Mengejutkan! ISIS Pakai Tik Tok Untuk Propaganda

tik tok isis
Ilustrasi : Rappler

Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) selama ini dikenal sebagai salah satu organisasi radikal yang sering membuat dunia resah akan aksi-aksi brutalnya.

Mulai dari pembunuhan missal, penculikan anggota kelompok keagamaan, hingga pemenggalan tentara dan wartawan.ISIS diketahui memiliki beragam taktik untuk menyasar kaum muda agar mau bergabung. Salah satunya dengan menggunakan platform yang sedang ramai digunakan, seperti Tik Tok.

Selama ini Tik Tok dikenal sebagai platform yang berisi konten-konten lucu dan cenderung “receh”. Banyak orang berlomba-lomba sekreatif mungkin untuk menghasilkan konten terbaik. Begitu pula dengan ISIS. Menurut laporan dari Wall Street Journal (WSJ), kepopuleran Tik Tok di kalangan muda ini membuatnya dijadikan sebagai alat propaganda ISIS.

WSJ mengatakan bahwa berbagai video yang diupload ISIS menampilkan mayat, militant, serta wanita bersenjata yang menyatakan kebanggaannya menjadi bagian dari jihadis. ISIS juga mengunggah video berisi sajak, irama, dan lirik dengan penyampaian punchy, yang dianggap menarik oleh kaum muda.

Metode menyanyi memang dapat menyebar dengan cepat dan mudah melekat diingatan yang mendengar. Karenanya cara tersebut cenderung efektif digunakan untuk propaganda. Agen pemantau media social, Storyful, mengidentifikasi ada sekitar 20 akun yang terindikasi memiliki kaitan dengan ISIS.

Dalam satu akun, kabarnya terdapat 1000 pengikut. Selain itu, dalam satu video berisi terror biasanya memilki jumlah 68 like. Sayangnya belum ada kejelasan mengenai rincian angka-angka pada laporan tersebut. Apakah angka tersebut sudah mewakili seluruh materi ISIS dalam platform tersebut atau tidak.

Beruntung, pihak Tik Tok bergerak cepat mengatasi permasalahan ini. Mereka langsung menghapus seluruh akun yang terindikasi memiliki kaitan dengan ISIS. Namun, perusahaan induk Tik Tok China ByteDance, tidak menjelaskan berapa banyak konten terror terkait ISIS yang dihapus.

Dilansir dariThe Verge, konten ISIS menyebar melalui algoritma rekomendasi Tik Tok. Namun belum jelas apakah algoritma tersebut mempromosikan materi tertentu atau hanya sekadar rekomendasi acak.

Masalah propaganda di platform ini bukanlah pertama kalinya. Sebelumnya perusahaan seperti Facebook menyebut bahwa pihaknya telah menghapus lebih dari 26 juta konten propaganda teroris dalam dua tahun terakhir.

Hal tak berbeda juga terjadi dengan Google. Kedua perusahaan raksasa tersebut bahkan pernah sampai harus menghadapi tuntutan hokum akibat adanya kelompok teroris pada platform mereka. Untuk mengatasi hal tersebut, Facebook dan Google mengklaim bahwa mereka memilki basis data yang secara otomatis akan menghapus gambar-gambar yang punya indikasi terkait terorisme.

 


Hai, NawaReaders dan OtaCool! Jangan lupa untuk akses terus Nawala Karsa untuk informasi pop kultur dan teknologi terkini, serta Indonesian Otaku untuk dosis harian wibu kalian!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.