Tak hanya terkenal dengan kuliner nasi padang dan agrikultur yang kaya, kota Padang ternyata menyimpan banyak musisi independen yang bertalenta. Quaint. yang baru merilis album perdananya “Gray Timeline” adalah salah satu band lokal kebanggaan kota Padang.

Band yang terdiri dari Aldio Misky Muhammad (Vokal), Muhammad Wira Rizki (Gitar), Bambang Suheri (Gitar), Rezky Wahyudi (Bass) dan Alhutri Rahmat (Drum) yang dibentuk pada pertengahan tahun 2022. Awalnya, Quaint. hanya untuk sekedar melakukan jamming session sesama teman.
Ternyata pada perjalanannya, Quaint. akhirnya menemukan kecocokan antara satu sama lain dalam bermusik, yaitu gaya bermusik Hardcore dan selingkar wilayahnya. Musik Quaint. memadukan elemen-elemen musik alternative rock, shoegaze, emo, post-grunge hingga post-hardcore.
Perdana Dari Quaint. EP Gray Timeline Rilis November 2023
Gray Timeline adalah EP perdana dari Quaint. yang menggambarkan point of view dari seorang individu yang terdampak oleh kekecewaan terhadap semua yang memperlakukan buruk dirinya dan bagaimana seseorang ini akhirnya melalui perjalanan emosional untuk mencapai titik pemakluman atas apa yang terjadi pada hidupnya. Kata gray (abu-abu) merujuk pada ketidakpastian yang ditemui dalam perjalanan ini.

Konsep besar EP ini berasal dari teori psikologi Radical Acceptance atau Penerimaan Radikal yang dikemukakan oleh Carl Rogers yang mempunyai paradigma psikologis bahwa penerimaan adalah langkah pertama menuju perubahan. Penerimaan radikal mengajukan bahwa ketidakterikatan adalah kunci utama untuk mengatasi penderitaan daripada terikat pada masa lalu yang menyakitkan.
Berbagai Makna di Tiap Lagu

Dimulai dengan lagu “Bond” yang memiliki peran penting menghadirkan latar belakang dan konteks untuk seluruh EP. Track ini menciptakan kerangka yang memungkinkan pendengar memahami bagaimana perasaan kekecewaan muncul. Lagu “Bond” juga didapuk sebagai single perdana Quaint. sebelum mereka melangkah memproduksi EP Gray Timeline.
Dilanjutkan oleh Lagu kedua, “Tiny Grin” menggambarkan bagaimana kekesalan dapat berubah menjadi rasa lega ketika karma akhirnya memainkan peran dalam hidup karakter EP.
EP ini terus menunjukkan dinamikanya dengan “Dreamwave” sebagai track ketiga. Track ini merupakan momen di mana karakter utama dalam narasi Gray Timeline berusaha untuk menyelesaikan fase pemulihan. Mengasingkan diri untuk menghindari dampak dari percikan emosional.
Track keempat, “Condoning” adalah sebuah interlude yang mengutip sebuah film, personilikan sudut pandang tentang bagaimana seseorang yang telah mengecewakan orang-orang yang berbuat baik padanya.
Puncak dari EP ini adalah track kelima, yaitu “Occasionally” yang mengeksplorasi pemakluman atas kenyataan bahwa kekecewaan adalah bagian tak terhindarkan dari pengalaman manusia.
Semua Lirik Lagu Diciptakan oleh Sang Vokalis
Aldio Misky Muhammad, vokalis dari Quaint. menulis semua lirik lagu pada EP ini. Dikerjakan oleh sound engineer Toteng Forgotten, proses rekaman EP Gray Timeline dilakukan di Funhouse Recording untuk rekaman vokalnya dan Putra Tunggal Studio khusus rekaman part Instrument. EP Gray Timeline juga melalui proses mixing dan mastering di Sagat Audio yang ditangani oleh Ibob.
Pada rilisan ini Quaint. akhirnya melabuhkan diri pada Haum Entertainment sebagai record label. EP Gray Timeline rilis di bandcamp dan semua DSP seluruh Indonesia pada 10 November 2023. Silahkan akses streaming lagu-lagunya di spotify dan bandcamp. Jangan lupa juga kunjungi channel Youtube dari Quaint. ya, NawaReaders!