Tidak Pakai Promosi, Ini 9 Fakta Film Studio Ghibli How Do You Live?

Film yang telah lama dinanti penggemar Studio Ghibli, yakni “How Do You Live?” resmi tayang di Jepang Jumat (14/7) ini dan dibalik layar, ternyata ada sejumlah fakta menarik seputar film tersebut.

Lantas, apa saja hal yang menarik seputar film “How Do You Live?” yang disutradarai oleh Miyazaki Hayao tersebut?

Simak fakta-fakta berikut ini!

1. Diproduksi oleh Miyazaki Hayao sejak 2016 tanpa deadline!

Hayao Miyazaki Studio Ghibli Museum
FOTO: Ghibli Museum Mitaka | EDIT: Nawala Karsa

Film “How Do You Live?” merupakan film anime ke-12 yang disutradarai oleh Miyazaki Hayao sejak pertama kali terjun ke industri animasi Jepang.

Film dengan durasi sekitar 120 menit tersebut sebenarnya sudah mulai diproduksi pada tahun 2016. Saat itu, Miyazaki Hayao merasa ada yang kurang jika Ia hanya memproduksi film pendek dengan CGI.

Lantas hal tersebut mendorong Miyazaki untuk membuat proposal produksi film, yang Ia presentasikan pada tahun 2017 silam, mengutip dari NHK via Anime News Network.

Produksi film dengan judul asli “Kimi-tachi wa Do Ikiru ka” tersebut bahkan terbilang sangat lambat. Mengutip Huffington Post Japanproduser Studio Ghibli Suzuki Toshio mengungkapkan bahwa Miyazaki baru memproduksi sebanyak 20 storyboards pada saat itu.

Berbeda dengan film sejenis, film anime tersebut tidak diberi deadline sama sekali oleh Studio Ghibli.

Dikutip dari majalah Bungei Shunjuu edisi April 2019, Suzuki menyebut bahwa hal tersebut dilakukan karena alasan eksperimen. Umumnya, Studio Ghibli menerapkan deadline agar produksi film anime mereka dapat selesai tepat pada waktunya.

“Saya sangat menantikan bagaimana (eksperimen) itu akan tercermin dalam karya (film tersebut),” harap Suzuki.

2. Diadaptasi dari buku tahun 1930-an

how do you live novel
Buku “How Do You Live?” yang diterbitkan di Jepang | FOTO: Kincir.com

“How Do You Live?” sebenarnya merupakan adaptasi dari buku dengan judul yang serupa. Ditulis oleh Yoshino Genzaburou, buku itu pertama kali terbit di tahun 1937.

Buku tersebut mengisahkan tentang Koperu dan bagaimana keingintahuannya atas hal yang bersifat spiritual tumbuh. Buku ini sendiri, mengutip Asahi Shimbun, lebih menjelaskan bagaimana cara untuk hidup sebagai seorang manusia.

Meski demikian, film “How Do You Live?” justru tidak terpaku pada kisah yang ada dalam buku karya Yoshino.

Film anime ini mengisahkan tentang kehidupan Mahito, seorang anak lelaki yang baru saja kehilangan ibunya akibat pemboman api di Tokyo.

Ia, beserta ayahnya harus pergi keluar kota untuk dapat tinggal dengan sang bibi. Kesulitan menerima kematian sang ibu, kehidupan keluarga yang baru, Mahito kemudian berkenalan dengan seekor burung bangau biru.

Sang bangau menjanjikan bahwa Mahito akan dapat bertemu dengan sang ibu sekali lagi, jika Ia mau mengikutinya ke sebuah mansion yang terbengkalai.

3. Tetap diproduksi meski pandemi COVID-19 menerpa

Hayao Miyazaki Kimetsu no Yaiba Mugen Train
FOTO: BLOGOS SmartFLASH

Pandemi COVID-19 sempat mengacaukan beragam aktivitas industri di seluruh dunia, tak terkecuali industri animasi di Jepang.

Menariknya, film anime “Kimi-tachi wa Do Ikiru ka” tetap dapat dikerjakan oleh Miyazaki Hayao tanpa kendala.

Suzuki menjelaskan pada Entertainment Weekly pada tahun 2020 lalu, bahwa staf Studio Ghibli bahkan telah memproduksi sebanyak 36 menit film tersebut.

Hal tersebut sangat wajar, terlebih ungkap Suzuki, keseluruhan scene dari “Kimi-tachi wa Do Ikiru ka” dikerjakan sepenuhnya dengan tangan.

4. “How Do You Live?” punya 2 judul yang berbeda-beda

Film yang digadang-gadang sebagai yang ‘terakhir’ untuk kesekian kalinya oleh Miyazaki Hayao itu punya judul yang berbeda-beda.

Awalnya, terungkap bahwa nama film tersebut adalah “Kimi-tachi wa Do Ikiru ka?”. Terjemahan langsung dari judul tersebut, yakni “How Do You Live?” kemudian menjadi judul film yang lebih melekat bagi para reporter berita maupun penggemar Studio Ghibli.

