Comic Frontier 15 Berpotensi Jadi Klaster Super Spreader COVID-19

Sehari setelah Comic Frontier 15 digelar, salah satu pengunjung mengaku bahwa ia terpapar COVID-19 pada hari Minggu (25/9) lalu.

Comic Frontier 15 COVID-19 Klaster Super Spreader
Petugas paramedis mendorong Stretcher untuk mengevakuasi korban pingsan saat Comifuro 15 Day 2 | FOTO: Syahrian Naufal Alfarizy | EDIT: Syahrian Naufal Alfarizy

Artikel ini telah disunting kembali, sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik pasal 10 dan 11, menyusul permintaan individu yang disebutkan dalam artikel.

Atas kesalahan ini, Nawala Karsa meminta maaf atas ketidaknyamanannya.


Dengan jumlah pengunjung yang tak terduga, acara pasar komik Comic Frontier 15 di ICE BSD City dikhawatirkan menjadi lokasi klaster super spreader COVID-19.

Meskipun telah mengetatkan protokol kesehatan  yang berlaku, salah satu pengunjung baru-baru ini mengakui bahwa ia terpapar COVID-19 dan sempat berkunjung ke Comifuro.

Dinyatakan Positif Setelah Datang ke Comifuro

Salah satu pengunjung Comifuro 15, mengaku bahwa ia positif terpapar COVID-19 setelah kembali dari acara pasar komik di ICE BSD tersebut pada hari Sabtu (24/9) lalu.

Pengunjung tersebut lalu mempublikasikan hasil tes miliknya di media sosial sebagai langkah mitigasi bagi pengunjung lain guna mencegah adanya penyebaran virus COVID-19 secara tak terduga.

Pengunjung lain, tanpa menyebutkan identitasnya, juga menduga bahwa ada pengunjung Comic Frontier yang diduga mengalami gejala COVID-19 selama di venue, seperti batuk dan pilek.

Jumlah Pengunjung Comifuro yang Banyak Berpotensi Jadi Kasus Super Spreader

Cosplay Cosplayer Loid Anya Forger Comifuro 15 Comic Frontier ICE BSD
Cosplayer Anya & Loid Forger (Spy x Family) diantara pengunjung Comic Frontier 15 | FOTO: Syahrian Naufal Alfarizy

Mengadakan acara berskala besar di masa pandemi COVID-19 memunculkan banyak kekhawatiran bagi para pengunjung acara serta kerugian bagi banyak pihak yang terhubung langsung maupun tidak.

Comifuro juga termasuk dalam acara berskala besar dengan resiko tinggi tersebut. Terlebih, acara ini digelar di waktu yang bersamaan dengan acara konser K-Pop pada gedung yang bersebelahan.

Selama Day 1 Comic Frontier 15 yang digelar pada hari Sabtu (24/9) lalu, tercatat sebanyak 16 ribu pengunjung datang ke Hall 10 ICE BSD City oleh penyelenggara.

Sudwi Karyadi selaku Managing Director dari Comic Frontier bahkan memprediksi bahwa pengunjung pada Day 2 gelaran tersebut tak akan jauh berbeda.

“Kurang lebih perkiraan kami ada 10 ribu orang yang datang di hari Minggu,” sebutnya.

Perkiraan tersebut juga sedikit tergambarkan dengan sedikitnya tumpukan kerumunan yang ada di gelaran Comifuro 15 pada hari Minggu (25/9) kemarin.

Dengan jumlah tersebut, dapat diperkirakan bahwa akan ada total sekitar 26 ribu orang yang berkunjung ke acara ini.

Serta dengan masalah yang berhubungan dengan Comifuro 15, sejumlah pengunjung mulai khawatir soal keamanan kesehatan di gelaran tersebut.

Kekhawatiran tersebut yakni ialah Comic Frontier 15 berpotensi menjadi super spreader event yang mampu menyebarkan COVID-19 dalam waktu dekat dan cepat.

Apa Itu Super Spreader?

COVID-19 RS Wisma Atlet
RS Wisma Atlet Kemayoran | FOTO: CNN Indonesia

Sejatinya, tak hanya Comifuro 15 yang dapat digolongkan sebagai event dengan potensi super spreader event.

Contoh acara berskala besar yang berpotensi menjadi super spreader event ialah Animetoku yang digelar di salah satu mal kelas menengah di Jakarta.

Meski kita sering mendengar istilah tersebut, sebenarnya apa arti dan definisi dari Super Spreader Event?

Super Spreader Event atau SSEV adalah istilah yang digunakan dalam mengartikan penyebaran yang masif dari suatu penyakit menular yang lebih ekstrim dari biasanya.

Mengutip Galvani dan Robert M dalam Epidemiology: Dimensions of Superspreading (2005), umumnya kasus SSEV selaras dengan aturan 80/20.

Aturan 80/20 atau 80/20 Rule dalam dunia medis memiliki arti, yakni 20 persen dari individu yang terinfeksi dapat bertanggung jawab atas 80 persen penyebaran penyakit menular tersebut.

Jonathan Kay, penyunting dari redaksi Quillette di Kanada, mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 memiliki hubungan dengan SSEV dalam The National Post.

“Dari semua SSEV yang terjadi (selama COVID-19), hal ini banyak ditemui di pesta, kegiatan jejaring profesional tatap muka maupun meeting, perkumpulan keagamaan, acara olahraga, fasilitas pengelola daging, kapal di laut, grup paduan suara, dan bahkan pemakaman,” ujarnya.

Panitia Comifuro: “Kami Sudah Ketatkan Prokes”

Comic Frontier Comifuro 15 Day 1 ICE BSD
Gelaran Comic Frontier 15 di ICE BSD City pada pagi hari | FOTO: Seno Triadi

Sebelum adanya pengakuan dari salah satu pengunjung, penyelenggara Comic Frontier 15 sudah berusaha maksimal untuk mengetatkan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19.

“Di depan (Hall) ada QR Code Peduli Lindungi untuk dapat di scan,” ujar Managing Director Comic Frontier Sudwi Karyadi, “sayangnya sinyal (ponsel) susah disini, sehingga menyulitkan.”

Penyelenggara Comifuro 15 sendiri juga telah mengunggah himbauan dan tata cara berpergian ke acara tersebut dalam bentuk komik, yang berkolaborasi dengan komikus TheAlagator.

Bagi NawaReaders yang mengunjung Comic Frontier 15, kami menghimbau untuk segera melakukan tes COVID-19 sedini mungkin untuk mencegah penularan kepada yang rentan.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.