Halo Nawareaders! Bagaimana pengalaman tontonan anime kalian pada musim gugur ini? Bagi penulis sendiri, ada beberapa judul yang menarik pada awal musim, namun karena satu dan lain hal, judul-judul ini malah jatuh pada kategori anime jelek, dan berakhir jadi tontonan yang di drop.
Entah karena penurunan grafis, tokoh yang membuat kecewa, atau bahkan karena sudah tidak peduli lagi untuk mengikuti cerita. Ujung-ujungnya, hanya segelintir anime yang diikuti sampai akhir.
Untuk overview singkat, pada musim gugur ini anime-anime yang tayang lebih condong pada genre isekai fantasi yang sayangnya, beberapa adalah anime jelek.
Oh iya, sebagai disclaimer, artikel ini murni merupakan opini, candaan, dan rant pribadi dari penulis, yang tidak bertujuan untuk menyerang pihak manapun, baik para kreator anime yang terlibat, maupun penggemar yang menikmati anime-anime di bawah. Tanpa panjang lebar lagi, langsung saja kita mulai!
10. Toaru Ossan no VRMMO Katsudouki: Grinding The Anime
Toaru Ossan no VRMMO adalah cerita yang menggunakan konsep permainan MMORPG virtual sebagai setting utamanya. Menceritakan tentang om-om 30 tahunan yang suka bermain gim VRMMO yang sedang naik daun.
Dengan nama avatar Earth, pemain ini mencoba untuk bermain dengan class dan skill yang dianggap sampah oleh komunitas, namun siapa sangka kalau justru skill tersebut membuatnya kuat dan terkenal seantero game tersebut.
Setelah menonton tiga episode pertama, penulis langsung merasa bosan dengan jalan ceritanya. Ceritanya lebih berfokus pada Earth yang entah bagaimana punya hoki tinggi yang membuat skill dan class tersebut justru membuatnya overpowered.
Mungkin anime ini lebih cocok untuk para ex-pemain MMORPG yang ingin bernostalgia masa-masa mereka rajin bermain di warnet. Tapi bagi penulis yang tidak merasakan masa-masa itu, anime ini jadi membosankan.
9. Seiken Gakuin no Makentsukai: Apa Boleh Se-klise Ini?
Anime fantasy satu ini berkisah tentang Leonis, seorang Dark Lord yang tertidur selama seribu tahun untuk menghindari pertempuran besar-besaran.
Raja iblis ini justru bangun di masa depan dimana sejarah tentang dirinya sudah dilupakan dan manusia kini bertarung menggunakan teknologi yang menggabungkan sihir dan sains.
Leonis yang kini menjelma menjadi bocah manusia kemudian bergabung ke sekolah yang melatih tentara pembasmi makhluk bernama Void, tentunya sambil dikelilingi oleh para heroine cantik yang tidak mengetahui jati dirinya.
Yap, para penonton sepertinya sudah bisa menduga, apa yang ditawarkan dari cerita ‘native isekai‘ ini. Bukan cuma protagonis OP yang dikelilingi harem, tapi juga setting tentang akademi tentara, dan serangan makhluk misterius. Ketika menonton anime ini saja penulis sampai bingung, apa boleh se-klise ini?
8. Boushoku no Berserk: Awas, Ada Black Swordman Baru!
Penulis awalnya mengira kalau cerita ini masih berhubungan, atau alternate universe dari Berserk karangan almarhum Kentaro Miura, tapi ternyata ini adalah kisah yang jauh berbeda.
Boushoku no Berserk menceritakan tentang Fate Graphite, pemuda yang punya skill terkutuk ‘Gluttony’ yang membuatnya sering lapar. Ia kemudian sadar bahwa skill tersebut juga memperkuat dirinya ketika memangsa jiwa musuh dan kemudian memutuskan bertualang dengan Greed, pedang yang bisa berbicara.
Dianimasikan oleh Studio A.C.G.T yang membuat seri Freezing (2011), terlihat penurunan kualitas grafis tiap episode. Contohnya pada episode 7 dimana alur cerita terkesan dipercepat dengan pemotongan scene pertarungan dan transisi scene kasar, membuat judul ini masuk kategori anime jelek.
