Walaupun industri game video Indonesia belum sebesar Amerika dan Jepang, sudah banyak perusahaan maupun circle yang mencoba untuk eksis.
Walau menghadapi tantangan seperti budget dan koneksi, game buatan developer Indonesia ini mulai bisa tampil di panggung indie dunia.
Salah satu perusahaan tersebut adalah Toge Productions, publisher lokal yang menerbitkan gim seperti Coffee Talk dan My Lovely Daughter.
Bersama dengan Mojiken Studio, mereka merencanakan judul terbaru mereka: A Space for the Unbound (ASFTU).
Game buatan developer Indonesia ini bergenre puzzle dan petualangan, dengan grafis pixel yang berlatar suasana Indonesia tahun 90-an.
Ketika tampil pada acara Tokyo Game Show 2022 di Jepang, A Space for the Unbound ternyata mampu menyita perhatian para gamer di negeri sakura tersebut.
Sebuah Petualangan yang Kental Suasana Nostalgia
A Space for the Unbound mengambil latar suasana pedesaan Indonesia, dengan setting waktu 90-an. Pemain yang tumbuh di era tersebut dapat merasakan kembali nostalgia, dengan sentuhan khas Indonesia.
Tempat seperti toko kelontong dan toko arcade, atau tukang jualan keliling, dan jalan yang ditutup oleh resepsi pernikahan.
Ditambah dengan art pixel untuk gim ini, semakin memperkuat kesan retro yang dibawa oleh ASFTU.
Kisah ASFTU menceritakan tentang Atma dan Raya. Dua siswa SMA, yang mencoba untuk menguak kisah supranatural yang tiba-tiba hadir dalam kehidupan mereka.
Pemain bisa berpetualang ke seluruh penjuru kota, dan menyelami pikiran orang-orang untuk mengungkap berbagai rahasia, serta mengenal Atma dan Raya lebih dalam satu sama lain.
Pernah Sabet Penghargaan di TGS 2020
Sebenarnya ini bukan kali pertama A Space for the Unbound garapan Toge Productions dan Mojiken Studio memenangkan penghargaan pada pameran gaming yang populer tersebut.
Dua tahun sebelumnya, game ini juga berhasil memenangkan dua penghargaan untuk kategori judul indie.
Pada tahun 2020, A Space for the Unbound mendapat penghargaan Best Art Award kategori indie, serta juara Grand Prix sebagai penghargaan tertinggi, menandakan antusiasme gamer Jepang yang menunggu rilisnya game tersebut.
Sementara, pada tahun 2022 ini ASFTU berhasil mendapat penghargaan Future Division, sebuah penghargaan bagi judul gim yang akan rilis di masa depan.
Game buatan developer Indonesia ini unggul dibanding judul-judul yang sudah banyak diantisipasi, seperti Street Fighter 6, Sonic Frontier, dan bahkan Final Fantasy XVI.
Jalan Panjang Perilisan A Space for the Unbound
Sejak tahun 2020, A Space for the Unbound sudah jadi judul game Toge Productions yang paling diantisipasi (selain sekuel dari Coffee Talk) akan tetapi, game ini tengah mengalami halangan rilis karena masalah dengan PQube sebagai publisher global.
Dalam postingan Twitter @ASFTUgame pada hari Rabu (24/8) lalu, developer-nya mengumumkan masalah internal antara mereka dan PQube sebagai publisher global.
Pokok dari permasalahan tersebut, adalah PQube menggunakan aset Mojiken Studio dan Toge Production untuk memenangkan dana bantuan produksi dalam sektor gim indie.
Pihak Toge Productions maupun Mojiken Studio tidak mengetahui apa-apa tentang hal ini, yang berakhir dengan perselisihan antar kedua belah pihak.
Masih belum ada informasi terbaru tentang hal ini, hingga masalah dengan PQube selesai, bisa jadi kita belum bisa mengetahui kisah Atma dan Raya dalam waktu dekat.
Semoga saja kasus ini bisa segera rampung, dan kita bisa menikmati kisah Atma dan Raya ini!
A Space for the Unbound akan rilis untuk PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series S/X, Nintendo Switch, serta PC via Steam.
