IGMO Rilis Live Session “Devil’s Still Alive” Untuk Sambut Album Kedua

Sesi live action IGMO untuk menyambut perilisan album kedua mereka.

IGMO Devil's Still Alive
Awesome, salah satu lagu terbaru rilisan IGMO | FOTO: IGMO | EDIT: Nawala Karsa

Kawula rock asal kota kediri, IGMO, mengadakan sesi rekam langsung bertajuk “Devil’s Still Alive” untuk menyambut album keduanya. Digarap oleh Luapotalapo, sesi ini dirilis secara bertahap dari bulan September hingga Desember 2023.

Bagi yang belum mengenal IGMO, band asal Kediri ini merupakan sebuah band indie yang terbentuk pada tahun 2015. Memiliki Vokalis bernama, Pradio Manggara Putra, yang memiliki suara khas dengan nuansa rock yang kuat.

Ia juga berperan sebagai lead guitarist. Personel band ini juga terdapat Muhammad Anggra sebagai bassist, Iga Dahana di rhtym guitar, dan Ilham Bintang sebagai drummer.

Sesi ini juga merupakan debut live session Luapotalapo, kongsi audiovisual dari kota yang sama. Kebetulan juga, ini juga live session pertama yang direkam di EMusic Studio, studio asal Tulungagung yang kadang merangkap vendor untuk gigs sekitar.

Tiga poin di atas sudah cukup mewakili apa itu lagu IGMO Devil’s Still Alive. Namun, seperti halnya rilisan-rilisan terdahulu, berikut ini adalah hal-hal menarik yang patut dicatat dari katalog label Soundjana Creative ini!

Fakta Menarik Peluncuran Live Session “Devil’s Still Alive”

IGLO Devil's Still Alive
Momen rekaman album terbaru | FOTO: IGLO | EDIT: Nawala Karsa

Yang pertama, judulnya yang seram itu tentu bukan upaya mewakili semangat anti-menyerah-meski-kalah sebuah klub bola berjuluk serupa. “Devil’s Still Alive” berasal dari penggalan lirik “The Oldbook”, trek keenam dari album debut mereka, Take It Over.

Yang kedua, sesi ini jelas tidak akan berjalan tanpa dukungan berbagai kawan. Selain tim produksi yang dipimpin Aldike Anggara (produser) dan Manaditara (visual), ada Bimo Donoseputro yang berperan sebagai co-executive producer.

Dari equipment, ada andil LED Rovspot dan Nora Visual, di departemen logistik (baca: konsumsi) mereka di-support full oleh Alam Kitchen, resto favorit khalayak asal Tulungagung, dan publikasinya juga dibantu oleh Terpapar! Musik.

Yang ketiga: Setlist. Selain memainkan 4 lagu yang sudah dirilis (“Head on Fire”, “Awesome”, “The Oldbook”, dan “Dystopian Tropical Sojourn”), IGMO juga memainkan 2 trek baru berjudul “Spyhole” dan “Karakoram”. Konon, keduanya bakal masuk ke dalam album kedua mereka kelak.

Tentu saja, versi studio “Spyhole” dan “Karakoram”– bersama 10 trek lainnya– masih dalam proses penggarapan. Album yang diberi judul Absurd, Artificial, Potential itu rencananya bakal rampung tahun ini. Mari doakan prosesnya lancar sembari menanti kabar-kabari mereka.

Terakhir: Apakah aransemen keduanya merupakan versi final atau hanya untuk sesi ini? Well, mungkin hanya IGMO, Tuhan, dan—seperti judulnya—iblis saja yang tahu jawabannya.

Nawareaders dapat simak sesi rekam langsung di kanal Youtube IGMO. Kamu juga bisa mendengarkan lagu-lagu IGMO lainnya lewat berbagai platform streaming musik seperti Spotify dan Youtube Music.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.