7. The Kingdom of Ruin: Cerita Balas Dendam Kelewat Edgi
Anime jelek satu ini lagi-lagi bercerita dengan plot balas dendam. Plot ini memang umum dipakai, dan kalau eksekusinya bagus bisa jadi cerita yang memorable seperti Attack on Titans yang sudah menyelesaikan episode terakhirnya.
Sinopsis The Kingdom of Ruin menceritakan tentang ras penyihir yang di-genosida oleh ras manusia atas nama perkembangan teknologi dan kemajuan umat manusia.
Adonis adalah murid dari penyihir terkuat Chloe, yang melihat mentornya dibunuh dengan sadis. Sejak kejadian itu, Adonis bersumpah untuk menghancurkan umat manusia.
Episode pertama anime ini dibuka dengan bombastis, dimana simpati penonton dipaksa keluar karena perlakuan manusia kepada Chloe, namun shocking value anime ini berakhir di sini saja.
Pada episode-episode berikutnya, cerita ini kemudian dipenuhi dengan berbagai adegan gore, bahkan ketika ada plot twist yang menarik untuk diselidiki, aspek ini malah ‘dibunuh’ demi memuaskan fanservice gore dan edgy yang sudah jadi poin jual utama seri ini.
6. Kamierabi: Yoko Taro Masak Apaan Sih!?
Grafik tiga dimensi masih menjadi momok untuk kalangan penggemar anime. Terlepas bahwa ada anime-anime bagus yang menggunakan metode ini seperti Houseki no Kuni dan Beastars, penonton cenderung menjauhi anime yang memakai gaya animasi ini.
Kebetulan, Kamierabi adalah anime yang menggunakan 3DCG sebagai gaya animasi. Tema utama dalam anime ini adalah death game, dimana para tokoh utama saling bunuh untuk mendapatkan gelar sebagai dewa (kami).
Dengan cerita yang ditulis oleh Yoko Taro, pencipta seri gim Nier dan Drakengard, penonton mungkin bisa membayangkan tema yang gelap, plot twist, serta dark comedy yang khas dari kreator tersebut.
Namun untuk sekarang, Kamierabi tampak seperti anime edgy lain dengan tema death game. Poin positif untuk judul ini, karena setidaknya berhasil menghindari situasi Ex-Arm versi kedua.
5. Our Dating Story: The Experienced You and The Inexperienced Me, Anime Jelek Untuk Bahan Halu Nice Guy?
Berbahagialah penggemar Dress up Darling, karena kita kedatangan kisah romansa cowok introvert dengan gyaru lagi pada season ini.
Our Dating Story menceritakan tentang Ryuuto Kashima, cowok SMA pendiam yang diam-diam suka dengan Runa Shirakawa, seorang gal yang ramah dan supel.
Ryuuto dipaksa untuk menyatakan perasaan pada Runa setelah kalah taruhan, dan tanpa disangka, Runa setuju untuk berpacaran dengan Ryuuto.
Anime ini punya cukup banyak fanservis, apa lagi kalau bukan karena tema utamanya tentang gyaru yang sudah berpengalaman malah pacaran dengan cowok ‘amatiran’, walau punya pesan yang menarik, pada akhirnya anime ini tetap jadi anime halu buat para ‘nice guy’ di luar sana yang nggak kunjung dapat pasangan.
4. Tate no Yuusha no Nariagari Season 3, The Rise of CGI Dragon
Franchise fatigue is real, maksudnya penulis lelah dengan seri yang berjalan cukup lama dan terus mendapat adaptasi baru, yang sayangnya tidak semenarik season-season terdahulu.
Season ketiga Tate no Yuusha no Nariagari melanjutkan cerita setelah Naofumi berhasil mengalahkan Spirit Tortoise dan bersiap menghadapi Guardian Beast selanjutnya. Sayangnya para pahlawan Cardinal malah menghilang, dan jadi tugas Naofumi menyatukan seluruh pahlawan, atau dunia bakal hancur.
Lagi-lagi kita melihat kembalinya naga CGI pada episode ketujuh yang malah bikin ketawa walau ceritanya sedang serius.
Menurut penulis, sejak pertengahan season 2 cerita Tate no Yuusha memang semakin rumit dan berbelit-belit, seperti traveling ke dimensi lain, dan ancaman Guardian Beasts di tengah-tengah situasi Wave. Tate no Yuusha terkesan seperti kisah yang dipanjang-panjangkan untuk memenuhi kuota dan tidak kunjung tamat.
