Lepas ditunda semenjak pandemi Covid-19 melanda ibukota, Indonesia Comic Con 2022 akhirnya mulai dibuka lagi kepada publik untuk pertama kalinya!
Event yang sebenarnya sudah ada sejak pertengahan 2010an ini sudah beberapa kali digelar, namun kali ini digarap dengan suasana berbeda.
Dalam artikel ini, penulis mengungkapkan impresi dari event Indonesia Comic Con 2022 yang digelar pada awal Oktober ini, tepatnya 1-2 Oktober lalu.
Antusias Pengunjung Masih Terlihat Ramai dan Terkendali
Pada hari pertama, pengunjung terlihat memenuhi lini antrian di sekitar sisi Hall B, Balai Sidang Jakarta, menanti gate dibuka pukul 10:00 WIB.
Panjang antriannya sudah diperkirakan panitia dan disiapkan hingga loading dock hall tersebut.
Benar saja, antrian Hall B pada pukul 8:30 WIB terlihat cukup padat, namun tampak terkendali.
Lain halnya dengan hari kedua event, dimana kepadatan para pegandrung pop kultur lebih terasa di dalam venue acaranya.
Hal ini membuat penulis sempat terkendala saat mengitari sejumlah booth pekarya industri pop kultur yang mungkin menarik di mata para pengunjungnya.
Mereka yang mengantri di dalam disuguhi sebuah snack cokelat dari salah satu sponsor acara tersebut.
Booth Besar Menjadi Daya Tarik ICC 2022
Dalam Indonesia Comic Con 2022 kali ini terlihat seperti tahun-tahun sebelumnya, menghadirkan seksi untuk corporate booth, booth untuk merek ternama dan artist alley.
Salah satu yang menarik perhatian adalah booth bertema bar zaman pertengahan dari film Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves.
Dalam booth bertema tavern tersebut, pengunjung ditawari sebuah minuman racikan bernama Dragon Brew, sembari bercengkerama bersama layaknya keramaian di zaman tersebut.
Selain itu, Screenplay Bumilangit, divisi produksi film untuk Bumilangit, membuka booth besar mereka untuk mempromosikan dua judul sekaligus, yaitu Sri Asih dan Tira.
Untuk stan ini juga menjual sejumlah komik terbitan Bumilangit berdasarkan sejumlah komik superhero klasik Indonesia, begitu juga dengan versi remastered dari komik tersebut.
Ada satu fasilitas arcade berupa boxing machine yang mengukur seberapa kuat pukulan dari pelawat booth Bumilangit yang datang.
Tentunya skor dari mereka bakal diadu sama pemeran utama dari film yang diproduksi Screenplay Bumilangit sendiri.
Di lain pihak, para wibu dimanjakan oleh booth Kyou Hobby Shop, sebagai salah satu stan buat para pengunjung yang ingin khilaf membeli sejumlah merchandise yang dijual.
Kyou juga membuka sebuah sarana tes Genshin Impact bagi yang ingin mencoba game-nya, yang rata-rata diadu seberapa cepat pemain menyelesaikan Spiral Abyss dan mendapatkan hadiah.
Selain dari booth-booth besar di atas, zona artist alley memberi sarana bagi para pegiat komikus serta cosplayer yang ingin menjajakan karya mereka di masing-masing stan mereka.
Dalam zona ini juga disediakan panggung Showdown, yang khusus menghadirkan cosplay showcase serta bincang-bincang dengan sejumlah tamu pengisi acara ICC dan pegiat karya.
Pengunjung Cosplayer dan Tanpa Kostum Berdampingan Kembali
Pastinya kalau nge-event itu tidak sah apabila tidak membincangkan tentang para pengunjung yang datang silih berganti!
Kali ini, banyak dari cosplayer yang memadati event Indonesia Comic Con 2022 dari berbagai tema yang mereka perankan.
Sebagian besar, tentunya, memerankan karakter favoritnya dari Genshin Impact.
Dari game besutan HoYoverse tersebut, banyak yang cosplay karakter Ganyu, Hu Tao, Lumine, dan Raiden Shogun. Kesemuanya memiliki kreasi dari cosplayer tersendiri.
Meski demikian, jarang ada yang meng-cosplay karakter-karakter negara Sumeru, adapun yang tampil berperan sebagai Tighnari dan Nahida.
Para cosplayer seringkali dijumpai di area lobi Hall B JCC saking padatnya pengunjung hilir mudik mengelilingi area acara ICC 2022 ini.
Ini dikarenakan pelawat kebanyakan memadati jalanan sekitar booth korporat saking tertarik dengan sejumlah pernak-pernik yang dijual ke publik.
Kesan dan Impresi Dari Indonesia Comic Con 2022
Pada akhirnya, event ini akhirnya membuktikan kepada publik bahwa gelaran Indonesia Comic Con sudah kembali bergelora seperti dulu, meskipun di tengah pandemi sampai kini.
Secara garis besar, event ini sukses menggaet pengunjung meskipun hanya dibatasi sekian ribu saja per harinya.
Dikabarkan, tiket langsung kepada para pengunjung on-the-spot disediakan sekitar 7.000 buah yang bisa dibeli secara daring, tepat di hari acaranya berlangsung.
Ini dikarenakan Jakarta saat itu masih dalam masa PPKM Level 1, yang dimana panitia mau tidak mau harus menaati peraturan pemerintah.
Diungkapkan dari sejumlah pengunjung kepada penulis, mereka berharap Indonesia Comic Con selanjutnya semoga akan lebih baik dari tahun ini, dan perlu perbaiki cara berpromosi event-nya secara daring.
Menurut penulis sendiri, tata letak booth untuk acara sebesar ini perlu dibenah lebih baik lagi sehingga dapat lebih leluasa kepada para pengunjung yang penasaran akan apa yang disediakan ICC berikut partner-nya.
Semoga saja, acara Indonesia Comic Con kedepan dapat perhatikan dari beberapa aspek yang perlu diperbaiki untuk event selanjutnya, bila ada kesempatan.
