Review Fairies Album: Donghua Sarat Makna Kehidupan dalam Dunia Supranatural

Review Fairies Album
Liu, Tao Yao, Moya, dan Gungun, rombongan dalam donghua Fairies Album | FOTO: Bai Yao Pu / Haoliners Animation League | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Lantaran tidak menemukan anime shoujo yang cocok, penulis menjajal beberapa donghua atau animasi Tiongkok hingga berniat membuat review Fairies Album.

Bukannya tanpa sebab, bagi penulis donghua satu ini memiliki beberapa aspek yang dapat diulik baik dari segi alur, karakter, maupun konflik.

Lantas seperti apa donghua yang disebut-sebut memiliki elemen serupa anime Natsume Yuujinchou dan Mushishi ini?

Donghua Fairies Album, tentang Apa?

Review Fairies Album
Dari kiri ke kanan: poster Fairies Album season 1, season 2, dan season 3 dalam Bstation | FOTO: @ bilibili.tv | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Dalam bahasa Inggris, donghua ini diberi judul Fairies Album sedangkan dalam bahasa aslinya berjudul Bai Yao Pu (secara harfiah berarti Manual Ratusan Demon).

Donghua ini diadaptasi dari novel berjudul sama. Seperti judulnya, donghua ini utamanya berkisar pada makhluk supranatural seperti peri, demon, siluman.

Bercerita tentang Tao Yao seorang dokter spiritual yang memiliki kombinasi malaikat dan iblis dalam karakternya.

Dia mengembara untuk mencari sebuah petunjuk bersama seorang biksu muda bernama Moya (terkadang ditulis juga Mo Ya).

Tak butuh waktu lama bagi seekor rubah abu-abu Gungun (Rolly) dan siluman ular Pangeran Liu (Liu Gonzi) untuk bergabung dalam rombongan.

Dalam pengembaraan tersebut, mereka bertemu berbagai makhluk dari manusia, peri, hingga demon dengan permasalahan masing-masing.

Hanya saja, itu terserah Tao ingin membantu atau tidak dan apakah kekuatannya cukup untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut …

Hingga saat ini, Fairies Album memiliki tiga season yang rilis tiap tahun sejak 2020 dengan jumlah episode yang sama, yakni 12.

Baiklah, setelah mengetahui garis besar donghua satu ini, mari kita mulai review Fairies Album.

Bentuk Cerita (Untungnya) Mengalami Peningkatan

Tao Yao, salah satu karakter utama donghua Fairies Album | FOTO: @ crunchyroll | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Pada season 1, seluruh episode memiliki bentuk yang sama, yakni dua episode untuk tiap cerita mengenai pasien Tao Yao.

Adapun konflik utama berupa pencarian petunjuk baru diungkap setelah episode akhir.

Hal ini membuat penulis merasa bosan dan nyaris tidak melanjutkan season 2 karena penulis kurang menyukai cerita tanpa konflik utama sebagai fokus utama.

Alih-alih, penulis membayangkan season 2 akan begitu-begitu saja: Tao Yao berpapasan dengan suatu makhluk, Tao Yao akhirnya membantunya, flashback masa lalu si makhluk agar Tao Yao bisa membantu, masalah teratasi.

Yang sebenarnya paling membuat bosan adalah flashback. Walaupun, memang, flashback itulah yang memberi nilai-nilai kehidupan kepada penonton.

Mulai dari makna kehadiran dan kebersamaan, pentingnya dirimu bagi kehidupan ini, hingga cinta dan sifat manusia.

Beruntungnya—dan mengejutkannya—season 2 mulai mengalami perbedaan dengan tidak hanya berformat dua-episode-selesai.

Hal itu barangkali karena faktor konflik dan cerita yang lebih dalam daripada season 1 sehingga penulis pun lebih menikmati episode season 2.

Di season 3, karakter-karakter kita bermukim sehingga beberapa karakter muncul untuk seterusnya, membawa kesan-kesan yang menyenangkan.

