Film terbaru Dragon Ball Super: Super Hero, berhasil mendapat pendapatan yang cukup lumayan. Hingga saat ini, film yang baru rilis untuk wilayah Jepang ini sudah mengantongi pendapatan yang cukup tinggi, sekitar 1,9 Miliar Yen atau 14, 01 juta USD, sejak rilis Juni lalu.
Bukan hanya itu, film ini juga berhasil menjual tiket pertunjukannya setidaknya 1,4 juta tiket.
Meskipun angka penjualan tiket dan penghasilannya cukup tinggi, jumlah tersebut masih belum mampu menyaingi penjualan film Dragon Ball Super: Broly, yang rilis 2018 lalu.
Untuk masalah pendapatan, Broly berhasil meraup 29,7 juta USD, hanya dari penonton Jepang saja. Selisih yang cukup signifikan.
Meskipun demikian, pendapatan dari Super Hero tentu saja tidak bisa dibilang buruk, karena pendapatan Broly memang sangat luar biasa saat itu. Terlebih, saat itu tayangan serial Dragon Ball Super baru saja berakhir.
Kehadiran Super Hero sendiri juga seolah menjadi percobaan bagi TOEI Animation dan Toriyama Akira untuk mencoba suatu formula yang berbeda terhadap waralaba Dragon Ball Super.
Untuk Super Hero, ada beberapa hal yang menjadi fokus, namun salah satu yang paling kentara adalah penggunaan CGI untuk animasi film ini.
Saat awal trailer Super Hero rilis, banyak fans yang menyayangkan penggunaan CGI, karena membuat Dragon Ball terlihat berbeda.
Saat itu, banyak fans yang membandingkan Super Hero dengan Broly, yang menawarkan animasi yang sangat luar biasa pada saat itu.
Namun, protes terhadap penggunaan CGI tersebut mulai berkurang setelah film ini rilis di bioskop dan terlihat luar biasa.
Gerakan pertarungan yang cepat dan detail, kualitas gambar yang luar biasa, dan beberapa hal lainnya, membuat banyak orang akhirnya tidak mempermasalahkan penggunaan CGI ini.
Meskipun demikian, masih ada beberapa orang keras kepala di luar sana yang mengutuk CGI. Ya sudahlah ya…
Selain penggunaan CGI, ada beberapa poin lain yang menjadi fokus dalam film ini.
Dalam artikel ini, penulis akan membahas beberapa hal tersebut dan barangkali jadi bahan pertimbangan untuk NawaReaders tonton.
Son Gohan dan Piccolo Menjadi Fokus Utama
Dalam serial Dragon Ball, tentu yang menjadi daya tarik utama adalah kehadiran sosok Son Goku dan Vegeta.
Dua orang Saiya ini memiliki kekuatan yang luar biasa dan terus menerus berhasil mencapai tingkat kekuatan baru serta menghadirkan pertarungan tingkat tinggi. Bahkan, keduanya juga berhasil mencapai level kekuatan dewa.
Dua orang ini menjadi fokus utama dalam Dragon Ball Super, sehingga mulai muncul komentar dari fans yang mengungkapkan ceritanya mulai membosankan.
Seolah menanggapi kritikan tersebut, Dragon Ball Super: Super Hero menawarkan hal yang berbeda. Son Goku dan Vegeta tidak menjadi fokus utama film ini.
Namun, Son Gohan dan Piccolo yang hadir menggantikan kedua tokoh utama Dragon Ball tersebut.
Bukan hanya menjadi pusat cerita, Akira Toriyama bahkan memberi Son Gohan dan Piccolo perubahan wujud baru. Sosok baru mereka berdua pun sudah hadir dalam video promosi film Super Hero.
Untuk wujud baru Piccolo, bernama Orange Piccolo, sedangkan Son Gohan mendapat wujud Beast Gohan (beberapa pihak menyebutnya final Gohan).
Satu hal yang pasti, wujud baru ini tidak hanya membuat kedua makin kuat, namun terlihat lebih sangar atau mungkin terlihat cukup aneh. Entahlah, hal itu tergantung persepsi masing-masing.
Meskipun Son Gohan dan Piccolo menjadi fokus utama film ini, Son Goku dan Vegeta tetap hadir dan menyajikan sesuatu yang menarik.
