Teror Bom Kerman Jadi Aksi Terbaru, Berikut Alur Konflik ISIS – Iran

ISIS mengklaim sebagai pelaku teror bom di Kerman, sehingga menjadi kelanjutan terbaru dalam alur konfliknya dengan Iran sejak 11 tahun lalu.

Teror Bom Karman
Sisa Ledakan Bom di Karman, Iran | Foto: AlJazeera | Edit: M. D. Azani

Peristiwa teror bom di Kerman, Iran pada 3 Januari 2024 kemarin seakan mlai mendapat titik terang.

Melansir dari New York Times, kelompok Negara Islam atau ISIS mengklaim sebagai pelaku dari aksi yang menewaskan sekitar 91 orang tersebut.

Dengan kata lain, hal ini menjadi aksi terbaru dari dari alur konflik antara ISIS dan Iran yang telah berlangsung sejak 11 tahun silam.

Bermula Dari Intervensi Iran

Iran Suriah
Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan Pemimpin Agung Iran Ayatullah Khomeini | Foto: Anadolu Ajansi | Edit: M. D. Azani

Sebelum ke teror bom di Kerman, alur konflik ini bermula dari Iran yang melakukan intervensi terhadap Suriah dan Iraq.

Iran mendukung pemerintah Suriah Bashar Al-Assad sejak 2011 silam karena satu mazhab yaitu Syiah, guna melawan kelompok oposisi yang salah satunya ialah ISIS.

Ketika gerakan ISIS mulai menyentuh wilayah Irak yang juga didominasi serta diperintah oleh Syiah, Iran juga ikut andil memberikan bantuan sejak 2014 silam.

Mulai dari logistik, teknis, finansial, pelatihan, bahkan sampai menurunkan pasukan langsung untuk melawan ISIS.

ISIS Lancarkan Teror Tapi Sempat Ditahan

ISIS
ISIS | Foto: News Line Magazine | Edit: M. D. Azani

Dukungan Iran terhadap pihak yang ingin dilawannya, jelas membuat ISIS menjadikan negara yang dipimpin Ayatullah ini sebagai musuh.

Melansir dari Tashnim, sebagai balasan ISIS mencoba untuk menyusupkan anggotanya ke wilayah Iran untuk melakukan aksi teror bom.

Dibuktikan pada Juni 2016,  otoritas Iran menangkap sebanyak 10 orang di Tehran dan beberapa kota yang terlibat ISIS.

Dari operasi penangkapan tersebut, diperoleh barang bukti berupa 100 kilogram bahan peledak yang diduga sebagai bahan membuat bom mobil dan bunuh diri.

Maksimalnya Pencegahan Tak Menutup Terjadinya Serangan

Bom Tehran
Serangan Isis di Iran pada 2017 | Foto: Jamaran.ir | Edit: M. D. Azani

Operasi penangkapan lalu mulai mengarah ke Abu Aisha al-Kurdi, seorang yang dianggap telah dijadikan emir bagi ISIS di Iran pada Agustus 2016.

Bahkan setelahnya, otoritas Iran mampu menangkap hampir 58 orang yang dianggap anggota ISIS di Tehran dan Karmansah.

Namun, maksimalnya operasi yang dimaksudkan sebagai pencegahan tersebut, tak serta merta membuat teror ISIS mustahil terjadi di Iran.

Karena pada 7 Juni 2017, ISIS nyatanya melakukan teror berupa penembakan dan bom bunuh diri, di parlemen Iran dan makam Ayatullah Khomeini yang telah menewaskan 12 orang.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.