Wawancara Boy Group Jepang Da-iCE: Tetap Berkarya Di Masa Pandemi

wawancara da-ice

Pada Januari 2021, boy group Da-iCE telah merilis album terbaru mereka yang bertajuk SiX. Album yang juga menjadi puncak dari perilisan musik berkelanjutan dari mereka ini menjadi album yang dinantikan para fans. Selain itu juga memiliki konsep yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.

Tidak heran album ini berhasil menarik perhatian penggemar dan beberapa single di dalamnya meraih posisi atas dalam berbagai tangga lagu.

Baru-baru ini, redaksi Nawala Karsa berkesempatan untuk mewawancarai para anggota boy group Da-iCE secara daring. Dalam kesempatan ini, mereka berbicara mengenai banyak hal, seperti perilisan album terbaru mereka, lagu-lagu yang mereka sukai, dan juga goal mereka untuk masa depan nanti.

Berikut adalah wawancara kami dengan boy group musik asal Jepang, Da-iCE.

Bagaimana Nama “Da-iCE” Dibuat?

Sebagai pembuka dari wawancara, kami bertanya kepada grup musik lelaki tersebut mengenai arti nama Da-iCE itu sendiri. Salah satu anggota, yakni Yudai Ohno, menyatakan bahwa nama Da-iCE merupakan gabungan dari kata “Dice” atau dadu, dengan “Dance”.

“Lima dari enam sisi dadu merepresentasikan para anggota, dan sisi satu lagi adalah para penggemar yang mendukung kami, yang berarti Da-iCE akan terbentuk hanya jika enam sisi tersebut bersatu. Huruf kecil “a-i” di tengah juga mencerminkan keinginan untuk menjadi grup yang memiliki rasa cinta,” ujar Yudai.

Lagu Kesukaan Da-iCE Dalam Album Terbarunya

Dari total 13 lagu yang ada dalam album terbaru Da-iCE yang satu ini, tiap lagu menawarkan nuansa dan juga pesan yang berbeda. Dari banyaknya lagu yang ada di dalam album ini, kira-kira para anggota Da-iCE sendiri paling suka lagu apa saja, ya?

Toru Iwaoka, Hayate Wada, dan Yudai mengaku menyukai lagu mereka yang berjudul “Love Song”. Menurut Toru, karena dirinya merupakan pencipta koreografi untuk lagu ini. Ia paling sering mendengarkannya dan membuatnya jadi merasa rileks. Sementara itu, Hayate menyukainya karena menurutnya, lagu tersebut tidak seperti lagu-lagu Da-iCE yang biasanya dan membantunya untuk melihat sisi baru dari Da-iCE.

Sementara itu, Taiki mengungkapkan bahwa ia menyukai semua lagu dalam album SiX.

“Karena setiap lagu tersambung jadi satu aliran, aku harap semua bisa menganggap bahwa semua lagu tersambung menjadi satu,” kata Taiki.

Di sisi lain, Sota menyukai nama album mereka, SiX, karena mengandung pesan yang kuat dari kelima anggota Da-iCE.

https://www.youtube.com/watch?v=LoaEADbhVhc

Album yang Unik Penuh Kreativitas

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Da-iCE telah merilis sebuah album baru bertajuk SiX. Mengenai konsep albumnya yang unik, leader dari boy group Da-iCE, Taiki Kudo, dan juga salah satu member yakni Sota Hanamura pada wawancara bersama kami. Mereka mengungkapkan bahwa ide album ini merupakan hasil diskusi mereka bersama para staf.

“Karena ini adalah album keenam, saya memilih 6 sebagai temanya,” tambah Taiki.

Sebuah album musik tidak mungkin terlepas dari proses kreatif yang terjadi di belakang layar. Menanggapi hal tersebut, Taiki dan Sota sebagai anggota yang paling banyak menulis lagu dalam album ini masing-masing berbagi mengenai ide yang didapatkan.

“Saya membayangkannya sambil membayangkan pertunjukan live. Setelah itu, saya melanjutkan proses pemikirannya hingga selesai,”kata Taiki.

Sementara itu, Sota memiliki cara yang berbeda dalam menulis lagu-lagu untuk album ini. Ia memikirkan judul lagu tersebut di awal.

“Dari sana, lirik dan lagu akan berkembang seperti game bersambung. Di peringatan 10 tahun sejak pembentukan Da-iCE, saya senang bisa mengirimkan album SiX ini kepada semua penggemar yang mendukung kami,” kata Sota.

