Eks-PM Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia Pasca Ditembak di Nara

Setelah dilakukan perawatan intensif di RS Universitas Medical Nara. Eks-PM Jepang Shinzo Abe meninggal dunia akibat luka tembak di dada

Shinzo Abe Meninggal Dunia
FOTO: Sasaki Ko

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (8/7) sore ini. Abe meninggal pada saat berkampanye di Kota Nara, Jepang.

Setelah insiden penembakan menggunakan senjata api, Shinzo Abe langsung mendapatkan perawatan di RS Universitas Medical Nara.

Abe Terluka Parah di Bagian Dada

Mantan Perdana Menteri Jepang PM Shinzo Abe Ditembak
Mantan PM Jepang Shinzo Abe jatuh dan mengalami pendarahan di dada setelah ditembak dengan senjata rakitan | FOTO: Kyodo News

Mengutip Kyodo Newsanggota dokter dari RS Universitas Medical Nara menyebut bahwa Abe dinyatakan meninggal dunia pada pukul 5.03 waktu Jepang. Luka tembak dalam dadanya dinilai cukup dalam untuk mencapai jantung.

Shinzo Abe terkapar di jalan setelah terjadi serangan dalam kampanye politik partai Demokratik Liberal Jepang (LDP).

Petugas kesehatan yang mengevakuasi menyebut bahwa Abe dalam kondisi tidak sadar saat dievakuasi dengan ambulans helikopter.

Jantung mantan Perdana Menteri Jepang periode 2006-2020 tersebut juga tidak berfungsi, atau umum disebut sebagai Cardiac Arrest, dan ia sudah tidak memiliki tanda-tanda vital saat dievakuasi.

Selain itu, Abe juga terluka pada sisi kanan bagian leher. Luka tembak tersebut menyebabkan internal bleeding atau pendarahan dalam.

Pelaku Merupakan Mantan Marinir JSDF

Yamagami Tetsuya Shinzo Abe
Pelaku pembunuhan Eks-PM Jepang Shinzo Abe, yakni Yamagami Tetsuya, terlihat membuang senjata rakitannya sebelum tertangkap pasukan keamanan | FOTO: Kyodo via Japan Times

Pelaku yang menembak Shinzo Abe hingga meninggal dunia, yakni Yamagami Tetsuya, menyebut bahwa ia merasa tidak puas dengan apa yang disampaikan oleh Abe.

Meski demikian, kepolisian prefektur Nara menyebut bahwa Yamagami tidak memiliki dendam politik, atau memiliki pandangan politik yang berbeda dengan Eks-PM Abe.

Hingga kini, pelaku belum sepenuhnya mengakui apa motif yang melatarbelakangi hal tersebut. Ia hanya menyatakan bahwa ia tak puas dengan Abe dan ingin membunuhnya.

Yamagami Tetsuya, pelaku pria berusia 41 tahun, merupakan mantan anggota marinir dalam Pasukan Bela Diri Jepang atau JSDF. Ia bergabung dengan JSDF dalam kurun waktu 3 tahun saja, yakni pada tahun 2002 hingga 2005.

Penembak Shinzo Abe Diduga Rakit Senjata Api Sendiri

Yamagami Tetsuya Penembakan Shinzo Abe Tembak
Senjata rakitan yang digunakan oleh Yamagami Tetsuya, diduga berupa Shotgun lantaran suarana yang menggelegar | FOTO: NHK

Mantan marinir JSDF tersebut menembak Shinzo Abe sebanyak dua kali. Ia menggunakan senjata api rakitan, serupa dengan Shotgun, yang ditutupi dengan lakban hitam.

Dalam insiden tersebut, Yamagami Tetsuya mengarahkan senjata rakitannya ke arah punggung mantan Perdana Menteri Jepang tersebut dari jarak yang cukup pendek, yakni 3 meter.

Penduduk sekitar kawasan tersebut menyebut bahwa asap putih membumbung setelah tembakan kedua. Suara yang dikeluarkan dari senjata tersebut cukup besar.

“Pelaku menembak lagi untuk kedua kalinya,” ujar saksi yang merupakan siswi SMA setempat, “kemudian banyak asap putih yang membumbung,” mengutip dari Japan Times.

Kepolisian Nara saat ini telah menggeledah rumah pelaku untuk mencari bukti baru dalam insiden pembunuhan Shinzo Abe. Mengutip dari NHK World Japan, pelaku diduga menyimpan sejumlah bahan peledak di rumahnya.

PM Kishida: Ini Tindakan yang Biadab!

Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida
PM Jepang Kishida Fumio saat temui wartawan di Kediaman Perdana Menteri, Tokyo, Jepang | FOTO: Eungene Hoshiko via AP

Merespon insiden penembakan yang terjadi pada Shinzo Abe, Perdana Menteri Jepang Kishida Fumio menyebut bahwa insiden ini adalah hal yang sangat mencela dan sangat biadab, yang terjadi dalam kampanye politik dimana hal tersebut merupakan fondasi dari demokrasi.

“Ini adalah aksi yang tak dapat dimaafkan,” ujar Kishida.

Akibat insiden yang menyebabkan eks-PM Jepang Abe Shinzo meninggal dunia itu, PM Kishida memerintahkan seluruh menteri di kabinetnya yang berkampanye di luar Tokyo untuk kembali dan sesegera mungkin mengadakan rapat kabinet secara mendesak.

Shinzo Abe: PM Jepang Paling Berpengaruh dan Berdampak Besar

Shinzo Abe Potrait Meninggal Dunia
Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe | FOTO: Sankei Shimbun

Shinzo Abe, menjadi perdana menteri sebanyak 4 (empat) masa periode. Ia menjabat pada kuartal ketiga tahun 2006 dan berakhir singkat di tahun 2007.

Meski demikian, Abe kembali menjadi Perdana Menteri pada bulan Desember tahun 2012 hingga September 2020. Ia mengundurkan diri dari posisi penting di negeri sakura tersebut akibat sakit.

Mantan perdana menteri Jepang tersebut memiliki segudang kebijakan yang menurut dunia cukup sukses. Kebijakan tersebut salah satunya adalah Abenomics.

Dalam kebijakan Abenomics, ia berjanji untuk menambahkan anggaran infrastruktur publik hingga memastikan adanya devaluasi dari mata uang Yen Jepang, mengutip CNN Indonesia.

Di tahun 2020, Abe Shinzo bahkan membuat langkah baru dalam bidang militer. Ia mengubah kebijakan militer untuk dapat menangkis serangan Tiongkok, Korea Utara, dan bahkan Rusia.

Dalam kebijakan militer yang dirombak tersebut, militer Jepang nantinya diharapkan mampu melakukan serangan darat ke kawasan musuh. Itu dilakukan untuk mempertahankan negara tersebut dari ancaman senjata berbahaya, termasuk bom nuklir.

Meski kebanyakan warga Jepang menyatakan dukungannya, tak sedikit pula yang menentang kebijakan tersebut.

Para penentang umumnya merupakan warga Jepang yang lebih berorientasi pada “perdamaian” dan “anti perang”, yang berharap bahwa Jepang tidak turun kembali dalam medan pertempuran.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.