Sabtu-Minggu (11-12/11), Studi Kejepangan, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga menggelar acara Japanese World Unair. Acara tersebut disambut dengan antusias oleh pengunjung dari semua kalangan, baik itu pelajar, mahasiswa, dan umum.
Selain itu, terdapat banyak cosplay yang menarik turut mewarnai kemeriahan acara ini. Bagaimana kemeriahan acara tersebut? Yuk simak berikut ini!

Hari Pertama Japanese World Unair

Seperti tahun sebelum-sebelumnya, hari pertama acara Japanese World difokuskan pada kompetisi akademik.
Dalam event tersebut terdapat beberapa kompetisi akademik, Essay, Benro Taikai, Roudoku, Kakikitori, dan masih banyak lagi. Selain lomba akademik, terdapat lomba umum.
Lomba umum pada hari pertama terpusat pada lomba Okeru atau karaoke J-Song. Lomba tersebut nyaris memakan waktu dari jam sepuluh pagi hingga pukul dua siang.
Pengunjung yang datang pada hari pertama mayoritas merupakan pelajar SMA. Hal tersebut memang kebanyakan siswa-siswa yang telah mengikuti kompetisi akademik dapat mampir ke bazar.
Selain lomba, terdapat workshop yang diselenggarakan oleh panitia Japanese World Unair, seperti Workshop Chanoyu, Kaiwa by Rumah Kami, dan Karuta.
Acara Jejepangan seperti Japanese World Unair rasanya tidak lengkap tanpa kehadiran guest stars.
Guest stars yang hadir di hari pertama terdapat Moccatune, HTONE, Isekai Project, dan masih banyak lagi.
Hari Kedua Japanese World Unair

Memasuki hari kedua, Minggu, 12 November 2023, antusias pengunjung semakin meningkat. Bahkan mereka sudah menunggu di gate sejak pukul delapan. Padahal open gate baru dilakasanakan pada pukul 10.00.
Pada hari kedua, cosplayer pun sudah semakin banyak bertebaran dengan berbagai karakter anime dan gim, seperti Elaina, Silverwolf, Kaori Miyazono, Klee, dan masih banyak lagi.
Guest stars yang hadir di hari kedua tidak kalah menarik. Di antaranya terdapat Skyzo yang membawakan soundtrack dari Japanese World Unair 2023 berjudul We Can.
Selain Skyzo, terdapat Kiseki, Vibetronic, Vieos, dan masih banyak lagi guest stars yang memeriahkan acara ini.
Peraturan yang Ketat

Hal yang perlu diapresiasi dari Japanese World Unair 2023 adalah peraturan yang ketat. Artinya, mereka belajar dari pengalaman dari acara sebelumnya.
Bahkan panitia menyediakan gambar bertuliskan “SOS” dengan latar belakang berwarna merah. Hal tersebut dapat digunakan oleh pengunjung atau cosplayer yang membutuhkan bantuan.
Cara penggunaannya adalah tinggal mengangkat ponsel yang bertuliskan “SOS” tersebut. Nantinya akan ada panitia yang datang membantu kalian.
Selain itu, jumlah panitia yang menyelenggarakan bisa dikatakan sangat banyak. Entah hal ini bisa dikatakan sebuah apresiasi atau kritik.
Akan tetapi jika mengacu konteks dengan adanya pengalaman yang tidak mengenekan di tahun sebelumnya, hal tersebut bisa dikatakan merupakan apresiasi.
Dengan jumlah panitia yang banyak, akhirnya mereka dapat membantu pengunjung dan cosplayer yang membutuhkan pertolongan.
Kritik dan Saran Untuk Ke depannya

Setiap acara, tidak lepas dari yang namanya kritik dan saran. Perlu diapresiasi bahwa tingkat keamanan begitu ketat. Akan tetapi, hal tersebut perlu didampingi dengan tingkat keramahan. Keramahan panitia dapat membuat nyaman para pengunjungnya.
Oleh karena itu, diharapkan untuk ke depannya panitia harus lebih ramah lagi kepada pengunjung terutama ketika mengatur pengunjung yang jumlahnya banyak.