Ketika ditanyakan mengenai harapan para anggota melalui perilisan album terbaru Da-iCE ini, Toru menjawab,

“Di kondisi dunia seperti ini, saya bersyukur bisa membawakan musik. Saya ingin melakukan pertunjukan live dan saya ingin bertemu dengan semua orang, tetapi sekarang saya akan sangat senang jika Anda dapat bertahan melewati situasi ini dengan musik kami dan memberinya tempat spesial di hati Anda.”

Sementara itu, Sota memiliki cara yang berbeda dalam menulis lagu-lagu untuk album ini. Ia memikirkan judul lagu tersebut di awal.

“Dari sana, lirik dan lagu akan berkembang seperti game bersambung. Di peringatan 10 tahun sejak pembentukan Da-iCE, saya senang bisa mengirimkan album SiX ini kepada semua penggemar yang mendukung kami,” kata Sota.

Ketika ditanyakan dalam wawancara mengenai harapan para anggota melalui perilisan album terbaru Da-iCE ini, Toru menjawab,

“Di kondisi dunia seperti ini, saya bersyukur bisa membawakan musik. Saya ingin melakukan pertunjukan live dan saya ingin bertemu dengan semua orang, tetapi sekarang saya akan sangat senang jika Anda dapat bertahan melewati situasi ini dengan musik kami dan memberinya tempat spesial di hati Anda.”

Di Balik Lagu “DREAMIN’ ON” yang Menjadi Lagu Tema One Piece

Salah satu hal luar biasa yang dari Da-iCE melalui album terbaru mereka adalah adanya single yang terpilih untuk menjadi lagu tema dari serial anime One Piece, “DREAMIN’ ON”. Setelah mendengar lagu ini, kami tertarik untuk mengetahui proses penciptaan lagu. Selain itu juga bagaimana perasaan para anggota Da-iCE terhadap kesuksesan lagu tersebut di pasaran.

Toru, yang mengaku bahwa One Piece adalah anime favoritnya dan masih menunggunya untuk tayang tiap minggu, awalnya merasa tidak percaya dan sangat bahagia.

“Walau hanya sedikit, saya ingin berusaha membantu menggambarkan dunia One Piece,” kata Toru.

Sebagai penulis lirik untuk single tersebut, Sota berbagi cerita mengenai proses penulisannya. Ia menulis lirik dengan tema ikatan hubungan dengan mimpi—dua hal yang menjadi kemiripan Da-iCE dan juga kru Bajak Laut Topi Jerami.

“Saat itu benar-benar dikombinasikan dengan opening One Piece, hal  itu benar-benar luar biasa dan saya merasakan pencapaian yang luar biasa,” kata Sota.

Pengaruh Anggota Da-iCE Dalam Kiprah Bermusik

Hal selanjutnya yang kami tanyakan dalam wawancara kepada Da-iCE adalah apakah mereka memiliki pengaruh yang kuat dalam hal bermusik. Masing-masing anggota memberikan tanggapan dan juga jawaban mengenai artis atau idola yang juga menjadi inspirasi mereka dalam bermusik.

Salah satu anggota Da-iCE, Toru, berkata bahwa dua artis pertama yang memengaruhi karir bermusiknya adalah KinKi Kids dan DA PUMP.

“Dari sana, saya mulai mendengarkan berbagai hal, dan ketika saya masih menjadi mahasiswa, saya hanya mendengarkan a tribe called quest,” jawabnya sambil tertawa.

Anggota lainnya, Hayate, mengungkapkan bahwa artis-artis seperti Omarion, Justin Timberlake, dan Chris Brown telah menginspirasinya.

Taiki dan Yudai tidak memiliki artis atau orang spesifik yang memberi mereka influence dalam bermusik. Mengenai hal itu, Taiki berkata,

“Saya mendapat pengaruh dari berbagai orang sedikit demi sedikit, termasuk para staf dan orang-orang di belakang layar.”

Sementara itu, Yudai terinspirasi dengan berbagai lagu populer yang ia temui melalui aplikasi Tik Tok.

“Semenjak itu, saya mencoba mendengarkan lagu-lagu yang menarik minat saya sambil melihat histori dan peringkat karaoke,” ujar Yudai.

Di sisi lain, Sota berkata bahwa sepertinya ia tidak memiliki orang yang memberinya pengaruh dalam bermusik.

Beradaptasi dengan Pandemi

Seperti yang kita ketahui, pada saat ini, masyarakat dunia tengah mengalami pandemi COVID-19. Pandemi ini membawa banyak perubahan untuk banyak orang di dunia ini dalam berbagai aspek dan membuat setiap orang harus dapat beradaptasi dengan kondisi yang tidak menentu seperti ini.

Hal tersebut juga termasuk dengan dunia entertainment dan musik. Pada kesempatan wawancara ini, kami bertanya kepada boy group Da-iCE mengenai dampak pandemi COVID-19 terhadap diri mereka sebagai orang-orang yang berkecimpung di dunia hiburan.

