Yogyakarta Komik Week 2022, Berkarya Dalam Masa Transisi

Event-event tahunan akhirnya kembali lagi setelah pandemi berlalu, salah satunya adalah pameran seni komik yang berlangsung di Daerah Istimewa Yogyakarta.

yogyakarta komik week 2022
Museum Nasional Yogyakarta menjadi venue untuk Yogyakarta Komik Week 2022 ini. | FOTO: Adi Styadi

Media komik, atau sering pula disebut dengan cergam (cerita bergambar) berfokus pada aspek visual untuk menceritakan narasi yang ingin pengarang sampaikan untuk pembaca.

Ada banyak fungsi komik, mulai dari hiburan ringan, seni untuk mengekspresikan diri, hingga suatu bentuk kritik kepada pemerintah.

Ternyata, komik sudah ada di Indonesia, bahkan ketika kita masih disebut Hindia Belanda oleh dunia waktu itu.

Bentuknya adalah sebuah komik strip dalam harian Sin Po, salah satu koran pertama di Indonesia.

Barulah pada tahun 70 dan 80-an, komik Indonesia masuk ke ‘era emas’, ada banyak komikus lokal yang membuat karya dalam berbagai genre.

Pada era inilah nama-nama besar seperti Harya Suraminata (Hasmi) dan Raden Ahmad Kosasih muncul dalam dunia komik dan seni Indonesia.

Ramainya kesenian komik pada masa inilah, yang menginspirasi hadirnya pegelaran komik nasional, yang masih berlangsung hingga tahun ini.

Yogyakarta Komik Week 2022, Menyambut Masa Transisi

Yogyakarta Komik Week
Poster sejarah pertama kali berlangsungnya pameran komik nasional di kota Yogyakarta. | FOTO: Adi Styadi

Yogyakarta Komik Week merupakan event komik tahunan yang berlangsung di kota Yogyakarta.

Sesuai namanya, selama satu minggu akan berlangsung pameran komik, aksi cosplay, panel, serta bazaar kreasi komikus-komikus lokal.

Dimulai pada tahun 1980 dengan nama ‘Pameran Seni Komik se-Indonesia’, Yogyakarta Komik Week terus bertahan tampil hingga tahun ini.

Walau sempat beralih ke bentuk virtual pada waktu pandemi tahun lalu, kondisi yang sudah mereda ini dituangkan dalam tema pameran bernama ‘Aksi Transisi.’

Yogyakarta Komik Week
Salah satu komik dari workshop dan lomba komik Kukuruyug 8. | FOTO: Adi Styadi

2 Bulan sebelum Komik Weeks berlangsung, Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan workshop dan lomba komik bertajuk Kukuruyug 8 untuk siswa-siswi SMA.

Karya-karya komik mereka dengan tema utama transisi dari pandemi mengungkapkan emosi, perspektif, serta harapan-harapan mereka terhadap dunia setelah situasi pandemi berlalu.

Berbagai Karya Buatan Komikus Veteran dan Profesional

yogyakarta komik week
Lukisan tinta Hendy Prasetya. | FOTO: Adi Styadi

Pada sisi galeri yang lain, terdapat tempat khusus untuk menunjukkan komik-komik karya komikus terkenal di masa lalu.

Terdapat komik buatan Suwalbijanto Soemodiharjo, alias Jan Mintaraga, pencipta Kapten Halilintar, serta komik roman Sebuah Noda Hitam.

Sebuah Noda Hitam, komik buatan Jan Mintaraga. | FOTO: Adi Styadi

Semakin dalam memasuki galeri, maka semakin banyak karya-karya lain yang dibuat oleh komikus profesional muda.

Hati Nammo misalnya, komik buatan Bryan Afriandi dengan tema olahraga bulu tangkis.

Ada juga lukisan tinta Hendy Prasetya, komikus yang turut berkecimpung dalam pembuatan Komik Green Lantern (2012) dan Mighty Morphin’ Power Ranger (2016).

Lebih banyak karya seni komik bisa dilihat langsung dengan mengunjungi Jogja National Museum, tempat berlangsungnya Yogyakarta Komik Week.

Bazaar dan Panggung Cosplay Turut Ramaikan Venue

Yogyakarta Komik Week
Tenda bazaar dibuka di luar galeri. | FOTO: Adi Styadi

Tidak hanya pameran komik, pengunjung juga dapat menikmati dua side event yang ada dalam Yogyakarta Komik Week.

Berbagai komunitas dan kreator lokal membuka stand dengan komik atau barang lain yang bisa pengunjung beli.

Dalam Bazaar tersebut, saya menyapa Kurnia Harta Winata, komikus pencipta tokoh Koel, yang saat ini aktif mengerjakan seri webtoon buatannya.

Yogyakarta Komik Week
Kurnia Harta Winata (kanan) dengan komik-komik self-publishingnya. | FOTO: Adi Styadi

Acara sampingan yang paling meriah, pastinya datang dari coswalk, yang mengundang antusiasme cukup besar dari para pengunjung.

cosplay
Walau animenya sudah selesai, chiki-chiki bam-bam tetap di hati! | FOTO: Adi Styadi

Yogyakarta Komik Week 2022 kali ini menggelar kompetisi cosplay, mengundang juri-juri dari komunitas Werewolf Cosproject untuk memilih kontestan mana saja yang punya kostum memukau bagi para juri.

Panggung pementasan cosplay, kemudian ditutup dengan pertunjukan cabaret dari Werewolf Cosproject yang menampilkan parodi dari kisah The Last Airbender.

yogya cosplay cabaret
Cosplay cabaret oleh Werewolf Cosproject. | FOTO: Adi Styadi

Walaupun pertunjukan di panggung sudah selesai, venue masih diramaikan dengan para pengunjung yang berfoto dengan para cosplayer lain.

Yogyakarta Komik Week
Denji tampil garang dengan vape mahal. | FOTO: Adi Styadi

Secara keseluruhan, Yogyakarta Komik Week 2022 ini merupakan event yang solid, terutama untuk menarik minat para kreator muda dalam dunia seni komik.

Walaupun tidak seramai event lain yang juga berlangsung di kota yang sama, Yogyakarta Komik Week bisa jadi alternatif event bagi pecinta komik, atau pengunjung yang ingin mengapresiasi bentuk media satu ini.

Event ini berlangsung hingga tanggal 5 November nanti. Kalau masih penasaran, kamu bisa langsung cek Instagram mereka!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.