Gali Warna Jazz Baru Dalam Salihara Jazz Buzz 2023

Februari ini adalah bulan baru untuk jazz di Salihara Jazz Buzz 2023!

salihara jazz buzz 2023
Salihara Jazz Buzz 2023 tampilkan kembali gelaran musik jazz independen tanah air. | FOTO: Komunitas Salihara, Pexels | EDIT: Seno Triadi

Salah satu program unggulan yang mendapat tanggapan dan perhatian besar dari publik terkait Komunitas Salihara Arts Center adalah Salihara Jazz Buzz.

Gelaran musik ini adalah sebuah festival jazz tahunan yang menampilkan pilihan genre, komposisi dan presentasi konsep musik baru.

Berkaca dari suksesnya acara Salihara Jazz Buzz 2022 digelar, kini Komunitas Salihara kembali hadir pada Februari 2023 bersama para musisi pilihan hasil undangan terbuka pada pertengahan 2022 lalu.

Sejak 2016, Salihara Jazz Buzz selalu mengusung ide besar Jazz Sans Frontières, sebuah gagasan dan konsep musikal “lintas-batas”.

Hal tersebut menjadikan Salihara Jazz Buzz sebagai salah satu acara yang paling diminati oleh pemirsa seni Komunitas Salihara.

Tema Pertukaran/Exchange ini menjadi bukti nyata bahwa Salihara Jazz Buzz ingin menampilkan sifat jazz yang mampu menjelajah ke genre musik lain.

Pertunjukan Salihara Jazz Buzz Februari 2023 ini terbuka untuk umum. Untuk menyaksikannya, pengunjung bisa langsung melakukan pemesanan via situs resmi Salihara dengan harga Rp. 75.000 (dewasa) dan Rp. 50.000 (pelajar/mahasiswa).

Konsep Exchange Hadirkan Tiga Musisi Jazz Nuansa Baru

jazz buzz poster
Poster resmi Salihara Jazz Buzz 2023. | FOTO: Komunitas Salihara | EDIT: Seno Triadi

Kurator Musik dan Tari Komunitas Salihara, Tony Prabowo mengatakan tema Exchange ini dapat menghadirkan konsep baru di tengah masyarakat penikmat musik Jazz.

“Salihara sebagai penyelenggara pesta kesenian, tentu harapannya bisa memberikan suguhan yang segar, berkualitas, kebebasan berekspresi dan menawarkan konsep-konsep kebaharuan untuk masyarakat peminat musik dan peminat seni seluas-luasnya, di tengah banyaknya festival-festival jazz di negeri ini.”

Hasil dari Open Call (Undangan Terbuka) lalu menghadirkan tiga kelompok musisi terbaik versi tim kurator Salihara.

Ketiga musisi tersebut adalah Filipus Cahyadi, Guernica Quartet, dan Sandikala Ensemble yang hadir dengan estetika masing-masing dalam menghadirkan nuansa baru musik jazz.

Pendatang Baru yang Perlu Diperhatikan

Sesi Fascinating Rhythm dari Salihara Jazz Buzz 2022. | FOTO: dok. YouTube Salihara Arts Center

Tahun 2023 menjadi penanda baru bagi Salihara Jazz Buzz setelah masa pandemi berangsur usai.

Di tahun ini, kita akan menyaksikan pertunjukan jazz lewat pengalaman yang sebagaimana mestinya yakni secara langsung pada 04, 05, dan 11 Februari mendatang di Teater Salihara.

Selain memperlihatkan karya-karya orisinal mereka, ketiga musisi pilihan ini juga akan berkolaborasi dengan musisi senior untuk membawakan pertunjukan yang hanya bisa disaksikan di Salihara Jazz Buzz 2023.

Sandikala Ensemble

sandikala ensemble
Poster penampilan Sandikala Ensemble dengan Gerald Situmorang, bersama Sri Hanuraga. | FOTO: @Instagram/Komunitas Salihara Arts Center | EDIT: Seno Triadi

Penampil pertama adalah Sandikala Ensemble (SE), grup ini merupakan grup asal Yogyakarta  dengan direktur artistik Dion Nataraja ini adalah sebuah grup dengan format yang banyak menggunakan  instrumen gamelan.

Dion Nataraja, komponis dan direktur artistik SE yang saat ini sedang menyelesaikan program doktoralnya di University of California, menawarkan konsep yang lebih dalam pada improvisasi gamelan dan jazz.

SE tidak sekadar mencampurkan  instrumen gamelan dan instrumen lain yang biasa digunakan dalam jazz, melainkan mencari titik temu yang lebih dalam misalnya mengeksplorasi konsep pathetan dalam gamelan ke improvisasi yang lebih bebas.

Dalam kesempatan di Jazz Buzz ini, SE berkesempatan untuk berkolaborasi bersama musisi senior Sri Hanuraga dalam karya Hyperkembangan III  dan Improvisation I.

Filipus Cahyadi Project

filipus cahyadi project
Poster Filipus Cahyadi Project kolaborasi dengan Indra Perkasa. | FOTO: @Instagram/Komunitas Salihara Arts Center | EDIT: Seno Triadi

Filipus Cahyadi Project (FCP) merupakan grup dengan format kuintet. Sebagai direktur artistik dari FCP, Filipus Cahyadi menggunakan konsep pola hitungan ganjil di dalam komposisinya.

Kuintet ini menghadirkan Restha Wirananda (piano), Arini Kumara (selo), Kuba Skowronski (flute & tenor saksofon), Ferdinand Chandra (kontrabas & elektrik bas), Filipus Cahyadi (drum) dan musisi senior Indra Perkasa yang akan berkolaborasi dengan FCP.

Guernica Quartet

guernica quartet
Poster penampilan Guernica Quartet bekolaborasi bersama Adra Karim. | FOTO: @Instagram/Komunitas Salihara Arts Center | EDIT: Seno Triadi

Guernica Quartet merupakan grup yang merepresentasikan karyanya lewat pencampuran berbagai genre musik dan instrumental yang beragam.

Mereka mencoba mengeksplorasi suara dan berbagai jenis musik lain seperti musik tradisional Jepang, India, musik-musik Timur Tengah dan musik Armenia serta sequencer yang menyuarakan elemen suara-suara ‘etnis’.

Dalam penampilan kali ini, Guernica Quartet juga akan berkolaborasi bersama musisi jazz senior Adra Karim.

Tentang Komunitas Salihara Arts Center

Komunitas Salihara Arts Center adalah sebuah institusi kesenian dan kebudayaan yang selalu menampilkan kesenian terkini dari Indonesia dan dunia, baik yang bersifat pertunjukan maupun edukasi, dalam lingkungan kreatif dan sejuk di tengah keramaian selatan Jakarta.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.