Toru berpendapat bahwa keadaan pandemi ini membuat pola berpikirnya berubah.

“Hal mengenai apa arti entertainment, signifikansi kami, dan saya banyak berpikir tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang akan terjadi dengan masa depan. Selama ada orang yang menjalankan hal yang telah dipercayakan kepada mereka dan ada yang mendukung mereka, maka saya harap mereka dapat saling bersatu dan menjadi kekuatan untuk melanjutkan hari esok,” kata Toru.

Sementara itu, Hayate berpendapat bahwa hal yang paling tidak menyenangkan untuk dirinya adalah ia dan para anggota Da-iCE lainnya tidak dapat menjalankan pertunjukan konser live untuk sementara waktu.

“Walau begitu, saya merasa beruntung karena saya dapat menemukan cara baru, yaitu dengan melakukan konser secara online,” jawab Hayate.

Pengalaman Berkesan Anggota Grup Da-iCE Hingga Kini

Selama hampir 10 tahun berdiri dan hampir 7 tahun berlalu sejak debut pertama mereka, Da-iCE tentunya dikenal sebagai salah sebuah grup yang berpengalaman dan telah bekerja keras untuk mencapai posisi dimana mereka berada sekarang. Oleh karena itu, kami bertanya mengenai pengalaman berkesan dari masing-masing member Da-iCE sepanjang perjalanan karir mereka bersama.

Buat Taiki, pengalaman yang tidak dapat ia lupakan bersama Da-iCE adalah perjuangan mereka saat Da-iCE masih berupa sebuah grup baru.

“Saat itu kami tidak punya uang untuk menyewa tenaga kerja, jadi di konser awal-awal kami harus mengelola inventaris merchandise dan menghitung penjualan sendiri,” katanya.

Bagi Sota, pengalaman yang berkesan baginya adalah ketika Da-iCE dibentuk, yaitu pada tanggal 17 Januari 2011.

Toru, Yudai, dan Hayate memiliki pendapat yang sama mengenai pengalaman paling berkesan selama berkarir. Mereka sama-sama berpendapat bahwa pengalaman yang paling berkesan adalah ketika mereka melakukan konser live di venue Nippon Budokan, sebuah venue acara ternama di Jepang, pada 2016 lalu. Meski begitu, Toru juga berkata bahwa semua pengalaman berkesan baginya, termasuk konser Da-iCE bersama dengan grup pop AAA.

Mengenai goal mereka di masa depan, Yudai berkata bahwa ia memiliki impian untuk tur arena yang telah ditunda sebelumnya dan tampil di arena Tokyo Dome.

“Tetapi, tujuan saya saat ini, lebih dari apa pun, adalah saya berharap pandemi COVID-19 akan segera berakhir,” tambah Yudai.

Pesan dari Da-iCE untuk Indonesia

Akhir-akhir ini, boy group Da-iCE telah menarik perhatian dari sejumlah penggemar di Indonesia. Mulai banyak penggemar genre J-pop di Indonesia yang mengetahui dan menyukai musik dari Da-iCE. Menanggapi ini, para anggota Da-iCE menyatakan antusiasme dari mereka untuk dapat segera menyapa para fans di Asia Tenggara, khususnya di Indonesia.

Toru menyatakan bahwa ia sudah pernah pergi ke Indonesia sebelumnya bersama dengan keluarganya.

“Itu adalah tempat yang sangat bagus, mulai dari udaranya, kepribadian orang-orangnya, dan makanannya juga enak dan berkesan,” kata Toru.

Ia juga menyampaikan bahwa ia ingin melihat matahari terbenam yang indah di Indonesia dan ingin mengunjungi Indonesia lagi.

Sementara itu, Taiki, Yudai, Sota, dan Hayate mengungkapkan keinginan mereka untuk mengunjungi Indonesia. Taiki mengungkapkan bahwa kesempatan itu tiba, ia akan mengadakan konser di Indonesia. Yudai juga mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para fans di Indonesia yang telah mengenal dan mendengarkan musik mereka.

Mereka sama-sama berpesan untuk terus mendukung Da-iCE dan berpesan kepada para fans untuk menunggu hari dimana mereka dapat bertemu.

“Aku akan sangat berterima kasih jika kalian dapat menunggu hingga hari itu,” tutup Sota.

Terima kasih banyak, Da-iCE! Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada label musik Avex, Inc. yang telah memberi kesempatan pada kami untuk melakukan wawancara dengan boy group Da-iCE. Semoga pandemi ini dapat segera berakhir dan Da-iCE dapat menyapa para penggemar di Indonesia, ya!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.