Komunitas Salihara Tampilkan Koreografi Tentang Norma Berjudul Waktu Ku Kecil, Tidak Besar

Koreografi Salihara
Cuplikan variasi gerakan dalam pementasan koreografi bertajuk Waktu Ku Kecil Tidak Besar | Foto dan Edit: M. D. Azani

Jumat (9/6), Komunitas Salihara mengadakan preview salah satu pertunjukan dalam rangkaian kegiatan Helatari.

Pertunjukan tersebut bertajuk Waktu Ku Kecil, Tidak Besar karya Annastasya Verina dari Surakarta.

Secara garis besar, karya koreografi ini mengangkat tema soal norma dan penyimpangan yang ada dalam kehidupan manusia.

Norma Berangkat dari Pengalaman Pribadi

Annastasya Verina
Dalam jumpa persnya, Annastasya Verina mengatakan, para peraga belum memiliki kemampuan dasar sebagai penari apalagi PBB. | Foto dan Edit: M. D. Azani

Tema norma dan penyimpangan, menurut Verina melalui keterangan persya setelah preview, berangkat dari pengalaman pribadinya.

Tepatnya jelas Verina, ialah ketika mau melanjutkan kuliah ke jurusan Seni, sempat mendapat penolakan dari keluarga.

Hal ini disebabkan adanya sebuah norma yang terbentuk sehingga memandang bahwa kehidupan berkesenian sebagai seniman, lekat dengan sesuatu yang dianggap “rusak”.

Meski demikian, Verina tetap memutuskan untuk masuk ke jurusan Seni, yang mana ditafsirkan sebagai kritik walau disatu sisi ialah penyimpangan dari norma yang dianut oleh keluarganya.

Mengambil Konsep Baris-Berbaris

PBB
Posisi siap PBB dalam pementasan koreografi bertajuk Waktu Ku Kecil Tidak Besar | Foto dan Edit: M. D. Azani

Dalam keterangan persnya tersebut pula, Verina menyebutkan bahwa karyanya yang satu ini, akan memasukan unsur peraturan baris-berbaris atau PBB.

Alasannya ialah kesamaan antara PBB yang setiap gerakannya harus teratur tanpa kesalahan sedikitpun dengan norma yang kebanyakan ada ialah berupa aturan yang kaku.

Padahal menurut Verina, sebuah norma bisa adaptif atau menyesuaikan dengan perkembangan kehidupan manusia.

Selain itu, PBB juga mengambil konsep bagaimana kehidupan manusia yang seharusnya bisa bebas, tetapi dipaksa untuk mengikuti norma yang kaku dan menghambatnya.

Persiapan Yang Dari Nol Sama Sekali

Koreografi unik
Para pemain dalam pementasan koreografi bertajuk Waktu Ku Kecil Tidak Besar | Foto dan Edit: M. D. Azani

Secara konsepnya terlintas menarik, walaupun ternyata menurut pengakuan Verina, para pemainnya tidak memiliki basic sebagai penari apalagi PBB.

Meski begitu, dirinya berusaha untuk bisa memberikan penampilan yang memuaskan, lewat persiapan sedari pertengahan Maret 2023 lalu.

Mulai dari postur fisik para pemainnya, yang mana harus terbentuk agar sesuai dengan fisik orang-orang yang biasa melakukan PBB.

Kemudian tentunya dalam hal PBB, para pemain juga mendapatkan pelatihan langsung secara intens dari instruktur PBB yang berpengalaman.

Seputar Helatari Komunitas Salihara

Helatari Salihara
Poster resmi Helatari 2023. | FOTO: @Instagram/Komunitas Salihara | EDIT: Seno Triadi

Hasil dari persiapan tersebut, dipertunjukkan ke publik pada Sabtu (10/06) pukul 8 malam, dan Minggu (11/06) pukul 4 sore di Teater Komunitas Salihara, Jakarta, dalam rangkaian Helatari 2023.

Helatari merupakan festival seni tari kontemporer dua tahunan yang menampilkan karya-karya tari baru, yang berangkat dari khazanah tradisi tari Nusantara maupun dunia.

Selain karya Annastasya Verina, terdapat pula karya koreografer seperti Megatruh Banyu Mili dan Wayan Sumahardika.

Ketiganya juga menampilkan karya yang membawakan isu-isu yang relevan dengan masa kini seperti pendidikan, hingga batasan-batasan norma yang masih terlihat abu-abu di masyarakat.

Lebih lanjut mengenai Helatari 2023 ini bisa dicek melalui pranala ini.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.