Pada Senin (06/02), wilayah di sekitar perbatasan antara Turki tenggara dan Suriah, Kahranmaras, diguncang gempa.
Melansir dari Detik, gempa yang terjadi 2 kali dengan kekuatan Magnitudo 7.8 ini, menimbulkan korban tewas sekitar 3800 jiwa.
Berbagai negara memberikan respons terkait bencana alam ini, salah satunya Yunani, yang selaku negara tetangga Turki, ikut bantu pasca gempa.
Dari Ucapan ke Bantuan
Melansir dari Deutsche Welle, Yunani meresponsnya dengan ucapan rasa prihatin serta bantuan secara langsung.
Hal ini disampaikan oleh Perdana Menteri Yunani, Kyriakos Mitsotakis, melalui cuitan di akun resminya.
Mitsotakis menyampaikan, bahwa dirinya telah mengontak Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, lewat sambungan telepon.
Selain menyampaikan rasa prihatin dari masyarakat Yunani, politisi Partai Demokrasi Baru Yunani ini juga akan memberikan bantuan berupa tim relawan.
Yunani Buktikan Paling Awal dan Tidak Asal
Melansir dari Greek Reporter, ucapan tersebut bena ditepati, yang mana tim relawan tersebut dikabarkan telah berangkat, menggunakan pesawat militer Yunani c-130 dari lapangan udara Elefsina.
Secara rinci, tim relawan Yunani terdiri dari 21 orang pemadam kebakaran atau EMAK dengan 2 anjing penyelamat.
Kemudian disertakan pula insinyur pemadam kebakaran, lima dokter, serta seorang ahli penyelamatan dari EKAB atau Pusat Pelayanan Darurat Nasional Yunani, Efthymios Lekkas.
Efthymios Lekkas, ternyata juga seorang profesor dan presiden dari Organisasi Perencanaan dan Perlindungan Gempa Bumi Yunani.
Padahal Sebelumnya Bentrok
Bantuan yang diberikan, ternyata dilakukan ketika hubungan kedua negara sempat memanas lima hari sebelumnya, kala video viral memperlihatkan kapal penjaga pantai masing-masing saling provokasi di Laut Aegea.
Terlihat kedua kapal saling berbalas tembakan ke udara seraya keduanya hampir bertabrakan.
Menurut media Yunani Greek City Times, hal ini berawal dari penindakan terhadap penangkapan ikan ilegal oleh kapal nelayan Turki di area milik Yunani.
Sedangkan menurut media Turki Anadolu Agency, kapal nelayan tersebut masih di area milik Turki dekat Didim, tetapi diganggu kapal penjaga pantai Yunani.
Diplomasi Gempa Turki dan Yunani
Meskipun kedua negara kerap berkonflik soal Laut Aegea dan Siprus, tetap di satu sisi saling membantu masing-masing terkena bencana dalam hal ini gempa.
Tindakan keduanya disebut sebagai Diplomasi Gempa, yang mana melansir dari Greek Reporter telah berlangsung sejak 1999.
Saat itu, Turki mengalami gempa di daerah Izmit pada 17 Agustus 1999, lalu Yunani saat itu menjadi negara paling pertama yang memberikan bantuan.
Tindakan tersebut dibalas oleh Turki yang juga memberikan bantuan kala ibukota Yunani, Athena, diguncang gempa pada 7 September 1999.
Diplomasi Gempa kembali dilakukan ketika gempa melanda kedua negara, tepatnya di sekitar Laut Aegea pada 30 Oktober 2020.
Kira-kira, apakah Yunani bantu Turki dalam situasi gempa seperti ini bakal pulihkan hubungan bilateral antar keduanya?
