Beberapa jam setelah penangkapan penulis Tatsuya Matsuki, beredar kabar hoaks Act-age berakhir untuk selamanya. Namun, benarkah pernyataan tersebut demikian adanya?
Beredar hoaks Act-Age berakhir di ranah Twitter!?
Salah satu warganet di Jepang temukan salah satu potensi penyebaran hoaks daripada berita bahwa Act-age telah berakhir prematur. Namun, netizen tersebut menganalisis bahwa surat yang diklaim dari editorial Weekly Shonen Jump dinyatakan palsu!
アクタージュの連載終了を伝える画像は愉快犯による悪質なデマなので、誤解なきよう。
たけし連載終了時のものと、文面が句読点の位置に至るまで全く同じ。集英社からはまだ正式な発表が出ていません。 pic.twitter.com/hfEWiMN4ef
— 江田島 平七 (@jum_sai) August 8, 2020
Netizen Jepang yang mengambil handle-name @jum_sai tersebut menemukan kejanggalan gambar pernyataan yang tersebar di internet. Menurutnya, surat tersebut hampir mirip dengan satu pernyataan serupa yang dilayangkan kepada pembaca serial lain yang diterbitkan tahun 2002, yaitu “A Tale of a Leader in The End of the Century Takeshi!” karya Mitsutoshi Shimabukuro. Manga yang diserialisasikan di majalah untuk kalangan anak SMP dari Shueisha tersebut dihentikan lantaran Shimabukuro tersandung kasus prostitusi yang libatkan anak-anak dibawah umur.
Shimabukuro sendiri telah mendekam di penjara selama dua tahun, namun masa hukumannya dipotong dan sudah bebas. Ia kemudian kembali menggeluti dunia manga di Jepang dan melahirkan franchise Toriko yang telah sukses terbit pada 2008 dan berakhir delapan tahun kemudian.
Weekly Shonen Jump: “Kami akan tangani permasalahan ini!”
Weekly Shonen Jump's Official Statement on act-age.
"There has been a report about Tatsuya Matsuki, author of act-age, serialized in Weekly Shonen Jump, that the editorial department will take seriously. After confirming the events, we will deal with the matter appropriately." https://t.co/gxS4eaH7nj
— Shonen Jump News – Unofficial (@WSJ_manga) August 8, 2020
Melalui situs resmi Weekly Shonen Jump, pihak editorial ungkapkan bahwa mereka telah dapatkan laporan bahwa salah satu kolaborator serial manga-nya mendapati tindak kriminal. Editorial mengatakan bahwa mereka akan tanggapi kasus tersebut dengan seksama dan akan mengambil keputusan terhadap manga Act-age seiring dengan kasus Matsuki.
“Departemen editorial akan tangani masalah tersebut setelah mengonfirmasikan kasus yang melibatkan mitra Kami,”, tulis pernyataan tersebut.
Mereka juga meminta maaf atas insiden yang tidak berkenan bagi para pembaca majalah Jump tersebut.
Penulis Act-Age Dipolisikan Atas Pelecehan?
Tatsuya Matsuki the author of Shonen Jump’s Act-Age was arrested for allegedly committing indecent acts against a teenage girl https://t.co/IJr83yK4sf
— YonkouProductions (@YonkouProd) August 8, 2020
Sebelumnya, dilansir dari NHK via ryokutya2089, mangaka daripada manga Weekly Shonen Jump, Act-Age, dilaporkan kepada polisi atas tuduhan kriminal. Mangaka tersebut, yaitu Tatsuya Matsuki, dibawa oleh kepolisian metropolitan Tokyo untuk diinvestigasi soal perkara tersebut.
Menurut portal berita resmi milik negara tersebut, Matsuki dibawa ke kepolisian Tokyo untuk diminta keterangan soal tuduhan asusila di bawah umur. Hingga kini, investigasi terhadapnya masih berlangsung. Akibat dari berita tersebut, penerbitan jilid ke-13 untuk versi Jepang-nya terhenti untuk sementara waktu.
Kronologi tindak penulis versi kepolisian
It has now further been confirmed the victim was in Junior High (12-15 years of age). The incident occurred on June 18th, around 8pm. Matsuki touched and harassed a Junior High girl. Approximately 1 hour later he similarly harassed another girl. https://t.co/zqwiFC6Prv https://t.co/4BEj2JQ8sp
— Shonen Jump News – Unofficial (@WSJ_manga) August 8, 2020
Menurut Kepolisian Metro Tokyo, tersangka didapati melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada siswa SMP ketika berkendara sepeda. Dalam perkara tersebut, tersangka didapati berbuat tindak asusila di daerah Nakano pada 18 Juni, pukul 20:00 waktu Jepang.
Laporan tindakan tersebut diterima Kepolisian Tokyo dan telah mendapati barang bukti berupa rekaman CCTV sejak waktu kejadian tersebut sebagai hasil investigasi.
Polisi kemudian mendapati laporan tentang kejahatan serupa satu jam pasca kejadian pertama berselang, dengan korban berjenjang pendidikan serupa. Diketahui, wajah tersangka yang menyerupai Matsuki teridentifikasi sebagai suspek utama dari kasus tersebut.
Namun, setelah diinterogasi oleh pihak kepolisian, Matsuki mengaku bahwa benar dialah tersangka yang melakukan aksi asusila tersebut.
UPDATE: Pernyataan dari Editorial Weekly Shonen Jump sudah ditambahkan diatas.