Fakta Sejarah atau Aib? Mengulik Kontroversi Assassin’s Creed Shadows

Kehadiran Yasuke dalam Assassin's Creed Shadows memunculkan berbagai pro dan kontra ketika Ubisoft merilis trailer. Mari kita simak!

Assassin's Creed Shadows, Fakta Sejarah atau Aib?

Assassin’s Creed, kebanyakan pembaca mungkin sudah pernah mendengar judul seri gim yang satu ini. Salah satu gim besutan Ubisoft dengan mode stealth.

Bahkan penulis di sini berulang kali bermain gim Assassin’s Creed seperti Black Flag, Brotherhood, Syndicate, Rogue, AC III, dan Revelation. Terlebih lagi mereka mengusung berbagai sejarah sebagai latar cerita.

Seminggu yang lalu, Ubisoft baru saja merilis gim terbaru dari serial Assassin’s Creed, berjudul Assassin’s Creed Shadows.

Kali ini mereka akan mengambil latar tempat di Jepang. Cukup menghebohkan jagat media, mengingat gim tersebut akan mengangkat kisah samurai dan ninja.

Sebenarnya sejak dulu penulis cukup berharap jika suatu saat Assassin’s Creed akan mengusung tema Jepang.

Pada tahun 2020, munculah gim Ghost of Tsushima yang menggunakan konsep stealth seperti Assassin’s Creed. Hanya saja Ghost of Tsushima lebih cenderung mengangkat tema perjuangan para samurai yang melindungi pulau Tsushima dari penjajahan Mongol.

Namun, kehadiran Ghost of Tsushima saat itu membuat penulis ingin bermain gim yang memiliki kemiripan dengan konsep Assassin’s Creed.

Pada tahun 2024, lebih tepatnya seminggu yang lalu, penulis cukup terkejut jika gim Assassin’s Creed mengangkat tema Jepang. Seolah harapan penulis terkabul.

Namun, dengan rilisnya gim tersebut banyak terjadi pro dan kontra yang terjadi di media massa.

Sebenarnya apa yang menjadikan Assassin’s Creed Shadows kontroversi di internet? Seperti apa pembahasannya? Yuk, kita simak lebih dalam!

Assassin’s Creed Kembali Mengusung Dua Tokoh Utama

Dua pemeran utama Naoe (kiri) dan Yasuke (kanan) | FOTO: X (@assassinscreed)| EDIT: Nawala Karsa

Bukan hal yang baru ketika serial Assassin’s Creed mengangkat dua tokoh utama. Terlebih lagi pendahulunya yakni Assassin’s Creed Syndicate juga mengusung konsep serupa.

Kali ini dalam Assassin’s Creed Shadow, Ubisoft akan kembali mengusung konsep tersebut dengan dua tokoh yakni Yasuke (samurai) dan Naoe (shinobi)

Assassin's Creed Shadows, Fakta Sejarah atau Aib?
Sosok Naoe sebagai shinobi | FOTO: X (@assassinscreed)

Bisa dikatakan konsep kali ini sangat menarik, mengingat dua jenis orang tersebut cukup bertentangan meski sama-sama menerapkan bushido.

Shinobi yang bekerja di balik bayang-bayang, sedangkan samurai yang bertarung dengan cara terhormat.

Sama seperti novel The Black Sakura yang sempat dibahas sebelumnya juga menggunakan konsep samurai dan shinobi.

Yasuke Si Samurai Kulit Hitam Jadi Perdebatan

Sosok Yasuke dalam trailer terbaru Assassin’s Creed Shadows | FOTO: Ubisoft | EDIT: Nawala Karsa

Salah satu yang menjadi sorotan para penggemar terhadap gim Assassin’s Creed Shadows adalah mereka menghadirkan Yasuke sebagai salah satu tokoh utama.

Namun, hal tersebut menjadi perdebatan terlebih lagi masyarakat Jepang kurang menerima kehadiran tokoh Yasuke.

Sebenarnya siapa Yasuke ini dan mengapa tokoh tersebut menjadi perdebatan di kalangan masyarakat Jepang?

Jika menelisik dari sejarah, Yasuka merupakan samurai berkulit hitam pertama. Merupakan sosok samurai yang melayani Oda Nobunaga.

Ia berasal dari Afrika yang menetap di Jepang. Postur tubuhnya tegap dan memiliki sikap yang baik. Yasuke berusia di antara 26 dan 27 tahun. Hal tersebut dilansir dari buku berjudul The Chronicle of Lord Nobunaga.

