McD Rusia Sampai Tutup, Invasi ke Ukraina Juga Berdampak Ke Impor Minyak!

impor minyak, McDonald's menutup gerainya di Rusia
Suasana gerai McDonald's di Rusia, pra-invasi. Gambar: REUTERS

Tindakan invasi Rusia pada Ukraina menyebabkan pelbagai dampak terjadi. Salah satunya adalah adanya penutupan beberapa brand seperti McDonald’s dan Starbucks di Rusia. Selain tutup, dua brand tersebut juga menjanjikan jalan aman bagi beberapa orang untuk melarikan diri. Bukan hanya itu, Amerika Serikat juga memberi hukuman lain dengan melarang impor minyak Rusia.

Brand Ternama Tutup Gerai Mereka di Rusia

Terkait penutupan beberapa brand, per 8 Maret 2022, McDonald’s, Pepsi, Coca-Cola, dan Starbucks, secara resmi menghentikan penjualan produk mereka di Rusia.

Hal ini, dikutip dari Reuters, juga merupakan upaya protes dari beberapa brand tersebut terkait serangan Rusia terhadap Ukraina.

Mengenai hal ini, McDonald’s menyatakan bahwa mereka akan tetap membayar gaji kepada setidaknya 62.000 karyawan mereka di Rusia. Hal ini karena McDonald’s memutuskan menutup setidaknya 847 gerai yang mereka miliki.

Tidak jauh berbeda dengan McDonald’s, Starbucks juga memutuskan menutup ratusan gerai yang mereka miliki. Selain itu, Pepsi juga menghentikan penjualan produk minumannya dan beralih menjual kebutuhan pokok seperti susu atau pun makanan bayi.

Menanggapi hal ini, Jeffrey Sonnenfeld, professor asal Yale School of Management, mengungkapkan pendapatnya. Menurut Jeffrey, dirinya senang karena brand-brand tersebut mengambil keputusan yang tepat.

“Ini adalah dampak yang sangat penting, dan itu simbolis sekaligus substantif”, ujarnya.

Amerika Serikat Larang Impor Minyak dari Rusia

Berikutnya, Amerika Serikat juga memberlakukan larangan impor minyak dari Rusia. Sejak pertama kali Rusia melakukan invasi terhadap Ukraina pada (24/2) silam, harga minyak terus melonjak.

Bahkan melonjak hingga lebih dari 30%. Pada Selasa (8/3), harga minyak juga mengalami peningkatan, yaitu sebesar 4%.

Menurut Presiden AS, Joe Biden, Presiden Rusia, Vladimir Putin, perlu menghadapi konsekuensi atas serangan yang dia lakukan terhadap Ukraina. “Rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya pada mesin perang Putin”, ungkap Biden.

Larangan impor minyak itu sendiri juga mendapatkan tanggapan dari Rusia, atas balasan larangan embargo berlapis sejak operasi militernya berlangsung.

Seperti dikutip dari BBC, sebagai negara pengekspor minyak terbesar kedua di dunia, Rusia mengungkapkan harga minyak akan terus meroket, terlebih apabila negara-negara barat memutuskan menerapkan pelbagai larangan terhadap mereka.

Sementara itu, pemerintah AS juga mengupayakan meringankan sanksi impor minyak kepada Venezuela.

Melansir dari Reuters pada Rabu (9/3) lalupemerintahan Biden menganggap langkah ini perlu dalam memenuhi suplai kepada negara adidaya tersebut dari Venezuela.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.