Jadi Biang Macet, Ini Alasan Dishub DKI Menutup U-Turn di Jakarta!

Guna mengatasi kemacetan di Jakarta, Dishub hendak menutup U-Turn serta melaksanakan rencana lainnya sebagai berikut.

U-Turn Jakarta
Ilustrasi U-Turn | Foto: InfoPublik | Edit: M. D. Azani

Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta, berencana bahwa U-Turn atau jalan putar balik yang tersebar di wilayah Jakarta, akan segera ditutup.

Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, di Gedung DPRD DKI Jakarta pada Selasa (24/01).

Rencana tersebut merupakan tindak lanjut dari arahan Pejabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

U-Turn Dianggap Biang Macet

Jakarta macet
Ilustrasi Kemacetan | Foto: Bisnis.com | Edit: M. D. Azani

Arahan tersebut disampaikan melalui pidato pada apel gabungan penanganan kemacetan lalu lintas di Monas, Selasa (24/01).

Melansir dari Detik, Heru melalui pidatonya mengharapkan adanya kesinergisan antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan para stakehloder.

Kesinergisan yang dimaksud, ialah untuk mengatasi semakin meningkatnya kemacetan lalu lintas di Jakarta sebagai imbas dari datangnya musim penghujan.

Wujud kesinergisan tersebut, salah satunya adalah dengan penutupan U-Turn yang dianggap sebagai biang macet.

Meski kemudian akan ada 27 U-Turn di Jakarta yang akan ditutup, Syafrin menyatakan bahwa pihak Dishub belum menentukan dimana saja akan diterapkan.

Penambahan Jalur 1 Arah dan Kolaborasi Dengan Google

Satu arah
Ilustrasi Jalan Satu Arah | Foto: tvOneNews.com | Edit: M. D. Azani

Selain penutupan U-turn, Syafrin mengatakan bahwa Dishub juga menindaklanjut arahan pejabat Gubernur DKI Jakarta terkait mengatasi kemacetan daam waktu dekat.

Mulai dari penambahan jalur 1 arah, yang mana melansir dari VIVA Dishub berencana akan menambah 7 ruas, meskipun belum ditentukan di jalan mana akan diterapkan.

Dishub juga berkolaborasi dengan pihak Google, dalam hal ini untuk analisis optimalisasi lampu lalu lintas pada sejumlah lokasi di Jakarta.

Syafrin mengatakan bahwa sejumlah lokasi tersebut antara lain Jalan Imam Bonjol, Jalan Pemuda, hingga Jalan Proklamasi.

Nantinya dari analisis tersebut, Dishub akan dapat mengatur waktu siklus pada di setiap simpang koridor tersebut.

Peningkatan Kuantitas Transportasi Umum Jakarta

Transportasi Jakarta
Transportasi Umum di Jakarta (Dari Kiri ke Kanan): Transjakarta, MRT, dan LRT | Foto: KREASI HANDAL SELARAS, Irfan Muhammad, Dream.co.id | Edit: M. D. Azani

Syafrin juga mengatakan, bahwa Dishub akan melakukan peningkatan kuantitas pada transportasi umum yang ada di Jakarta menjelang 2024.

Mulai dari Transjakarta, kapasitas angkutnya akan ditingkatkan menjadi 1,5 juta penumpang per hari dari sebelumnya 1,2 juta.

Guna menyesuaikannya, armada bus akan ditambah dari 4700 ke 6960 unit, serta ada penambahan dari 13 ke 15 koridor BRT (Dengan halte).

Kemudian MRT akan ditingkatkan kapasitasnya dari 173 ribu ke 260 ribu penumpang per hari, yang mana bersamaan dengan rampungnya MRT fase 2A.

Hingga untuk LRT Jakarta yang kapasitas sebelumnya 18 ribu, ditargetkan menjadi 145 ribu per hari.

Mendengar kabar tersebut, gimana menurutmu NawaReaders apabila U-Turn di Jakarta jadi ditutup?

Jangan lupa berikan pendapatmu di media sosial kami dan Discord resmi kita, ya!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.