Nama Toge Productions cukup dikenal di kalangan gamer serta gamedev di Indonesia sebagai perusahaan yang rajin merilis judul-judul lokal, sekaligus membantu perkembangan berbagai judul game indie di Indonesia.
Dengan kantor yang berlokasi di Tangerang Selatan, Toge Productions saat ini memiliki puluhan karyawan setelah merilis gim pertama mereka di platform Steam pada tahun 2016 dengan judul Infectonator: Survivor.
Di balik kesuksesan Toge Productions, ternyata ada sejarah panjang berisi kisah jatuh-bangun para foundernya, hingga menjadi perusahaan yang bisa membantu pengembangan dari developer indie lokal. Berikut ini adalah 3 fakta Toge Productions, yang unik dan menarik!
1. Bermula Dari ‘Garage Company’ yang Menerbitkan Flash Games
Seperti banyak kisah-kisah perusahaan yang kini sukses, Kris Antoni dan Sudarmin memulai Toge Productions dengan banting tulang.
Berdasarkan pengakuan Kris, orangtuanya tidak mengijinkan minat di dunia gaming, sehingga Kris dan Sudarmin terpaksa bekerja di garasi rumah Sudarmin. Walaupun dengan berbagai kesulitan, mereka mampu menyelesaikan game Infectonator yang akan jadi fondasi Toge Productions di masa depan.
Infectonator awalnya rilis sebagai flash games, sebuah permainan yang bisa dimainkan di browser dan tidak membutuhkan spesifikasi komputer yang tinggi.
Pada awal 2010-an, berbagai flash games sangat populer di internet, dan Infectonator bahkan mendapat penghargaan di Newgrounds, platform flash games yang populer pada saat itu.
Barulah setelah Toge Production mampu menghimpun dana dari kerja sama dengan publisher Mochi Games, mereka mampu untuk memindahkan kantor ke lokasi yang lebih layak di Jakarta.
2. Game Toge Production Pernah Dijiplak Developer China
Bisa dibayangkan peran besar Infectonator dalam meluncurkan jalan Toge Productions hingga jadi besar seperti hari ini. Mulai dari flash games yang populer, Toge Pro melanjutkan seri ini ke platform mobile dan PC via Steam.
Sekarang Infectonator dan sekuelnya Infectonator: Survivor tersedia untuk mobile dan PC, namun sangat disayangkan kalau game penting bagi Toge Pro ini pernah dijiplak oleh developer asal China.
Dalam artikel Gamelook, situs gamenews asal China, Kris Antoni pernah mencuitkan lewat Twitter (sekarang X), bahwa Infectonator Survivor, lebih spesifiknya yang versi natal, telah dijiplak oleh seseorang bernama ‘Chen Qin’ dan dijual di iOS Appstore dengan harga satu dollar.
Kris juga menunjukan bahwa pihak yang sama juga menjiplak gim-gim Indonesia lain, seperti Vamp’s Revenge, judul debut dari Mojiken Studio.
3. Membuka Game Fund Initiative Untuk Developer Indie!
Setelah mengalami berbagai perjuangan dan jatuh bangun seorang gamedev, Toge Productions menginisiasikan Toge Game Fund Initiative pada tahun 2021.
Program ini akan membantu para developer indie yang masih berjuang membuat dan merilis gim mereka. Toge Productions akan membantu para gamedev dengan dana sebesar sepuluh ribu dollar, atau sekitar seratus juta Rupiah.
Selain bantuan dana, Toge juga akan menyediakan bantuan lain berupa konsultasi, mentorship, asistensi manajemen, sampai pengetesan gim. Kamu bisa langsung cek di situs resmi Toge Productions, untuk info selengkapnya.
Baru-baru ini Toge Productions sudah mengakusisi Mojiken Studio, studio pengembangan gim yang telah bekerja sama dengan Toge Pro selama sekitar 10 tahun.
Beberapa judul gim Mojike Studio yang dirilis oleh Toge Production adalah She and the light Bearer, When the Past was Around, Ultra Space Battle Brawl, dan A Space for the Unbound, yang mendapat nominasi The Game Award tahun 2023 ini.
Nawareaders, itu dia 3 fakta Toge Productions, salah satu perusahaan gim yang vokal di Indonesia dengan judul-judulnya yang sukses. Setelah akusisi mereka terhadap Mojiken Studio, kita bisa bersiap dengan berbagai game baru di masa yang akan datang!
