Review Komik Takhta dari Kosmik: Ujian Demokrasi Sesungguhnya

komik takhta kosmik review
Kosmik Dark Matter/Takhta

Penerbit Kosmik akhirnya luncurkan satu lagi komik andalan dalam negeri mereka lewat cabangnya, Kosmik Dark Matter, yaitu komik Takhta. Terbit setiap bulan per chapter, komik tersebut digarap oleh veteran komikus yang sudah dikenal oleh pecinta majalah komik tanah air tentunya.

Mengenai Komik Takhta

komik takhta kosmik review chap 1 cover
Kosmik/Takhta

Takhta adalah karya cerita bergambar yang digarap oleh Kathrinna Rakhmavika dan Kello Rayder, di bawah label Kosmik Dark Matter. Kathrinna Rakhmavika, atau Nana, adalah komikus tanah air yang dikenal dengan karyanya, Mera Puti Emas: Cerita Anak Bawang dan Gastronomale, sedangkan Kello Rayder dikenal dengan karyanya, The Chronicle of Seven dan BARA: The Dark Age of Banda.

Menceritakan dua ratus anak-anak sekolah terdampar di pulau, komik yang diproduseri oleh CEO Kosmik, Sunny Gho, berfokus kepada karakter bernama Waru, bocah misterius penyusup acara penghargaan pelajar berprestasi nasional. Ia terpaksa terlibat dengan carut marut sistem pemerintahan dibentuk anak-anak berprestasi demi bertahan hidup hingga bantuan datang.

Takhta diterbitkan oleh Kosmik lini Dark Matter via Karyakarsa, yang dapat NawaReaders beli secara online di pranala laman Kosmik Dark Matter dari KaryaKarsa. Saat ini lima chapter sudah tersedia untuk Kamu beli seharga Rp. 8.000,- untuk satu bab, dan Kamu bisa berlanggan bulanan untuk akses konten Dark Matter seharga Rp. 25.000,-.

Sinopsis dari Komik Takhta

Berikut sinopsis resmi dari serial Takhta dari Kosmik:

Seorang penyusup cerdik menyelinap ke dalam kapar pesiar mutakhir Welenrenge yang membawa 200 remaja terbaik negeri untuk menghadiri acara penghargaan Pelajar Mahadaya Nasional yang diselenggarakan di sebuah pulau di timur Indonesia.

Namun, hal yang tak terduga terjadi selama perjalanan mereka yang mengubah sang penyusup menjadi kunci penting atas keselamatan mereka semua.

Siapakah dia, dan apa tujuannya?

Ketika Anak Sekolah Bentuk Pemerintahan Tanpa Teknologi…

komik takhta kosmik review chap3
Kosmik/Takhta

Dalam cerita di Takhta, kala 200 anak SMA terdampar di pulau antah berantah menghadapi kenyataan akan sulit beradaptasi jauh dari tempat tinggalnya. Mereka terpaksa membentuk sebuah sistem pemerintahan berkasta untuk berkoordinasi satu sama lain, hingga bantuan pemerintah telah datang.

Jelas tidaklah mudah bagi para anak SMA untuk membentuk sistem secara kompleks mirip dengan pemerintahan yang sah seperti kita sekarang. Pembaca akan dibawa mengeksplorasi beberapa situasi dan intrik layaknya panggung politik orang dewasa.

Meskipun dalam seting cerita futuristik dimana segalanya dibantu oleh robot dan kecerdasan buatan, tetaplah tabiat manusia menentukan arah peradaban kedepannya. Apalagi jika kenyamanan teknologi tersebut tiba-tiba dicabut secara paksa dan harus andalkan akal dan kerjasama antar masyarakat.

Karakter dengan Ragam Budaya

komik takhta Kosmik review mello
Kosmik/Takhta

Membaca komik tersebut menyadarkan penulis serasa berada di Indonesia mini, bedanya dipenuhi oleh anak-anak SMA. Mereka datang dari berbagai daerah dan jenis SMA, yang juga setiap karakter intinya digambarkan secara unik sesuai asal daerahnya.

Pembaca akan disuguhkan mengenai dibalik niat Waru untuk “bergabung” dalam persaingan antara pemimpin muda tersebut. Dengan adanya plot cerita yang lebih dewasa dan masih terasa sesuai dengan pembaca anak-anak SMA keatas, tidaklah aneh menyebut komik ini tidak mainstream dari yang biasanya.

Karakterisasi dalam komik tersebut terbilang sesuai dan setidaknya relatable dengan bagaimana latar belakang satu karakter inti digambarkan. Salah satu contoh adalah Mello, cewek serba gaul yang dari Jakarta berbicara dengan bahasa Indonesia campur Inggris. Mello digambarkan sebagai cewek yang terlihat lebih mengerti solusi damai mengatasi situasi krisis kepemimpinan sesuai yang dialaminya dalam lingkungan urban yang ditinggalinya.

Pendapat Penulis

Tentu saja, komik ini juga adalah sebuah refleksi untuk pembacanya tidak semua bentuk pemerintahan itu sempurna. Konflik idealisme dan kepentingan pun tetap eksis yang bisa dicerminkan pada interaksi antar karakternya, misal saat kapal yang ditumpangi Waru diterpa badai.

Pada akhirnya, Takhta menyuguhkan tidak hanya konflik kepentingan dalam sistem pemerintahan semi-kompleks. Namun, bagaimana manusia akan bertahan apabila teknologi memaksa mereka untuk bangkit dari nol cerminkan penceritaan komik tersebut. Alhasil, komik ini dapat direkomendasikan oleh kalangan anak-anak SMA keatas yang ingin mengerti skema politik dari sudut pandang karakter mereka sendiri.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.