Beda Akhir Cerita, Studio 4°C Umumkan Film Anime Adaptasi Manga Phoenix, Hi no Tori: Eden no Hana

Hi no Tori Hana
Phoenix dalam visual Hi no Tori: Eden no Hana | FOTO: @ happinet-phantom | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Pada Jumat (14/07) kemarin, Studio 4°C resmi mengumumkan film anime terbaru mereka yang diadaptasi dari manga populer karya Tezuka Osamu yakni Hi no Tori (Phoenix), serta Hi no Tori: Eden no Hana.

Lebih tepatnya, Hi no Tori: Eden no Hana akan lebih cenderung berfokus pada arc Nostalgia yang ada dalam serial manga tersebut. Meski diadaptasi dari manga dengan judul yang sama, film anime ini akan memiliki akhir yang berbeda dengan anime Hi no Tori: Eden no Sora yang mengadaptasi manga dan arc yang sama.

Dulunya disebut Phoenix: Eden17 sekarang Hi no Tori: Eden no Sora (kiri) dan Hi no Tori: Eden no Hana (kanan) | FOTO: @ happinet-phantom & @ Twitter / DisneyPlusJP | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Anime Hi no Tori: Eden no Sora sebelumnya disebut Phoenix: Eden17 hingga akhirnya judul lengkapnya diungkap pada Jumat (14/07) lalu. Berita mengenai Hi no Tori: Eden no Sora pertama kali diumumkan November 2022, berbulan-bulan sebelum berita lalu Hi no Tori: Eden no Hana ini.

Adapun Eden no Sora sendiri akan rilis secara global pada 13 September mendatang eksklusif di Disney+ Hotstar. Sementara itu, Hi no Tori: Eden no Hana akan tayang pada 3 November mendatang di seluruh layar bioskop Jepang.

Dengan sedikit pengenalan tersebut mengenai dua anime berbeda ending tersebut, mari kita kembali fokus pada berita mengenai film anime Hi no Tori: Eden no Hana.

Ungkap Visual, Teaser Trailer, dan Seiyu

Visual film anime Hi no Tori: Eden no Hana | FOTO: @ Twitter / hinotori_eden | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Visual yang dirilis oleh Studio 4°C menampilkan sosok sang phoenix dan seorang gadis berambut merah pendek. Di bagian kiri, tertera judul bahasa Inggrisnya, yakni Phoenix: Reminiscence of Flower.

Dalam teaser trailer-nya, lebih banyak karakter film anime ini yang diungkap.

Selain itu, Studio 4°C juga mengungkap empat seiyu yang sama-sama berperan dalam Hi no Tori edisi Eden no Hana maupun Eden no Sora.

Mereka adalah Yoshida Honohana sebagai Com, Kubozuka Yosuke sebagai George, Miyazawa Rie sebagai Romi, dan Ogata Issey sebagai Zudaban.

Dari kiri ke kanan: Yoshida Honohana (Com), Kubozuka Yosuke (George), Miyazawa Rie (Romi), dan Ogata Issey (Zudaban) | FOTO: @ Twitter / hinotori_eden | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Dalam film anime ini sendiri Nishimi Shojiro bertindak sebagai sutradara dengan Tanaka Eiko sebagai produser. Kemudian Nishida Tatsuzo sebagai desainer karakter sekaligus Chief Animation Director dan Kimura Shinji sebagai Art Director.

Adapun Muramatsu Takatsugu bertanggung jawab atas musik, studio 4°C atas produksi animasi, dan Happinet Phantom Studio atas distribusi animenya.

Tentang Film Anime Hi no Tori: Eden no Hana

Hi no Tori Hana
Salah satu adegan dalam teaser trailer Phoenix: Reminiscence of Flower | FOTO: @ Youtube / Happinet phantom | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Hi no Tori: Eden no Hana diangkat dari arc Nostalgia manga Phoenix Tezuka Osamu yang menceritakan masa depan bumi dan alam semesta kita.

