Penulis dan salah satu kolaborator dari manga Act-Age, yakni Tatsuya Matsuki baru-baru ini dilarikan ke Kepolisian Jepang atas suatu tuduhan serius. Mengapa demikian?
Penulis Act-Age Dibawa Kepolisian Atas Pelecehan?
Tatsuya Matsuki the author of Shonen Jump’s Act-Age was arrested for allegedly committing indecent acts against a teenage girl https://t.co/IJr83yK4sf
— YonkouProductions (@YonkouProd) August 8, 2020
Dilansir dari NHK via ryokutya2089, mangaka daripada manga Weekly Shonen Jump, Act-Age, dilaporkan kepada polisi atas tuduhan kriminal. Mangaka tersebut, yaitu Tatsuya Matsuki, dibawa oleh kepolisian metropolitan Tokyo untuk diinvestigasi soal perkara tersebut.
Menurut portal berita resmi milik negara tersebut, Matsuki dibawa ke kepolisian Tokyo untuk diminta keterangan soal tuduhan asusila di bawah umur. Hingga kini, investigasi terhadapnya masih berlangsung. Akibat dari berita tersebut, penerbitan jilid ke-13 untuk versi Jepang-nya terhenti untuk sementara waktu.
Belum ada perkembangan lagi soal mangaka Matsuki dan kebenaran daripada kasus tersebut. Namun hingga artikel ini terangkat, warganet di Twitter Jepang merespons terhadap perkara ini dan sempat mencuat di tren Twitter Jepang dengan tagar uchikiri (打ち切り). Ekspresi tersebut biasanya dipakai jika salah satu judul berpotensi terhenti serialisasinya bila ada beberapa rumor mencuat soal judul manga atau media lainnya terpaksa berhenti tanpa sebab.
Kemudian, tren untuk judul manganya sendiri juga terangkat ke ranah Trending Twitter beberapa menit selang pemberitaannya bergulir. Tren tersebut mengumpulkan sekitar lebih dari 110.000 cuitan yang datang umumnya dari warganet Twitter di Jepang.
Kronologi tindak penulis Act-Age menurut kepolisian
It has now further been confirmed the victim was in Junior High (12-15 years of age). The incident occurred on June 18th, around 8pm. Matsuki touched and harassed a Junior High girl. Approximately 1 hour later he similarly harassed another girl. https://t.co/zqwiFC6Prv https://t.co/4BEj2JQ8sp
— Shonen Jump News – Unofficial (@WSJ_manga) August 8, 2020
Menurut Kepolisian Metro Tokyo, tersangka didapati melakukan perbuatan tidak menyenangkan kepada siswa SMP ketika berkendara sepeda. Dalam perkara tersebut, tersangka didapati berbuat tindak asusila di daerah Nakano pada 18 Juni, pukul 20:00 waktu Jepang.
Laporan tindakan tersebut diterima Kepolisian Tokyo dan telah mendapati barang bukti berupa rekaman CCTV sejak waktu kejadian tersebut sebagai hasil investigasi.
Polisi kemudian mendapati laporan tentang kejahatan serupa satu jam pasca kejadian pertama berselang, dengan korban berjenjang pendidikan serupa. Diketahui, wajah tersangka yang menyerupai Matsuki teridentifikasi sebagai suspek utama dari kasus tersebut.
Namun, setelah diinterogasi oleh pihak kepolisian, Matsuki mengaku bahwa benar dialah tersangka yang melakukan aksi asusila tersebut.
Mengenai Act-Age, kolaborasi penulis dan ilustrator bertema teater
https://www.facebook.com/wsjindo/posts/176367067160915
Act-Age adalah manga Weekly Shonen Jump ditulis Tatsuya Matsuki dan diilustrasikan oleh Shiro Usazaki yang pertama diterbitkan 10 Januari 2018. Manga dengan format tankoubon-nya telah mencapai 10 jilid di Jepang dan juga tersedia di Manga Plus pada 2019.
Manga tersebut merupakan salah satu franchise manga yang diinginkan penggemarnya untuk dijadikan adaptasi anime pada AnimeJapan, tepatnya pada peringkat enam dari 20 judul manga lainnya. Judul tersebut juga pernah diminta penggemar pop kultur untuk diadaptasikan ke bentuk anime pada 2019 lalu.
Manga yang bernuansa drama bercampur teater ini sudah dapat dibaca oleh penggemarnya di Indonesia mulai Agustus ini. Penerbit cabang Kompas Gramedia, m&c, akan terbitkan jilid perdananya mulai 5 Agustus kemarin di beberapa toko buku terdekat.
Sinopsis manga Act-Age
Berikut sinopsis daripada manga yang digarap oleh Matsuki dan Usazaki tersebut.
Kei Yonagi adalah cewek SMA yang mempunyai cita-cita ingin menjadi aktris terkemuka di Jepang. Hidup serumah dengan dua adiknya, ketiganya ditinggal mati oleh kedua orang tuanya yang menjadikan Kei tulang punggung keluarganya. Kei mempunyai bakat akting yang sangat piawai yang menjadikannya sering lupa diri karena terlalu menghayati perannya.
Ia ditolak pada sebuah audisi suatu drama karena diduga akting Kei yang sangat menyeluruh membuat anggapan bahwa menjadi faktor kejatuhan dirinya. Namun, satu sutradara terkenal yaitu Sumiji Kuroyama melihat Kei sebagai calon aktris muda yang akan mengguncang Jepang jika kemampuan akting sesungguhnya diasah semaksimal mungkin..