pihak, banyak maskapai penerbangan yang akhirnya tumbang akibat efek pandemi COVID-19 dalam dua tahun terakhir.

Berdasarkan laporan detik finance, sudah ada sekitar dua puluh satu maskapai yang bangkrut atau menghentikan operasional perusahaan akibat pandemi.

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia juga turut dibayangi ancaman kebangkrutan setelah sebelumnya diumumkan bangkrut secara teknis.

Langkah-langkah yang Capital A ambil terbukti suses menghindari jurang yang serupa.

Mulai dari ekspansi bisnis pada aspek yang lebih dekat dengan customer, hingga mengikuti tren vtuber yang sedang viral untuk mengangkat nama brand mereka.

 


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.