3. Death Mount Dead Play, Plotnya Ribet!
Death Mount Death Play sudah tayang sejak season kemarin dengan premis reverse isekai yang cukup menarik. Seorang iblis necromancer dari dunia lain terkirim ke Bumi di tengah-tengah pertarungan dengan pahlawan.
Iblis bernama Corpse God tersebut menghuni tubuh Polka Shinoyama, pemuda yang hidup di Tokyo, dan baru saja dibunuh oleh cewek bernama Misaki Sakimiya.
Masih memiliki kekuatan sebagai penyihir, Polka kemudian terlibat dengan berbagai pertikaian dunia kriminal Jepang, serta bertemu dengan orang-orang berkekuatan super lainnya.
Sejujurnya, Death Mount Death Play menarik untuk diikuti, terutama untuk marathon. Sayangnya plot yang ditawarkan sulit diikuti, terutama karena ada banyak karakter dari fraksi berbeda yang saling terhubung satu sama lain seperti dalam seri Durarara! atau Baccano!
Secara keseluruhan sih, ini termasuk seri yang edgy karena berhubungan dengan dunia kriminal, beberapa penonton mungkin bosan juga dengan setting seperti itu.
2. Ragna Crimson: Heroine Anime yang Tertukar
Oke, ini terakhir kalinya penulis rant tentang anime edgy dengan aksi kekerasan jadi nilai jual utama. Anime ini menceritakan tentang Ragna, pemburu naga yang tidak terlalu jago, dan malah lebih sering dibantu oleh Leonica, teman seperjalanannya.
Setelah bertemu dengan dirinya di masa depan, Ragna mengetahui kalau Leonica dan orang-orang terdekatnya akan mati karena para naga, membuat Ragna masa depan tenggelam dalam dendam dan menghabiskan waktu lama untuk membasmi seluruh naga di muka Bumi.
Untuk bisa melindungi Leonica di timeline ini, Ragna yang sekarang punya kekuatan super rela bersekutu dengan penyihir Crimson yang jahat dan bengis.
Jujur saja, dibanding anime-anime edgy sebelumnya, penulis lebih menikmati anime ini karena penurunan kualitas gambar tiap episodenya tidak begitu kentara.
Hanya satu saja keluhan penulis: Leonica yang sejak awal muncul sebagai heroine hampir tidak pernah muncul di cerita lagi, bahkan episode terbarunya kita kedatangan putri bernama Starlia yang langsung jatuh cinta ke Ragna pada pandangan pertama. Please bring back my Hoshino Leonica, SILVER LINK!
1. The Eminence in Shadow Season 2, Ima no Boku wa… Super Elite Agent
Tunggu dulu! Bukannya penulis ini pernah bikin artikel kalau Lord Shadow adalah MC isekai paling chad, bahkan dibanding Ainz Sama!? Bisa-bisanya masuk dalam list ini, maksudnya apa!?
Jangan salah, The Eminence in Shadow bahkan sejak season 1 nya adalah manifestasi dari kata klise. Protagonis isekai dengan kekuatan overpowered, punya bawahan bahkan institusi rahasia yang semua anggotanya adalah perempuan, sebuah impian harem yang jadi kenyataan.
Season kedua dari anime ini melanjutkan kisah Cid di Lawless City, dimana Cid mendapat pasokan kata-kata klise sok keren yang baru, nambah harem perempuan rubah, dan nyambi jadi agen rahasia sampai bikin Alpha mewek.
Ada beberapa episode yang terlihat penurunan kualitas gambar dan juga karakter-karakter sentral yang sayangnya hanya ‘numpang lewat’ saja.
Tapi jujur sih, penulis tetap menikmati betapa corny-nya aksi Lord Cid dan Shadow Garden, belum lagi momen sok keren John Smith (Cid) padahal dia tidak tahu apa-apa tentang konspirasi yang Yukime desain.
Itulah dia sepuluh anime jelek yang bisa kamu tonton secara legal di berbagai platform yang tersedia di Indonesia. Kamu bisa menontonnya di Crunchyroll dan Bstation, atau kanal Youtube Muse Asia, Ani-one, dan masih banyak lagi. Tapi ingat ya, resiko menonton anime jelek ini ada di tangan kalian!
