Firma riset keuangan Teikoku Databank pada hari Jumat (8/12) lalu merilis laporan terkait industri studio anime yang tetap merugi pada tahun 2021 silam.
Laporan mengenai industri anime tersebut mengungkapkan bahwa terdapat sebanyak sepertiga dari perusahaan anime yang terdata, atau sebanyak 103 dari 309 studio tersebut tetap merugi.
Hal ini merupakan hal yang cukup mengkhawatirkan, terutama melihat situasi pandemi yang terus menunjukkan indikasi positif terhadap ekonomi yang mulai rebound di tahun 2021.
Sedikit Lebih Tinggi dari Hasil Riset Tahun 2020
Firma Teikoku Databank mengungkapkan bahwa kondisi kerugian yang dialami oleh industri anime di Jepang pada tahun 2021 terhitung sedikit meningkat dibandingkan pada tahun 2020.
Peningkatan angka kerugian yang dialami oleh studio anime di Jepang tersebut antara lain akibat adanya pandemi COVID-19 dan kekurangan SDM.
Tak hanya itu, faktor lain seperti menurunnya jumlah anime yang diproduksi serta kerap tertundanya produksi anime menambah angka kerugian yang dialami industri tersebut.
Revenue Industri Anime Turun 5 Persen
Mengutip Nikkei, keuntungan atau revenue keseluruhan yang didapat oleh industri anime di tahun 2021 diperkirakan mencapai 249 miliar Yen Jepang.
Meski keuntungan yang diraih hanya sedikit, rata-rata keuntungan industri anime di Jepang tercatat telah mencapai 818 miliar Yen Jepang.
Sementara, 42,6 persen dari studio anime yang bekerja secara subkontrak hanya mendapatkan sebanyak 287 miliar yen Jepang.
Keuntungan tersebut menurun, menurut firma riset asal Jepang tersebut. Ini merupakan kerugian yang terjadi selama dua tahun berturut-turut sejak tahun 2020.
Hal ini sangat berbeda dengan kinerja industri anime di tahun 2020, dimana terdapat perbandingan sebanyak 5 persen atas revenue yang didapat.
Namun, penurunan keuntungan dari industri anime yang merugi ini sudah terjadi dan terus saja menurun sejak tahun 2017, menurut Teikoku Databank.
Produksi Anime Saat Ini Hanya Tersisa 80 Judul Saja
Dengan kondisi industri yang terus merugi, Asosiasi Animasi Jepang atau Association of Japanese Animations mengungkap sedikit data terkait dengan kerugian tersebut.
Judul-judul anime yang tayang di televisi, ungkap asosiasi yang berisi studio-studio anime terkemuka di Jepang, mengungkapkan bahwa hanya tersisa 80 judul anime saja saat ini.
Penurunan jumlah anime yang tayang kian menurun sejak tahun 2020. Padahal, Asosiasi Animasi Jepang pernah mencatat bahwa anime di televisi pernah berjumlah 278 judul dahulu.
Bagaimana pendapat NawaReaders? Akankan industri anime akan kembali pulih pasca pandemi? Atau bahkan akan semakin terpuruk? Kirimkan pendapat kalian di kolom komentar!