Review Novel Skeleton 13, Monumen dan Kasus Pembunuhan

Novel Skeleton 13 karya Meda cukup menarik perhatian penulis, pasalnya teka-teki yang dihadirkan berkaitan dengan monumen di Jakarta.

Review Novel Skeleton 13, Monumen dan Kasus Pembunuhan

Kalau bicara soal novel misteri, pasti banyak judul bermunculan di benak pembaca. Salah satu novel yang menarik perhatian penulis berjudul Skeleton 13 karya Meda.

Novel tersebut merupakan novel baru yang diterbitkan oleh Bhuana Sastra melalui program Gramedia Writing Project.

Mengisahkan tentang Dama dan Aksa yang berusaha memecahkan kasus pembunuhan rumit. Kira-kira bagaimana tanggapan penulis mengenai novel tersebut?

Yuk kita review novel Skeleton 13!

Misteri di Monumen-Monumen Jakarta

Review Novel Skeleton 13, Monumen dan Kasus Pembunuhan
Patung Pancoran (kiri), Monumen Nasional (kanan) | FOTO: detak.co, autorin.com | EDIT: Nawalakarsa

Novel Skeleton 13 memiliki latar Jakarta yang kental. Dalam hal ini, bukan merupakan bentuk bahasa dalam dialog.

Melainkan latar tempat dengan berbagai monumen-monumen di Jakarta. Seperti tugu Dirgantara yang terdapat patung Pancoran, Monas, patung Dewa Hermes di museum Fatahillah, dan Bandara Soekarno-Hatta.

Akan tetapi, hal yang menarik dari novel tersebut adalah monumen-monumen yang dijadikan petunjuk ternyata memiliki fakta menarik.

Seperti arah tangan patung Pancoran mengarah pada Bandara Kemayoran yang telah ditutup. Monumen Nasional dengan mitosnya Nyi Roro Kidul, patung Dewa Hermes yang terbagi jadi dua.

Beberapa monumen yang disebutkan merupakan ikon dari Jakarta sendiri. Oleh karena itu, latar tempat dalam novel tersebut sangat kental dan detail.

“Patung Dirgantara Pancoran semula dirancang untuk menunjuk ke arah Bandara Internasional Kemayoran yang beroperasi sejak 1940. Tapi, pada 1985 bandara itu berhenti beroperasi dan dipindah ke Bandara Soekarano-Hatta yang berada di Cengkareng,” jelas Dama yang kini mengikat tubuhnya dengan sabuk pengaman. (Skeleton 13:104)

Data di atas merupakan pemaparan sejarah salah satu monumen di Jakarta, Dirgantara Pancoran. Awalnya patung tersebut dibangun dengan tangannya yang menuju Bandara Kemayoran.

Akan tetapi, bandara tersebut berhenti beroperasi pada tahun 1985, sehingga penerbangan internasional dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta.

Bukan hanya mengenai tangan Patung Pancoran saja, tetapi hal unik yang lainnya yakni mitos mengenai Nyi Roro Kidul di Monumen Nasional.

“Namanya juga relief yang hanya bisa dipandang dari satu sisi saja. Nah, untuk melihatnya kita harus berdiri dari sebelah kiri Monas di Jalan Merdeka Utara dekat Istana Negara. Atau mau lebih jelas lagi kita bisa melihat langsung dari halaman istana.” Kesya berhenti berucap sesaat untuk memberi waktu pelayan meletakkan pesanan mereka. (Skeleton 13: 243)

Salah satu dialog dalam novel telah disebutkan bahwa pada atas tugu Monas terdapat relief sosok Nyi Roro Kidul.

Hal tersebut rupanya telah menjadi pembahasan di dunia maya yang masih eksis. Walau dalam novel pembahasan mengenai relief sosok mistis itu masih tabu.

Penjabaran seperti dua dialog di atas memberikan sedikit pengetahuan mengenai lokasi-lokasi ikonik Jakarta.

Oleh karena itu, pembaca akan merasakan berpetualang di Jakarta untuk memecahkan teka-teki pembunuhan.

