Review Novel ILY: Petualangan Terberat dalam Serial Bumi

Bagaimana perasaanmu ketika temanmu menjadi musuhmu? Bagaimana jika orang yang kamu sayangi menjadi sosok yang jahat?

review novel ILY
Petualangan Terberat dalam Serial Bumi | FOTO: Gramedia | EDIT: Nawala Karsa

Akhirnya yang dinanti-nantikan telah tiba, Tere Liye baru saja merilis buku terbarunya berjudul ILY. Novel ILY merupakan novel ke-15 dalam Serial Bumi.

Novel tersebut melanjutkan perjalanan Raib, Seli, dan si Putih menjelajah dunia paralel Klan Matahari Minor.

Banyak hal unik dan tak terduga dalam novel ILY. Bahkan menurut penulisnya sendiri novel tersebut merupakan novel yang memiliki cerita kelam.

Namun, apakah sesuram itu? Yuk kita simak review novel ILY!

(SPOILER ALERT!)

Melanjutkan Novel Matahari Minor

Review Novel ILY: Petualangan Terberat dalam Serial Bumi
Novel Matahari Minor | FOTO: Tere Liye/Matahari Minor | EDIT: Nawalakarsa

Pada novel sebelumnya, yakni Matahari Minor, Seli mendapatkan mimpi buruk berulang kali. Hal tersebut ternyata merupakan sebuah pesan yang datang dari dunia paralel.

Akan tetapi, dunia paralel tersebut masih belum diketahui. Oleh karena itu, Seli dan Raib mulai menyelidiki asal pesan tersebut.

Bukti-bukti yang ia kumpulkan mengarah pada teman lama mereka yakni Ily. Ily merupakan sahabat Raib, Ali, dan Seli yang tewas di novel Bulan.

Ternyata petualangan itu membawa mereka hingga ke Klan Matahari Minor. Namun, dalam perjalanannya di klan tersebut, justru mereka mendapati banyak masalah dan akhir cerita novel Matahari Minor, Raib, Seli, dan si Putih (kucing milik Raib) bertemu dengan Ily.

Kisah tersebut berlanjut pada novel barunya yakni berjudul ILY sebagai novel ke-15 dari Serial Bumi. Dalam perjalanan kedua ini, melanjutkan kisah yang belum tuntas mengenai Klan Matahari Minor yang setiap malam selalu diteror oleh tumbuhan berbahaya.

Novel ILY Menghadirkan Cerita yang Emosional

Review Novel ILY: Petualangan Terberat dalam Serial Bumi
Ilustrasi karakter Seli, Raib, Ali dari Serial Bumi | FOTO: Instagram/Scorpzerone | EDIT: Nawalakarsa

Yang penulis pikirkan ketika pertama kali membaca novel ILY adalah penuh dengan emosional. Bayangkan saja teman terdekatmu telah menjadi jahat tidak seperti sebelumnya, apa yang kalian rasakan? Marah, sedih, kecewa.

Hal tersebut yang mewarnai emosional tiap tokoh yang ada di pada novel ini. Seli yang sudah bahagia akan bertemu dengan Ily, ternyata pupus sudah kebahagiaannya karena Ily telah berubah menjadi jahat.

Jelas itu yang menyebabkan tokoh Seli dalam novel selalu marah, kecewa, dan sedih. Hal tersebut menyebabkan tokoh Seli menjadi sentimental dan mudah marah sepanjang cerita.

Namun, tidak sampai di situ saja. Ternyata ada lagi orang tersayang yang kini telah menjadi jahat yaitu Tazk atau Raja Hutan Gelap.

Buat yang belum tahu, Tazk merupakan ayah kandung dari Raib yang menghilang. Hal ini membuat cerita semakin panas dan perasaan pembaca pun akan tercampur aduk.

Belum lagi pada akhir cerita, Seli harus memilih kedua orang tersebut untuk dibunuh demi menyelamatkan Klan Matahari Minor. Berat rasanya bagi Seli untuk menentukan siapa yang harus dibunuh.

Pilihan tersebut rupanya menguji persahabatan Raib dan Seli, karena keputusan diambil sama-sama mengorbankan orang yang mereka sayangi.

Kembali Menghadirkan Nuansa Horor dan Kelam

Seperti kata Tere Liye, bahwa novel ILY akan menjadi novel yang memiliki kisah kelam. Pernyataannya pun benar, novel ILY memiliki jalan cerita yang kelam dengan nuansa horor yang mencekam.