Roket yang ditumpangi Romi dan kekasihnya, George, mendarat di planet Eden yang terpencil.

Keduanya yang melarikan diri dari bumi karena suatu alasan, bersumpah untuk menjadikan planet ini rumah baru mereka.

Namun, kehidupan di planet Eden keras dan George kehilangan nyawanya dalam kecelakaan saat menggali sumur.

Romi, seorang diri, mau tak mau harus bertahan hidup bersama putra satu-satunya, Cain, dan sebuah robot AI.

Hingga pada akhirnya Romi memutuskan untuk memperpanjang hidupnya selama mungkin demi Cain dan tidur.

Namun, kerusakan mekanis menyebabkan Romi tidur selama 1.300 tahun.

Ketika Romi akhirnya terbangun, dia menjadi ratu Eden 17, sebuah kota besar yang dibangun oleh generasi baru manusia.

Kemudian suatu hari, seorang anak laki-laki baik hati bernama Com bertemu dengan Ratu Romi yang berduka di istananya.

Mengetahui kerinduan Romi akan rumahnya, Com memutuskan untuk pergi ke bumi bersamanya.

Keduanya pun menjelajah ruang angkasa, bertemu astronot bumi Makimura, generalis luar angkasa Zudaban, dan sejumlah bentuk kehidupan tak dikenal di luar pemahaman manusia.

“Kampung halaman” apakah yang Romi temukan di akhir perjalanannya yang melampaui ruang dan waktu ini?

Hi no Tori: Eden no Hana adalah kisah cinta dan petualangan nan epik tentang kehidupan karakter utama kita, Romi.

Tentang Manga Phoenix

Salah satu panel dalam manga Phoenix arc Kehidupan | FOTO: @ happinet-phantom | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Hi no Tori (Phoenix) adalah manga karya Tezuka Osamu, sang “bapak manga” yang juga merupakan mangaka Astro Boy dan Dororo.

Manga Phoenix diserialisasikan sejak 1954 dan berakhir pada 1988 secara tak selesai lantaran meninggalnya sang mangaka pada 1989.

Manga ini terdiri dari 12 arc, yang secara bergantian berlatar di masa lalu dan masa depan yaitu: Senja, Masa Depan, Yamato, Alam Semesta, Hō-ō, Kebangkitan, Jubah Bulu, Nostalgia, Turbulent Times, Kehidupan, Makhkuk-Makhluk Aneh, dan Matahari.

“Dengan demikian, serial berlangsung bolak-balik hingga masa lalu dan masa depan akhirnya bertemu di dunia modern dan akhirnya berakhir dengan cerita di zaman modern, tempat seluruh cerita sejauh ini terhubung,” karang Tezuka.

“Awalnya terlihat seakan tiap chapter berdiri sendiri. Namun, pada akhirnya akan menjadi jelas bahwa seluruh episode, dari awal hingga akhir, hanyalah bagian dari cerita nan panjang. Tidak ada retakan atau celah dalam sejarah manusia. Berlaku juga untuk serial ini. Sepanjang seri, phoenix muncul sebagai narator untuk merangkai tiap waktu dan cerita bersama.

Saya fokus pada “kehidupan” di tiap episode, berusaha menghadirkannya dari berbagai aspek. Saya mencoba berbagai style mulai dari sci-fi ke misteri ke komedi ke cerita perang, tidak membuat serial panjang ini membosankan.”

Dalam manga Phoenix, Tezuka Osamu mengeksplorasi tema filosofis mengenai “hidup dan mati” serta “reinkarnasi”  melalui cerita di sekitar sosok phoenix, sebentuk kehidupan abadi yang melampaui ruang dan waktu.

Darah phoenix sendiri dipercaya dapat membuat abadi jika diminum, hal yang membuat karakter dalam manga ini berjuang mati-matian menangkap burung abadi tersebut.

Kira-kira akhir berbeda seperti apa yang akan disajikan film anime Hi no Tori: Eden no Hana ini, ya?


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.