Apakah Yang Terjadi Ketika Mantan Gyaru Menjadi Ibu Rumah Tangga?

gyaru
Marin Kitagawa. Gambar: dingding (https://twitter.com/chongsangjun/status/1486973342204583939)

Sudah banyak orang yang mengetahui bahwa Jepang memiliki pelbagai kebudayaan dan ciri khas yang unik nan menarik. Dalam perlbagai keunikan budaya tersebut, salah satu yang menarik adalah budaya gyaru, atau mungkin bisa juga menyebutnya sebagai fenomena.

Tidak salah juga jika menyebutnya sebagai sebuah fenomena, karena banyak orang, terutama perempuan yang akhirnya mendapat sebutan sebagai gyaru. Selain itu, kelompok ini juga cukup terkenal di Jepang, karena sisi menarik yang mereka sajikan.

Lantas, apa sih sebenarnya gyaru itu?

Sebuah Fenomena di Jepang

Fenomena gyaru sebenarnya sudah muncul sejak tahun 70-an, namun baru benar-benar hadir pada medio 90 hingga awal 2000-an.Istilah ini sebenarnya berasal dari Bahasa inggris “gal”, yang memiliki arti gadis.

Ungkapan tersebut mengalami perluasan makna hingga akhirnya sering memiliki konotasi sebagai sebuah gaya fashion, mode, tren, hingga sifat pada beberapa kelompok wanita Jepang.

Meskipun demikian, hal ini tidak hanya identik pada gadis saja, karena cukup banyak juga laki-laki yang menggunakan mode nyetrik ini.

Fenomena ini sendiri, sebenarnya terinsipirasi dari gaya Amerika yang menurut orang Jepang menarik, yaitu memiliki rambut pirang. Bahkan, bukan hanya rambut, karena riasan juga mendapatkan pengaruh.

Hal itu menyebabkan gadis gyaru seringkali menggunakan bronzer, eye-liner hitam, dan bulu mata palsu, agar tampak “semakin barat”.

Tidak hanya itu, beberapa dari mereka juga menggunakan lensa kontak berwarna gelap, sehingga pupil mata mereka terlihat lebih gelap.

Beberapa Kategori Gyaru

Gambar: Tokyo Fashion

Meskipun memiliki tampilan dasar tersebut, gyaru memiliki beberapa kategorinya sendiri. Beberapa gyaru tersebut seperti Shirogyaru yang mengikuti gaya gyaru pada umumnya dengan tujuan terlihat berbeda dari kebanyakan orang.

Selanjutnya, ada yang Namanya Amekaji, yang menggunakan gaya Amerika, seperti jaket bomber, kaus, hingga sepatu tenis. Satu hal mengenai Amekaji, penggunanya biasanya menggunakan warna pakaian yang cerah.

Selain itu, beberapa kategori lainnya seperti ko-gal, hime gyaru, shirogyaru, gyaru-o, dan gyaru-mama. Dari beberapa kategori tersebut, sebenarnya yang cukup menarik adalah gyaru-mama, karena penggunanya berusaha mendandani anaknya dengan gaya gyaru. Tujuannya jelas, agar gaya ibu dan anak bisa senada.

Nah, Ketika seorang wanita gyaru menjadi seorang ibu, apakah mereka akan membuat si anak menjadi persis seperti dirinya? Atau mungkin dengan gaya serta pengasuhan anak yang nyentrik?

Ketika Mantan Gyaru Menjadi Seorang Ibu

Melansir dari artikel SoraNews, ada sebuah pengalaman seorang anak dari wanita gyaru. Si anak membagikan pengalamannya memiliki ibu seorang gyaru melalui twitternya. Menurutnya, saat ini dirinya hendak masuk jenjang kuliah dan mengikuti ujian masuk yang terkenal sangat sulit.

Dalam kehidupan Jepang, hal ini biasanya memancing orang tua untuk menyuruh anaknya semakin giat belajar, sehingga bisa lulus dalam ujian. Bahkan, tidak sering orang tua akhirnya mengomel agar anaknya belajar dan sukses dalam ujian.

Namun, yang terjadi pada anak tersebut sedikit berbeda, karena tidak mendapat suruhan serta tuntutan untuk belajar dari ibunya.

Dalam twitnya @hanamiya_Kulnfo, terungkap bahwa si ibu sama sekali tidak pernah menyuruhnya belajar. “Ibuku dulunya adalah seorang gyaru (seorang wanita muda yang memakai mode mencolok dan memiliki kehidupan social yang aktif). Dia hampir tidak pernah memberitahuku “pergilah belajar”!

Pria Terhormat Lebih Penting dari Brilian Akademik

Meskipun tidak pernah menyuruh belajar, bukan berarti si ibu lepas tangan dalam merawat anaknya. Ada beberapa aturan dari si ibu yang harus diikuti anaknya sepanjang hidupnya. Bahkan ada tiga hal yang selalu disampaikan kepada anaknya, antara lain:

  • Jangan membuat seorang gadis berjalan pada sisi trotoar sebelah lalu lintas.
  • Saat pergi ke restoran dengan seorang gadis, biarkan dia duduk pada kursi sofa.
  • Jika berkencan dan pulang terlambat, antar pulang untuk memastikan dia sampai rumah dengan selamat.

Meskipun berbeda dari kebanyakan orang tua Jepang, nasihat tersebut justru memancing komentar positif dari masyarakat, khususnya pengguna Twitter.

Alih-alih mendidik anaknya menjadi seorang yang brilian dalam hal akademis, si ibu justru mendidik agar anaknya menjadi seseorang yang luar biasa.

Bahkan, rasa setuju dan kekaguman para pengguna twitter dapat terlihat dari beberapa balasan seperti, “ibumu benar sekali”, “tidak ada kesalahan”, “semua nasihat berguna”, hingga “kamu punya ibu yang luar biasa”.

Dari contoh tersebut, kita bisa melihat bagaimana saat seorang gyaru bertransformasi menjadi seorang ibu. Si ibu, lebih menginginkan anaknya menjadi seorang pria yang terhormat dan luar biasa, dari pada menjadi seorang brilian dalam akademis.

Bagaimana pun juga, ini hanyalah salah satu contoh kasus mengenai bagaimana seorang gyaru mendidik anaknya. Tentunya masih ada beberapa contoh lain yang mungkin akan sangat berbeda mengenai gyaru ini.

Sehingga, contoh ini tentunya tidak bisa menjadi satu-satunya patokan mengenai pola asuh dan cara mendidik anak dari seorang gyaru.


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.