Apabila NawaReaders penasaran dengan apa yang dilakukan Son Goku dan Vegeta dalam film ini, kalian saksikan saja film ini di bioskop, pada Jumat (26/8/2022) mendatang.
Termasuk sebuah post credit scene-nya yang katanya bakal seru!
Dragon Ball Kembali Digunakan untuk Tujuan yang Tidak Penting
Dragon Ball dikenal sebagai bola yang berjumlah tujuh buah yang jika terkumpul, dapat memanggil dewa naga (Shen Long) yang bisa mengambulkan permintaan apapun. Bahkan, untuk menghidupkan orang yang sudah mati.
Bagi pembaca manganya, pasti tak asing lagi bahwa permintaan ini juga sempat beberapa kali muncul dalam serial Dragon Ball.
Dengan kemampuan yang luar biasa tersebut, Shen Long sudah berkali-kali mengabulkan permintaan Son Goku dan teman-temannya.
Selain menghidupkan orang mati, memperbaiki bumi yang rusak pun bisa dia lakukan.
Namun, ini adalah Dragon Ball, permintaan pada Shen Long terkadang cenderung aneh, bahkan sangat tidak penting.
Pada Dragon Ball Original, Oolong meminta celana dalam perempuan pada Shen Long. Bahkan, pemimpin organisasi Red Ribbon, General Red, pernah berusaha mengumpulkan Dragon Ball untuk menambah tinggi badannya, karena kesal mendapat sebutan Red yang kecil.
Pelbagai permintaan yang aneh pun seringkali muncul dan puncaknya pada film Dragon Ball Super: Broly.
Dalam film ini, Bulma dan Freeza berusaha memanggil Shen Long untuk mengabulkan permintaan masing-masing.
Bulma ingin meminta menjadi lebih muda lima tahun, sedangkan Freeza ingin bertambah tinggi 5 cm. Sungguh permintaan yang sangat penting.
Permintaan aneh tersebut kembali hadir dalam film Super Hero. Kira-kira siapa yang akan meminta pada Shen Long ya? Lalu seperti apa permintaannya?
Soundtrack yang Luar Biasa
Bicara soal soundtrack film, Dragon Ball selalu menghadirkan soundtrack yang unik dan aneh. Salah satu contohnya adalah dalam film Broly.
Saat itu soundtrack filmnya terdengar unik dan mungkin sedikit aneh, terlebih dengan adanya chant chant kepada karakter yang sedang bertarung.
Dalam film Super Hero, Toei Animation mencoba pendekatan yang sangat berbeda. Mereka menggunakan scoring musik seperti dalam film-film Marvel.
Bahkan, beberapa fans berpendapat bahwa mereka merasa scoring dalam Super Hero terdengar sangat bagus, seperti scoring dalam film Iron Man 3.
Beberapa waktu lalu, soundtrack film ini sudah rilis dan terdapat 23 lagu yang menarik dan terdengar saat luar biasa saat disaksikan dalam film ini.
Menurut pendapat pribadi penulis, meskipun semua soundtrack terdengar luar biasa, ada beberapa yang memiliki nilai lebih. Beberapa judulnya seperti Android Gamma, Gamma’s 2 Resolution, dan Super Hero.
Untuk soundtrack dalam film ini, semuanya merupakan hasil karya komponis ternama asal Jepang, Sato Naoki.
Berbeda Namun Tetap Khas Dragon Ball
Dengan beberapa hal tersebut, penulis berpendapat Super Hero menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda.
Meskipun demikian, film ini tetap membawa unsur utama Dragon Ball. Bagaimana pun, inovasi dalam film ini tentu perlu kita apresiasi.
Terlebih, perubahan tersebut menuju arah yang lebih baik, baik waralaba Dragon Ball itu sendiri.
Film ini juga memiliki banyak sekali kekurangan, namun hal itu tidak perlu terlalu kita pikirkan, karena film ini tetap berhasil menghibur penontonnya.
Toh, selama ini Dragon Ball juga sering memiliki banyak kesalahan atau kekurangan, baik disengaja atau pun tidak, oleh si empunya, Toriyama Akira.
Nah, film ini resmi akan tayang di sejumlah bioskop di Indonesia Agustus ini. Jadi, sudi tidak NawaReaders tonton ini nantinya?