Skeleton 13 Terdapat Ilmu Kedokteran yang Kental

Review Novel Skeleton 13, Monumen dan Kasus Pembunuhan
Ilustrasi peralatan kedokteran | FOTO: unsplash.com/Hans Reiners | EDIT: Nawalakarsa

Salah satu keunikan novel Skeleton 13 adalah menyisipkan ilmu kedokteran. Penulis sering kali merasa kagum dengan pengarang dari novel tersebut, karena pengarang sering kali menyelipkan istilah-istilah kedokteran dan menjabarkan artinya di footnote.

Selarang dengan pengarang novel tersebut yang merupakan sosok dokter di dunia nyata. Oleh karena itu, tidak salah bila penyebutan istilah kedokteran diselipkan dalam novel Skeleton 13.

Adanya penyelipan istilah kedokteran membuat pembaca dapat menambah wawasan mengenai kedokteran.

Baik untuk pembaca awam atau pembaca yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.

Penokohan Dama dan Aksa yang Menarik

Dalam setiap novel, pertengkaran antar tokoh sudah menjadi hal yang lumrah, termasuk dengan Aksa dan Dama yang menjadi sorotan dalam novel Skeleton 13.

Kedua tokoh tersebut seperti anak kecil yang selalu bertengkar setiap saat tanpa henti. Saling melemparkan cemooh.

Namun, menariknya meski mereka sering kali melemparkan cemooh, ketika dihadapkan oleh kasus yang serius.

Kedua karakter tersebut menjadi serius dan merupakan kolaborasi yang menarik. Walau sering melempar umpatan, hubungan mereka semakin baik.

Pasalnya kasus pembunuhan yang terjadi dalam novel mengubah hubungan mereka jauh lebih baik.

Deduksi mereka saling melengkapi, sehingga muncul petunjuk-petunjuk yang tak pernah mereka sadari.

Skeleton 13 Menghadirkan Teka-Teki yang Ringan

Review Novel Skeleton 13, Monumen dan Kasus Pembunuhan
Skeleton 13 | FOTO: Bhuana Ilmu Populer | EDIT: Nawalakarsa

Saat membaca novel misteri, tidak semua pembaca betah dengan hal-hal yang memberatkan seperti berpikir.

Namun, tenang saja novel Skeleton 13 karya Meda tersebut tidak terlalu berat untuk dibaca. Teka-teki yang dihadirkan justru ringan.

Cocok buat kalian yang ingin membaca novel misteri ringan. Meski memiliki teka-teki ringan, seperti yang penulis jabarkan sebelumnya, bahwa novel tersebut memberikan banyak informasi mengenai monumen-monumen di Jakarta.

Hal tersebut, memberikan banyak pengetahuan sejarah akan keberadaan monumen-monumen. Termasuk mitos dari Monumen Nasional (Monas).

Gaya Bahasa yang Sederhana

Kebanyakan novel-novel misteri memiliki gaya bahasa yang berat dan kaku. Namun, hal tersebut tidak berlaku pada novel Skeleton 13.

Novel tersebut menggunakan gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Awalnya penulis mengira jika novel Skeleton 13 karya Meda memiliki cerita yang berat.

Akan tetapi, setelah membaca sampai habis, gaya bahasa yang digunakan oleh Meda sangat mudah dipahami dan langsung ke intinya.

Tidak berbelit-belit, walau dalam novel misteri sendiri hal tersebut langka untuk ditemui.

Namun, inti dari novel misteri adalah mengajak pembaca untuk berpikir memecahkan teka-teki.

Kesimpulan

Hasil dari review novel Skeleton 13 yakni novel tersebut cocok buat kalian yang ingin membaca novel misteri ringan. Diksi dalam novel tersebut sangat pas sehingga tidak terkesan kaku.

Selain itu, gaya bahasa yang dihadirkan oleh pengarang novel terkesan sederhana. Tidak terlalu tinggi dan rumit, sehingga pembaca akan dengan mudah membaca novel ini baik peminat misteri maupun yang bukan.

Serta novel tersebut memberikan wawasan luas mengenai Jakarta. Bukan hanya Jakarta, tetapi terdapat penjabaran mengenai ilmu kedokteran.

Hal tersebut nantinya akan menambah wawasan para pembaca walau novel tersebut memiliki kisah fiksi.

Pada hakikatnya, karya sastra dikonsep menghibur, tetapi di dalamnya harus ada sesuatu yang bermanfaat.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.