Kita Masih Malas Membaca di Internet! Apa Penyebabnya?

Membaca

Kalian pasti sudah sering mendengar kalimat, “Indonesia krisis membaca”. Masalah seperti ini memang sering terdengar oleh warga Indonesia dalam beberapa tahun ini. Minimnya minat membaca menyebabkan banyak sekali permasalahan di Indonesia. Salah satu yang paling mencolok dalam hal ini adalah meningkatnya korban berita-berita HOAX di internet.

Menjelang hari pesta demokrasi pada tanggal 17 April 2019 dimana kita akan diberikan kesempatan untuk memilih 2 pasangan calon presiden dan wakil presiden serta para calon legislatif yang akan menentukan masa depan Indonesia. Berita-berita para jurnalis dari media internet pun mulai berburu membahas pemilu 2019. Begitu juga dengan para penyebar berita palsu alias HOAX. Mereka tidak akan segan menyebarkan berita bohong yang dapat merugikan dari berbagai pihak. Siapa yang dirugikan? Pastinya para warga netizen di Indonesia.

Menanggapi masalah penting ini, saya ingin membahas mengenai “apakah netizen Indonesia minim membaca?”. Yuk mari kita cari tahu bersama-sama.

Hasil Studi Dan Data Dari Berbagai Media Berita

Membaca
(Source: Wikihow)

Ada banyak data dan hasil studi yang mengatakan warga Indonesia minim membaca dari berbagai media berita. Seperti yang dilansir oleh Marketeers, minat membaca masyarakat Indonesia masih terbilang kecil. Menurut hasil studi dari Central Connecticut State University di tahun 2016 mengenai “Most Literate Nations in the World” menempatkan Indonesia sebagai negara ke-60 dari total keseluruhan 61 negara. Selain itu dari berita yang dilansir oleh Republika berdasarkan data Programme for International Student Assessment (PISA), Indonesia berada di peringkat 64 dari 72 negara yang rutin membaca. Hal ini sangat memprihatinkan melihat betapa rendahnya minat membaca warga Indonesia.

Penyebab Minimnya Membaca

Ada berbagai macam penyebab yang bisa saya pikirkan.

1. Bimbingan Orang Tua

Membaca
(Source: Wikihow)

Faktor ini adalah yang paling fatal menurut saya. Orang tua adalah orang yang memiliki peran sangat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Mengajarkan anak dari kecil untuk suka membaca bisa mengembangkan pola pikir serta memberikan rasa minat dan suka. Terserah media apa saja yang bisa diberikan kepada anak (seperti koran, komik, dll) asal sesuai apa yang dibutuhkan kepada mereka. Orang tua juga perlu mengontrol apa yang dibaca anak agar mereka bisa berkembang dengan baik dari membaca. Dengan begini anak akan tumbuh besar dengan baik dan memiliki rasa suka membaca berkat bimbingan dari orang tua.

2. Diri Sendiri

(Source: Wikihow)

Kemauan diri sendiri adalah salah satu faktor penting dalam meningkatkan kebiasaan membaca. Jika peran orang tua masih kurang dalam membimbing kalian saat masih kecil maka perlu ada kesadaran dari diri sendiri. Setidaknya kalian yang sudah menjadi remaja dan dewasa harus lebih meningkatkan minat dalam membaca, baik itu berita, novel, komik dan lain lain. Apalagi saat ini informasi bisa diperoleh dari internet melalui smartphone atau komputer. Cobalah untuk berubah dan biasakan diri dengan membaca.

3. Terlalu Puas Dengan Teknologi

(Source: Wikihow)

Membaca bukan hanya dari media buku ataupun koran berita. Di internet kalian mendapatkan banyak sumber bacaan yang bisa menambah wawasan dan informasi terkini di seluruh dunia. Rata-rata orang yang memakai gadget smartphone terlebih netizen Indonesia hanya puas dengan fitur kamera untuk selfie dan sosial media seperti Facebook ataupun Instagram.

Kebiasaan yang biasa disebut alay ini memang tidak salah, tapi terlalu sering melakukan hobi ini bisa saya bilang kurang bermanfaat. Kecuali jika kalian memiliki hobi ini untuk menjadi model atau fotografer itu tidak masalah. Setidaknya manfaatkan fitur smartphone yang sangat canggih itu untuk membaca agar menambah wawasan dan mengetahui berita terkini di seluruh dunia.

4. Malas

Salah satu faktor paling umum biasa ditemukan oleh warga Indonesia termasuk para netizen. Meskipun mereka sudah dianugerahi dengan bimbingan rutin dari orang tua sejak kecil, fasilitas teknologi yang ada dan ada niat dari diri sendiri untuk membaca akan menjadi sia-sia jika kalian malas. Malas ada musuh terbesar pada diri kita masing-masing.

Minim Membaca = Target Para Penyebar Berita HOAX

Kurangnya minat membaca sudah pasti berhubungan juga dengan warga netizen Indonesia dalam menerima informasi yang ada di Internet. Kebiasaan netizen Indonesia yang hanya puas membaca satu sumber berita tanpa mengecek terlebih dahulu dari sumber lain adalah kesalahan fatal. Bahkan ada juga yang hanya membaca dari judul clickbait saja tanpa melihat isi berita.

Jika saya menjadi orang yang menyebar berita HOAX sudah pasti memanfaatkan celah ini untuk tujuan tertentu. Apalagi netizen Indonesia mudah terpengaruh dengan berita-berita panas yang sedang tren saat ini seperti pesta demokrasi Pemilu. Dengan sedikit kata-kata yang berlainan dengan fakta dan beberapa editing foto atau video dengan program khusus menjadi bukti palsu, maka dengan mudah saya menipu netizen Indonesia. Apalagi jika ada tim penyebar HOAX, maka seluruh netizen Indonesia bisa kami tipu dengan mudah.

Summary: Dahsyatnya MLM Para Penyebar HOAX

Mau tidak mau kita harus menerima rasa malu dengan kondisi Indonesia yang kebanyakan para warga termasuk netizen minim membaca. Kondisi seperti ini sangat sulit diperbaiki jika tidak ada kerja sama antara pemerintah dan warga Indonesia sendiri. Kita juga harus mengurangi penyebaran berita HOAX yang merugikan banyak orang.

Membiasakan diri untuk membaca bukan hanya satu sumber tapi dari banyak sumber bisa kita peroleh bukan hanya dari buku dan koran saja. Dengan menambah wawasan dan informasi berita fakta bisa mengurangi banyaknya korban berita HOAX.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.