Mangaka Rumiko Takahashi Mendapatkan Penghargaan Shijuhoushou

rumiko takahashi Shijuhoushou

Pemerintah Jepang mengumumkan pada Senin lalu (2/11) bahwa mangaka Inuyasha dan Ranma 1/2, Rumiko Takahashi, telah memperoleh penghargaan medali dengan pita ungu yang juga disebut Shijuhoushou. Medali tersebut merupakan salah satu penghargaan prestisius yang diberikan oleh pihak pemerintahan Jepang kepada para individu terpilih.

Mangaka Rumiko Takahashi Mendapatkan Penghargaan Shijuhoushou

Dilansir dari situs pemerintahan Jepang, medali ini diberikan dua kali dalam setahun oleh pemerintah. Medali dengan pita ungu diberikan kepada individu yang telah berkontribusi dalam pengembangan dalam bidang akademik dan artistik, juga memiliki sejumlah kemajuan dan prestasi.

Rumiko Takahashi menjadi mangaka ke-10 yang berhasil meraih medali tersebut. Mangaka pertama yang mendapatkan penghargaan tersebut adalah Shigeru Mizuki pada tahun 1991. Setelah Mizuki, mangaka lainnya yang memperoleh medali ini adalah Leiji Matsumoto pada 2001, Tetsuya Chiba pada 2002, Ryohei Saigan pada 2010, Moto Hagio pada tahun 2012, Katsuhiro Otomo pada 2013, Keiko Takemiya pada 2014, dan Osamu Akimoto pada tahun 2019 kemarin.

Tanggapan Sang Mangaka

Melalui akun resmi Twitter mereka, majalah manga Weekly Shounen Sunday yang memuat karya terbaru Takahashi, “MAO”, mengunggah tanggapan Takahashi mengenai penghargaan tersebut. Berikut adalah komentar dari Takahashi.

 

“Saya terkejut saat saya menerima penghargaan ini, yang mana adalah lebih daripada yang saya pantas dapatkan. Dengan penghargaan ini sebagai dukungan, saya akan terus berusaha untuk membuat manga yang semua pembaca dapat nikmati. Terima kasih banyak,”kata Takahashi dalam unggahan tersebut.

Tentang Rumiko Takahashi

Rumiko Takahashi adalah mangaka ternama asal Jepang yang telah memiliki banyak karya yang mendunia dan menjadi salah satu mangaka terkaya. Sejak kecil, Takahashi gemar menggambar dan bercita-cita menjadi seorang mangaka profesional. Pada saat ia masuk ke universitas, ia juga memasuki sebuah sekolah manga. Melalui pendidikan di sekolah manga tersebut serta memiliki guru yang inovatif, Takahashi pun terpikir untuk terus menciptakan berbagai cerita dan karakter menarik dalam komik-komiknya.

Kariernya sebagai mangaka profesional yang sukses dimulai dengan dirilisnya Urusei Yatsura pada tahun 1978. Sejak saat itu, karya-karya Takahashi mulai dikenal dan terus mendunia. Ia pun terus menciptakan berbagai karya lainnya yang juga terkenal, seperti Maison Ikkoku pada 1980, Ranma ½ pada 1987, dan Inuyasha yang dikenal oleh para penikmat anime dan manga masa kini pada tahun 1996. Saat ini, Takahashi tengah mengerjakan karya terbarunya yang berjudul MAO dan juga menjadi desainer karakter dalam sekuel Inuyasha, Yashahime: Princess Half Demon.

Selain medali dengan pita ungu dari pemerintah Jepang, Takahashi telah banyak memperoleh penghargaan manga bergengsi. Ia telah memenangkan penghargaan manga terbaik dalam Shogakukan Manga Award sebanyak dua kali; kali pertama adalah pada tahun 1980 untuk Urusei Yatsura dan yang kedua kali adalah untuk Inuyasha pada 2001. Ia juga menjadi wanita kedua dan orang Jepang kedua yang meraih penghargaan Grand Prix de la ville d’Angouleme pada tahun 2019 lalu.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.