Assassin's Creed Shadows, Fakta Sejarah atau Aib?
Dalam Assassin’s Creed Shadows, Yasuke juga menjadi protagonis selama gamenya berjalan. | FOTO: Ubisoft | EDIT: Nawala Karsa

Melansir dari National Geographic Indonesia, pada awalnya Nobunaga mengira kulit Yasuke ditutupi oleh cat hitam sehingga ia memutuskan bawahannya untuk memandikannya.

Akan tetapi setelah dimandikan, tak ada perubahan yang terjadi pada kulit Yasuke. Sosok Yasuke dikenal sebagai pribadi yang loyal terhadap Oda Nobunaga.

Namun, pengabdian Yasuka bisa dikatakan cukup singkat. Karena tuannya yakni Nobunaga melakukan seppuku di kuil Honno, Kyoto pada 1582.

Pada dasarnya keberadaan Yasuke sendiri menuai pro dan kontra, terlebih lagi kebenaran sejarah itu sendiri. Oleh karena itu, sebagian ada yang mengatakan Yasuke ini merupakan tokoh nyata, sebagian lainnya tidak menerima kehadiran Yasuke.

Akan tetapi, ini adalah pertama kalinya tokoh sejarah menjadi protagonis dalam Assassin’s Creed Shadows, karena dalam perjalanan seri ini, jarang sekali Ubisoft menggunakan tokoh sejarah sebagai protagonis, meski kebenaran Yasuke sendiri masih diragukan.

Menjadikan Yasuke sebagai protogonis dalam Assassin’s Creed Shadows menuai banyak kritik dan kontroversi. Pasalnya tak sesuai dengan kebudayaan Jepang itu sendiri.

Oleh karena itu, kelompok yang tidak sepakat melayangkan pernyataan bahwa Ubisoft tidak menghormati kebudayaan Jepang.

Namun, hal tersebut malah menggiring opini mengarah pada rasisme meski dalih yang digunakan adalah ketidaksesuaian dengan kebudayaan Jepang.

Entah opini penolakan tersebut mengarah pada penolakan sosok Yasuke sebagai samurai kulit hitam atau sosok yang memiliki sentimen buruk terhadap orang berkulit hitam.

Jika mengacu pada sejarah, kebenaran Yasuke tersebut masih simpang siur. Meski ada yang sepakat, bahwa ia merupakan sosok yang loyal terhadap Nobunaga.

Menjadi Pesaing bagi Ghost of Tsushima

Assassin's Creed Shadows, Fakta Sejarah atau Aib?
Shadows (Kiri), Ghost of Tsushima (Kanan) | FOTO: @X/assassinscreed, Sucker Punch Production/Ghost of Tsushima | EDIT: Nawala Karsa

Kemunculan Ghost of Tsushima pertama kali sempat membuat heboh. Menggunakan tema samurai sebagai latar dari cerita tersebut.

Pengalaman penulis ketika bermain Ghost of Tsushima sangat puas, mengingat gim tersebut memiliki keakuratan dengan sejarah Jepang di masa feodal.

Gim yang dikembangkan oleh PlayStation dan Sucker Punch Production tersebut berhasil mendapatkan ulasan positif.

Konsep yang diangkat pun memiliki kemiripan dengan Assassin’s Creed yakni stealth open world.

Kehadiran Assassin’s Creed Shadows menjadikan gim tersebut pesaing bagi Ghost of Tsushima. Bahkan tak sedikit pula warganet yang membandingkan kedua gim tersebut.

Meski mengalami berbagai kontroversi pada gim tersebut saat perilisannya karena dianggap kurang akurat dan merupakan penghinaan, tetapi tak ada salahnya menantikan gim yang satu ini.

Gim tersebut akan dirilis pada 15 November 2024 dan dapat dimainkan melalui PC, PS 5, dan Xbox Series X/S. Saat ini kalian bisa melakukan pre-order melalui link berikut!

Nah, kira-kira menurutmu apa saja yang bikin Assassin’s Creed Shadows tuai beragam kontroversi di kalangan komunitas fandom-nya? Boleh sampaikan unek-unek kalian di komentar atau Discord kita, ya!


Terima kasih telah membaca artikel Nawala Karsa. Artikel ini kami buat sepenuh hati untuk para pembaca, termasuk kamu!

Dukung Nawala Karsa sebagai media berita independen dan terpercaya kamu dengan memberikan tip melalui Sociabuzz Tribe milik Ayukawa Media. Untuk mengirimkan tip, kamu dapat membuka pranala berikut pranala berikut.