Barulah pada hari Jumat (14/7) lalu, distributor film asal Amerika Serikat GKIDS mengungkapkan judul resmi dari film tersebut, yang akan didistribusikan di kawasan Amerika Utara.

Judul resmi dari film “How Do You Live?” adalah “The Boy and The Heron”. Judul ini sendiri mengakhiri perjalanan judul tentatif yang beberapa tahun ini telah begitu dikenal oleh khalayak luas.

5. Studio Ghibli tidak lakukan promosi sama sekali!

Tidak seperti biasanya, Studio Ghibli menerapkan langkah yang tidak terduga. Selain membebaskan deadline, Studio Ghibli juga tidak melakukan promosi sama sekali untuk film “The Boy and The Heron”.

GKIDS mengungkapkan bahwa Studio Ghibli tidak menyebarkan foto, sinopsis, hingga trailer sekalipun untuk film ini. Informasi lain berkaitan film ini pun juga tidak disebar hingga perilisan film tersebut di bioskop Jepang.

Ini berlawanan dengan apa yang sudah dilakukan Studio Ghibli pada umumnya saat merilis suatu film. Terakhir kali Studio Ghibli mempromosikan film anime adalah saat Earwig and The Witchtayang.

Suzuki Toshio turut membenarkan hal tersebut. Dalam wawancara dengan Bungei Shunjuu (video diatas) pada bulan Juni 2023 lalu, Ia menyebut bahwa Ia dan Miyazaki sudah tidak punya tenaga yang cukup untuk melakukan hal tersebut.

Ia juga menyatakan bahwa jika para penonton tertarik menonton sesuatu, maka mereka tidak perlu diyakinkan dengan trailer.

Selain itu, Suzuki juga mendapatkan pujian untuk pertama kalinya oleh Miyazaki selama Ia terlibat di Studio Ghibli, utamanya dalam mengiklankan film karya studio tersebut.

Pujian tersebut datang dari poster yang Ia buat secara minimalis. Suzuki sendiri pada akhirnya mengambil pendekatan yang lebih minimalis untuk memasarkan “How Do You Live?”.

6. “How Do You Live?” Jadi ‘hadiah’ perpisahan Miyazaki pada cucunya

Di tahun 2017, alasan mengapa Miyazaki Hayao kembali ‘turun gunung’ ke industri animasi telah terkuak sebelumnya.

Alasan tersebut dikemukakan pertama kali oleh Suzuki Toshio dalam program TV di Jepang bertajuk Nichiyobi Bijitsukan.

Ia menyebut bahwa Miyazaki menghabiskan waktunya untuk membuat film tersebut demi cucunya.

Terlebih, mengingat usianya yang senja, tidak ada yang tahu kapan Miyazaki akan berpulang. Film “The Boy and The Heron” akan menjadi hadiah bagi sang cucu.

7. Ada Kenshi Yonezu di film ini!

Kenshi Yonezu
Kenshi Yonezu dalam art album STRAY SHEEP | FOTO: Reissue Records

Karena terbatasnya informasi yang diberikan oleh Studio Ghibli, rilisnya “The Boy and The Heron” menjadi keunikan tersendiri lantaran penonton akan disuguhkan dengan sejumlah kejutan menarik.

Kejutan tersebut antara lain dan tidak bukan adalah penampilan Kenshi Yonezu yang menyanyikan theme song untuk film tersebut.

Theme song tersebut berjudul “Chikyuugi”. Informasi tersebut dikonfirmasi oleh staf redaksi Comic Natalie setelah menyaksikan film tersebut.

Selain itu, ada sejumlah nama artis yang terlibat dalam produksi film terbaru Miyazaki Hayao tersebut. Antara lain Suda Masaki, Aimyon, Shibasaki Kou, hingga Kobayashi Kaoru.

Sementara itu, musik pengiring “The Boy and The Heron” ditangani oleh Hisaishi Joe.

8. Tayang dengan versi IMAX disaat yang bersamaan

Film anime “The Boy and The Heron” sendiri juga menjadi film dari Studio Ghibli pertama yang tayang perdana secara serentak dalam beragam format.

Sejak hari Jumat (14/7) lalu, “How Do You Live?” resmi tayang dalam format IMAX. Selain itu, format lain seperti Dolby Atmos, Dolby Cinema, dan DTS:X turut ditayangkan juga di sejumlah bioskop.

9. Pencipta Pop Team Epic buat fanart untuk film ini!

Fakta film “How Do You Live?” terakhir justru sangatlah menarik bagi kalangan wibu. Pasalnya, film ini turut mendapatkan perhatian Bkub Okawa, pencipta komik “Pop Team Epic”.

Bkub Okawa menggambar ulang karakter bangau biru dalam film tersebut yang sedang mengendarai kendaraan Go-Kart layaknya sebuah karakter dalam game Mario Kart.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.