Pada novel pertama yang berjudul Bumi, Tere Liye telah membangun nuansa horor, seperti kehadiran Tamus dari cermin di tengah malam.

Horor pada novel ILY tidak seperti yang ada di novel horor pada umumnya yang berhadapan dengan makhluk halus.

Akan tetapi, suasana yang di bangun dalam novel ini benar-benar mencekam layaknya novel horor, seperti pendeskripsian cairan hitam, dan mayat anak-anak yang menjadi eksperimen bunga matahari hitam.

Tidak seperti novel Serial Bumi sebelum-sebelumnya yang memiliki cerita petualangan menyenangkan dan pendeskripsian yang menakjubkan.

Namun, kalian tidak akan menemukan hal semacam itu dalam novel ini. Semua yang dibangun oleh Tere Liye dalam novel ini memiliki warna kelam.

Untuk kedua kalinya setelah novel Selena dan Nebula, Tere Liye kembali mengaduk-aduk perasaan penggemar Serial Bumi. Seperti pilihan yang terberat serta Seli yang masih tidak tega untuk menghajar Ily.

Novel ILY Penuh Dengan Aksi Dalam Skala Besar

Review Novel ILY: Petualangan Terberat dalam Serial Bumi
Ilustrasi karakter Serial Bumi | FOTO: X (Twitter)/nauuriiyy | EDIT: Nawalakarsa

Untuk pertama kalinya dalam Serial Bumi, novel ILY bisa dikatakan memiliki tingkat aksi dalam skala besar.

Skala besar yang dimaksud adalah pertarungan Seli dan Raib kini memasuki tahap perang. Pada novel-novel sebelumnya, Tere Liye hanya menghadirkan pertarungan skala kecil.

Dalam novel tersebut tidak, suasana persiapan perang dan saat perang untuk melindungi satu kota dan Klan Matahari Minor dari tumbuhan merambat.

Pertempuran yang dibangun terasa menegangkan dan seru. Bahkan pembaca tidak akan berhenti membaca.

Kerja tim yang dibangun kali ini begitu terasa atas dasar tempat tinggal mereka yang kini terancam. Mereka bertarung demi melindungi Klan Matahari Minor dan dunia paralel.

Pembawaan Cerita yang Cepat dan Mudah Dipahami

Seperti biasanya yang selalu menjadi kelebihan dalam novel Serial Bumi adalah pembawaan cerita Tere Liye yang mudah dipahami.

Penjelasan yang ditulis oleh dia tidak membingungkan pembaca dan pembawaannya pun tidak terkesan mengajari, tetapi mengajak.

Pada novel ILY, Tere Liye menggunakan sudut pandang orang pertama sebagai Seli. Oleh karena itu, di beberapa bagian, terkadang dia sering berinteraksi dengan pembaca seperti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bisa dijawab sendiri.

Hal tersebutlah yang menjadikan novel ILY tidak bosan untuk diikuti.

Kedua adalah pembawaan cerita dengan tempo cepat. Untuk pertama kalinya dalam Serial Bumi, novel ini memiliki jalan cerita yang memiliki tempo cepat.

Tidak seperti novel-novel sebelumnya yang memiliki tempo stabil dan santai untuk dibaca. Novel ini justru menawarkan pergerakan cerita yang cepat dan to the point.

Kesimpulan Review Novel ILY

Ilustrasi karakter Serial Bumi | FOTO: X (Twitter)/hanzamerta | EDIT: Nawalakarsa

Hasil review Novel ILY adalah novel ini sangat mengasyikkan untuk dibaca dengan pembawaan ringan yang tidak membosankan.

Novel ini merupakan novel fantasi lokal yang mengangkat tema dunia paralel. Walau memiliki genre fantasi, tetapi novel ini tidak menghilangkan unsur utama yakni persahabatan.

Walau Ali absen pada novel Matahari Minor dan ILY, tetapi hubungan persahabatan Raib dan Seli tetap diuji, walau levelnya lebih berat.

Bahkan penulis berulang kali meneteskan air mata ketika membaca novel ini. Bagaimana tidak? Perasaan Seli yang menderita karena harus melawan Ily adalah fakta yang menyakitkan. Di sisi lain, Raib juga menghadapi penderitaan bahwa Tazk yang melakukan semua ini.

Namun, untuk memahami novel ini kalian harus terlebih dahulu membaca novel Bulan, Selena, Nebula, Si Putih, dan Matahari Minor, karena alur cerita ILY langsung berhubungan dengan buku-buku terdahulunya.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.