KTT G20 di Bali bukan hanya menjadi ajang saling jumpa antar pemimpin negara, namun menjadi ajang lahirnya pelbagai kerja sama.
Salah satu yang muncul adalah PT HDF Energy Indonesia yang secara resmi bermitra dengan US International Development Finance Corporation (DFC).
Kerja Sama Antara HDF Energy dan DFC
Pengumuman kerja sama ini disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, setelah menggelar pertemuan dengan Presiden Indonesia, Joko Widodo, di sela-sela pelaksanaan KTT G20.
Kerja sama ini merupakan bagian dari kemitraan strategis, yang meliputi 13 inisiatif antara Amerika Serikat dan Indonesia untuk mengatasi krisis iklim dan mendorong akses pangan dan energi yang terjangkau.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia rentan terhadap dampak perubahan iklim.
Selain itu, mayoritas energi di Indonesia saat ini berasal dari bahan bakar fosil, dengan batu bara, minyak, dan gas. HDF Energy hadir untuk memberikan solusi terkait masalah ketergantungan energi fosil di Indonesia.
Pembangkit listrik multi-megawatt Renewstable® yang diciptakan dan dikembangkan oleh HDF Energy, menghasilkan listrik yang sepenuhnya tidak terputus.
Teknologi ini menggabungkan sumber energi terbarukan yang bersifat intemiten dan penyimpanan energi jangka panjang yang memanfaatkan hidrogen, sehingga bisa menjadi alternatif ramah lingkungan.
Selain ini, pembangkit ini hanya membutuhkan energi surya dan air untuk menghasilkan listrik yang stabil, sehingga tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca dan kebisingan.
Dengan adanya solusi dari HDF Energy, DFC berkomitmen untuk menyediakan dana hibah guna bantuan teknis.
Bantuan dari DFC ini digunakan untuk pelbagai studi teknis dan kelayakan bagi 22 rencana proyek Renewstable® di Indonesia.
Untuk nilai investasinya, DFC menggelontorkan dana hingga USD 1.5 miliar.
Salah satu proyek utama yang akan dilaksanakan dalam kerja sama HDF dan DFC adalah pembangunan berkelanjutan di Pulau Sumba, dengan melibatkan konsultan teknis lokal, guna meningkatkan pemahaman lebih tentang peran hidrogen dalam menjawab kebutuhan sektor listrik di wilayah tersebut.
Proyek itu, nantinya juga akan menciptakan lapangan kerja hijau, sehingga berkontribusi pada perekonomian daerah dan nasional Indonesia.
Jalin Kerja Sama dengan PLN Nusantara Power
Sebelum resmi bekerja sama dengan DFC, HDF Energy juga sudah menjalani kerja sama dengan PT PLN Nusantara Power, yang merupakan anak perusahaan dari PT PLN Persero.
Kerja sama yang mereka lakukan berupa menyinergikan kegiatan, sumber daya, dan keahlian untuk mendukung proyek hidrogen hijau.
Kedua perusahaan ini juga mempertimbangkan penerapan peaker plant bertenaga hidrogen untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil pada pembangkit listrik yang ada.
Kerja sama antara dua pihak ini memiliki tujuan utama untuk mendorong percepatan pengembangan proyek hidrogen tersebut.
Sekilas Tentang HDF Energy
HDF Energy adalah pelopor global dalam energi hidrogen. Mereka mengembangkan, membiayai, dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga hydrogen multi-megawatt.
Pembangkit ini menyediakan listrik terus menerus atau sesuai permintaan dari sumber energi terbarukan, seperti angin matahari (solar wind).
HDF Energy juga mengembangkan dua jenis Pembangkit Listrik Tenaga Hidrogen, yaitu Renewstable® dan HyPower®. Renewstable® (POWER-TO-POWER) yang merupakan pembangkit listrik multi-megawatt, menghasilkan listrik yang stabil 24 jam/hari, terdiri dari sumber terbarukan yang terputus-putus dan penyimpanan energi hidrogen di tempat.
Selanjutnya, untuk HyPower® (GAS-TO -POWER) merupakan pembangkit listrik multi-megawatt yang menghasilkan listrik berdasarkan permintaan dari hidrogen hijau dari jaringan transportasi gas.
Lebih jauh mengenai HDF Energy dapat mengunjungi situs resminya, melalui pranala ini.