Kebakaran Plumpang pada kemarin (03/03) malam hari, terjadi akibat terbakarnya depo Pertamina di Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Melansir dari CNN Indonesia, kebakaran ini mengakibatkan sebanyak 49 orang menderita luka bakar, 17 orang tewas, 21 orang dikabarkan hilang, hingga ratusan warga mengungsi karena rumahnya hangus terbakar.
Selain menimbulkan korban jiwa dan material, insiden ini menimbulkan beberapa fakta kebakaran di Depo Plumpang sebagai berikut.
Peristiwa yang Kesekian Kali
Fakta yang pertama, kebakaran Depo Plumpang yang diduga terjadi akibat sambaran petir ini, bukan kali pertama, bahkan terjadi di waktu yang sama, yaitu malam menjelang akhir pekan.
Melansir dari Tempo, kebakaran di depo Pertamina Plumpang pernah terjadi pada 18 Januari 2009.
Saat itu, kebakaran terjadi di depo 24 yang menampung sekitar 5000 kilo liter BBM jenis premium, yang mana menurut hasil investigasi kepolisian diakibatkan oleh human error.
Tetapi, melansir dari Suara.com, kebakaran yang menimbulkan korban 1 orang petugas depo ini sempat diduga terjadi karena sabotase.
Stok BBM Nasional Tetap Aman
Melansir dari Tempo, Depo Pertamina Plumpang ternyata memasok 20 persen dari kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) harian nasional yaitu sebanyak 16.504 kiloliter.
Meski demikian, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melalui akun Instagram-nya menyatakan stok BBM Nasional masih terlampau aman setlah terjadinya Kebakaran Plumpang.
Kemudian, mengutip CNBC Indonesia, Erick menjelaskan bahwa kebutuhan BBM Nasional masih dapat ditunjang oleh depo lain di Tanjung Gerem, Cikampek, Ujung Berung, hingga Balongan.
Secara rinci, Tanjung Gurem memiliki stok sebanyak 23.748 kiloliter, Cikampek memiliki stok sebanyak 26.536 kiloliter, Ujung Berung 46.254 kilo liter, dan Balongan sebanyak 130.640 kiloliter.
Terjadi Aksi Miris Saat Kebakaran Plumpang
Selain memastikan stok BBM tetap aman, Erick juga menyampaikan pihak PLN setempat telah mengantisipasi saat kebakaran baru saja terjadi.
Antisipasi tersebut ialah dengan pemadaman listrik secara bergilir di sekitar wilayah yang terdampak, sehingga kondisi menjadi gelap gulita.
Mirisnya, momen tersebut dimanfaatkan oleh seorang pencuri yang melansir dari Kompas TV, terhadap salah satu toko warga di Jalan Tanah Merah.
Beruntungnya warga setempat dapat menangkap pencuri yang belum diketahui identitasnya, dan langsung menyerahkannya ke kantor polisi setempat untuk diproses lebih lanjut.