Karakter Fairies Album: Imut hingga Cogan

Review Fairies Album
Karakter sentral Fairies Album. Dari kiri ke kanan: Tao Yao, Liu, Moya, dan Gungun | FOTO: Bai Yao Pu / Haoliners Animation League | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Karakter di Fairies Album-lah yang sejatinya membuat penulis berkeinginan melanjutkan season 2.

Membaca sinopsisnya mengenai dokter perempuan yang ditemani biksu muda dan siluman tamvan terlihat seperti perpaduan yang unik.

Dan, ya, mereka memang membuat perpaduan yang unik.

Pertama-tama mari kita ulik Tao Yao. Dari poster-poster di ketiga season, penulis mengira dia tipikal dokter baik hati seperti Doctor Elise, tetapi tidak.

Tao Yao boros dan suka berjudi, tipikal cewek badass yang serampangan serta bermulut pedas, tetapi sebenarnya baik dan peduli.

Kemudian ada Moya, biksu yang “terlihat” seperti anak-anak. Berbakti kepada Budha dan sering membujuk Tao Yao untuk membantu yang lain.

Lalu Liu. Awalnya penulis mengira Tao memiliki rasa kepada Liu atau sebaliknya, tetapi hubungan mereka lebih seperti rekan yang bisa disuruh-suruh diandalkan.

Review Fairies Album
Karakter tritagonis dalam donghua Fairies Album | FOTO: Bai Yao Pu / Haoliners Animation League | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Setidaknya Liu adalah pemandangan menarik begitu juga dengan kedua master Griya Si yang mirip Wei Wuxian dan Lan Wangji dalam Mo Dao Zu Shi.

Selain itu, ada si rubah Gungun yang imut banget, naga mungil, dewa petir yang digilai Tao, pendekar pedang, dan karakter-karakter unik lainnya.

Kurangnya Latar Belakang

Salah satu adegan dalam donghua Fairies Album | FOTO: Bai Yao Pu / Haoliners Animation League | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Sayangnya, jika kita bahkan mempelajari latar belakang maupun masa lalu pasien Tao Yao, kita justru tidak tahu masa lalu Tao Yao.

Atau versi detail mengenai Moya, kontrak apa yang disebut-sebut oleh Liu dan apa sebenarnya yang dua makhluk ini sembunyikan.

Bahkan detail “petunjuk” yang dicari Tao Yao tidak diungkapkan.

Dunia Fairies Album juga belum dieskplorasi secara keseluruhan.

Kita tahu dari ucapan sambil lalu tokoh-tokohnya bahwa beberapa makhluk bisa menjadi manusia dengan melakukan kultivasi.

Namun, hanya sampai sana penjelasan yang diberikan mengenai dunia Fairies Album. Begitu juga informasi mengenai dokter psikis.

Hingga tiga season, 36 episode, hal-hal ini tidak diungkapkan sehingga membuat penulis merasa setengah jengkel juga.

Meski demikian, melalui trailer season 4, tampaknya kita akan bisa mengetahui masa lalu Tao Yao.

Penutup

Tak luput akan komedi itulah Fairies Album | FOTO: Bai Yao Pu / Haoliners Animation League | EDIT: Fida Zalfa L.Y.

Secara keseluruhan, Fairies Album adalah donghua yang layak dicoba untuk ditonton.

Beberapa episode awal mungkin akan terasa flat, tetapi jika NawaReaders bertahan hingga season 2 akan terlihat potensi donghua ini.

Donghua ini utamanya cocok bagi NawaReaders yang menyukai cerita yang mencari makna kehidupan kaya akan nilai moral.

Juga, cocok bagi NawaReaders yang menyukai tontonan berlatar dunia “magis” dengan beragam makhluk bermukim di dalamnya.

Walau begitu, donghua ini juga dilengkapi bumbu komedi yang mengocok perut. Ini salah satu favorit penulis ketika Tao Yao harus mencari pekerjaan demi uang.

Demikianlah review Fairies Album dari penulis. Semoga membantu bagi NawaReaders yang ingin atau akan menonton donghua tersebut, ya!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.